THE VILLAIN (BibleBuild)

2. I Wish I Was You, Pete

Pengumuman Ping mengundang huru-hara di kalangan publik. Fans terpecah menjadi tiga kubu. Kubu pertama, adalah mereka yang sibuk bersedih dan menyangkal keadaan. Kubu kedua, adalah mereka yang sibuk menuduh kelalaian Ping sebagai seorang manager profesional. Kubu ketiga, adalah mereka yang masih berusaha menjadi waras dan memberikan harapan serta dukungan terbaik bagi kesembuhan Build. Di samping itu, banyak pula pihak-pihak anonim yang memanfaatkan momentum untuk mencurahkan segala kebencian mereka seraya mengibarkan bendera perang pada fans yang hatinya terguncang.

"Maaf, maafkan aku. Jangan salahkan siapapun, salahkan saja aku." Build meraung dalam tangisannya seorang diri. Meski sudah Ping peringatkan untuk menjauhkan diri dari media sosial, Build tetap saja nekat untuk mencari tagar pencarian yang berisi namanya demi mengetahui perkembangan dari respon publik.

"Apa aku selalu membawa sial? kenapa orang-orang di sekitarku terus menuai getah dari setiap kesalahan yang aku perbuat?" Build tertawa getir. Ingatannya tentang seluruh umpatan dan cacian sang ibu tiri tiba-tiba saja berputar seperti film lama dalam kepalanya. 

*****

Tiga hari setelah pengumuman pensiunnya dari dunia ice skating, Build ditimpa oleh tangga yang sebelumnya membuat ia terjatuh. Kabar duka tentang kepergian sang ayah diterima Build melalui berita di media sosial yang lagi-lagi, menggemparkan publik. Entah itu terkait tajuk, substansi atau narasumber dari berita, seluruhnya dengan kompak menikam Build tanpa kendali untuk menyelamatkan diri.