Kozume Kenma

309 39 8
                                    

Selamat membaca, semoga suka.

Seme: All
Uke: Yamaguchi

•••••
Aku hanya menyukai Shoyo.

Yah, itu sudah ditetapkan di hatiku bahwa aku menyukai Shoyo seorang ... sebelum rambut hijau datang dan mengacaukan semua rencanaku yang sudah kurancangkan untuk hidup berdua bersama Shoyo.

Mengacaukan bukan dalam arti buruk yah, dia mengacaukannya dengan membuat pikiranku terus mengingat dia dan hatiku yang selalu berdebar kencang saat mengingatnya.

Semua berawal dari aku kabur dari Shoyo karena tidak bisa memenuhi keinginan dia untuk terus memberikan toss, aku ini bukan Kageyama, tolong.

Aku berlari sampai ke gedung belakang sekolah, suasana nyaman dan tenang sekali, cocok untuk beristirahat sambil bermain game.

Aku memang selalu membawa benda itu ke manapun, aku dan dia tidak dapat dipisahkan.

Sebelum aku bermain, aku merebahkan diri di tembok sekolah, menikmati angin semilir yang datang menerpa wajahku dengan halus. Ah suasana ini membuatku mengantuk, ditambah tubuhku yang memang sudah lelah karena memberikan toss kepada Shoyo.

Duk ....

Aku langsung menegakkan badanku dan melihat sekeliling untuk mencari tahu suara apa itu. Takut-takut jika itu Shoyo yang mengejarku untuk mendapatkan toss lagi.

Di sudut mata kananku, aku melihat sesosok pria dengan rambut hijau tengah bermain voli sendirian dan aku bisa tebak jika dia sedang berlatih.

Aku memutuskan untuk menonton dia yang sedang bermain. Cukup menyenangkan melihat dia yang masih kaku saat melakukan servis, menyenangkan saat melihat dia berlari kecil untuk mengambil bola saat terpukul. Lucu ... satu kata untuk dia.

"AWAS!"

Ah, mungkin aku terlalu asyik memandanginya hingga tak sadar bola voli yang dilempar menuju ke arahku.

Duak!

Tanpa sempat menghindar, bola voli memukul kepalaku dengan kerasnya sampai-sampai kepalaku terdorong ke belakang dan kembali menabrak tembok.

"Akh ...," ringisku merasakan sakit di bagian depan dan belakang. Apakah ini hari sial? Salah Kuro pasti.

"GO-GOMENASAI!" Aku sedikit tersentak saat suara itu begitu kencang ada di dekatku.

Aku reflek melihat sosok di depanku yang wajahnya sudah pucat pasi dengan keringat yang bercucuran sehabis latihan.

"Ak-aku gak sengaja, maaf! Apakah sakit? Ayo kubawa ke UKS." Ia terlihat kelabakan sendiri, rasa sakit yang kualami perlahan menghilang dengan sendirinya. "AKH! Jidatmu benjol!" pekiknya kemudian.

Reaksi yang lucu, aku jadi ingin menggodanya. "Ini semua salahmu," godaku dengan suara pelan.

Wajahnya semakin pucat, wah ... matanya sudah berkaca-kaca, aku semakin ingin menggodanya.

"Maaf." Suaranya bergetar.

Lucu sekali.

"Sepertinya aku mengalami amnesia."

"Ti-tidak mungkin sampai segitunya!" ujarnya tambah panik bahkan sudah memelukku.

"Aku akan bawa kamu ke UKS!"

Wow ... apa dia berniat menggendongku? Tangannya bergerak menggapai pinggangku, sepertinya dia benar-benar ingin menggendongku.

"Tidak usah." Aku memegang tangannya yang berada di pinggangku dan membawanya ke depan dadanya.

Yamaguchi HaremWhere stories live. Discover now