B a b 2

270 90 6
                                    

B A B  2  -  H A R I  P E N G I K A T A N

Mate adalah bagian dari dirimu yang harus kau terima

—###—

SATU minggu pun berlalu. Hari Pengikatan akhirnya tiba. Setiap Maga dari 15 Distrik yang telah mendapatkan mimpinya, perlahan berkumpul di Ruang Pengikatan berbentuk stadion yang terletak di kota Bebas. Ruangan besar itu memiliki 5 tribun penonton, tempat para Maga duduk sesuai faksi mereka. Di bawah, tepatnya di tengah-tengah tribun tersebut ada sebuah lahan berbentuk bundar yang menjadi panggung pertemuan antara para Maga dengan matenya masing-masing. Lalu di samping panggung, tepatnya sisi yang berhadapan dengan tribun-tribun, ada tempat khusus untuk para Pemimpin juga orang-orang penting di setiap faksi. Mereka hadir setiap tahun untuk menyaksikan acara Pengikatan tersebut. Sekaligus saksi mutlak pertemuan setiap Maga dengan matenya.

"Selamat datang di acara Pengikatan yang ke-3350!" ucap seorang wanita berambut pink dan juga dengan gaun pinknya yang berkilau. Orang-orang menyebutnya Miss Pinky. "Setiap kalian yang hadir di sini, sebentar lagi akan bertemu dengan mate yang kalian tunggu-tunggu!" Mata Miss Pinky mengedar. "Aku tahu kalian gugup sekaligus senang. Dan aku tahu kalian mengharapkan mate yang cantik dan tampan," ucapnya lagi sambil mendelik genit membuat para Maga tertawa.

"Oke, tanpa menunggu lama lagi. Aku akan memanggil satu persatu perempuan secara acak, lalu maju ke depan di sampingku. Kemudian ketika matenya dipersilakan maju ke depan, jangan membuat wanita kalian menunggu," ucap Miss Pinky dengan nada di akhir kalimatnya. "Dan ingat, tidak boleh ada kebohongan. Atau kalian akan mendapatkan konsekuensinya!"

Setelah itu, satu persatu Maga pun dipanggil. Nara meremas tangannya dengan gugup. "Eryna Johnson, dari elemen Api!" Seorang gadis dari faksi Api berdiri menuruni tangga dan melangkah ke samping Miss Pinky. "Matenya silakan maju!" Lalu lelaki tegap berotot dari faksi yang sama perkahan berdiri. Sontak membuat Maga di faksi api bersorak heboh.

"Jika kau mendapat mate yang tampan apalagi populer, artinya kau juga harus populer dan menjadi primadona di kelasmu." Nara menoleh sebentar pada Milla yang duduk di sampingnya. Ia kembali menatap ke arah panggung pengikatan. Lalu mendapati Eryna serta matenya sedang mengucapkan penerimaan resmi.

"Jangan sampai bernasib seperti gadis itu!"

Nara mengikuti arah pandang Milla. Selanjutnya seorang gadis lugu melangkah turun dari faksi Tanah. Gaunnya sederhana, dengan kacamata tebal kuno yang dipakainya. "Mate Oneda Thompson, silakan maju ke depan!"

Lalu seorang lelaki dari faksi Angin berdiri dengan lesu. Teman-temannya seketika tertawa mengejek. Ketika lelaki itu sampai di depan Oneda, dengan wajah masam ia berkata, "Aku Mike dari faksi Angin, menolakmu Oneda Thompson sebagai mateku!" Teman-teman Mike sontak bertepuk tangan bangga. Sedangkan sambil menangis, Oneda mengucapkan penolakan yang sama dan berlari pergi meninggalkan tempat tersebut.

Nara menahan napas dengan gugup. Itulah yang ia takutkan, ditolak matenya dan harus mendekam di Distrik 15 selama-lamanya. Namun jika Nara ingat perkataan Pedro dimimpinya, lelaki itu sepertinya tak akan menolak Nara, justru ingin menjadikan Nara sebagai miliknya. Karena bagaimana pun, ketika seorang Maga mendapat penolakan dari matenya, maka kemungkinan kecil untuk mendapatkan mate lagi. Bahkan sangat langka kasus seperti itu. Biasanya mereka akan hidup sendirian. Walaupun menikah sekali pun dengan Maga yang bukan mate mereka, tidak akan ada hubungan batin antara keduanya dan justru hanya ada kehampaan.

"Renata Margareta, dari faksi Air." Berjalan seorang gadis yang begitu anggun. Dengan gaun biru, rambut pirang dan mata sedalam lautan. Semua mata langsung tertuju padanya. Dia adalah primadona yang sering muncul di papan iklan besar di kota Bebas. Bahkan di televisi karena berhasil mendapat nilai tertinggi di faksinya. "Silakan matenya maju!" Orang-orang mulai penasaran siapa mate dari primadona itu. Lalu perlahan, berdiri seorang lelaki dari faksi Pikiran. Dia adalah Daniel, yang sontak membuat Nara menoleh. Daniel sempat menatap ke arah Nara sebelum akhirnya melangkah turun dan berhenti di hadapan Renata. Gadis dari faksi Air itu berseri-seri. Keduanya pun mengucapkan penerimaan resmi. Banyak lelaki yang iri pada Daniel. Tentu saja, siapa yang tega menolak gadis secantik itu, pikir Nara.

Red Stone - Romance Fantasy (The Other World)Onde histórias criam vida. Descubra agora