Kageyama Tobio

524 70 16
                                    

Selamat membaca, semoga suka.

Seme: All
Uke: Yamaguchi

•••••
Menyebalkan.

Benar-benar menyebalkan.

Kenapa aku harus mimisan di tengah-tengah pertandingan sih? Selemah itu kah aku?

Yah memang salahku karna menyerahkan wajahku pada bola yang dipukul keras oleh Iwaizumi-san, jadinya hidungku mengeluarkan darah yang banyak.

Aku tidak masalah sebenarnya, aku masih bisa bertanding dengan baik walau sedang mimisan, tapi kenapa pada nyuruh aku buat berhenti coba?

"Aku tidak apa-apa!" ujarku mencoba meyakinkan coach Ukai dan Takeda-sensei.

Berharap mereka akan mengizinkanku untuk bermain kembali tapi nyatanya mereka menolak dengan tegas dan menyuruh Yamaguchi untuk menyeretku ke ruang kesehatan.

"Ayolah Kageyama, nanti kamu bisa mati loh karena kekurangan darah."

Hatiku tergelitik mendengar itu, merasa lucu dengan ucapan Yamaguchi.

"Aku tidak sebodoh itu untuk takut dengan ucapanmu, Yamaguchi," jawabku.

Terlihat raut wajahnya sedikit kesal, ia mendorongku untuk keluar dari area pertandingan. "Tetap saja hidungmu harus diobati!"

Akhirnya aku memilih mengalah dan meminta Yamaguchi untuk berjalan di samping, akan memalukan jika dia terus mendorongku sampai ke ruang kesehatan.

"Kau ini harusnya hati-hati, wajahmu jadi jelek 'kan, kalo misalnya iya kamu mati gimana? Boleh berambisi tapi hati-hati juga. Kamu dendam sama Oikawa-san gara-gara kita kalah sebelumnya 'kan? Walaupun ...."

Sebenarnya aku paling malas mendengar kayak gini, tapi entah kenapa aku merasa senang dengan Yamaguchi yang menyerocos, memarahiku karena ceroboh.

Apa suara Yamaguchi yang enak didengae atau raut wajahnya yang lucu karena terlihat khawatir dan kesal secara bersamaan? Entahlah, aku juga tak yakin dengan apa yang aku senangi dari cerocosan itu.

"Kamu dengar gak sih?" Dia mempoutkan bibirnya mungkin dia sadar kalo aku tak mendengarnya.

Hampir saja aku mencubit pipinya karena gemas. "Ekhem ... aku dengar kok, lain kali gak gitu lagi."

Ah ....

Dia ini sadar gak sih kalo marah-marah itu dia sangat lucu?

Aku gemas sekali, pengen elus kepalanya dan cubit pipinya.

"Ayo masuk, biar aku obati."

Aku menurut dan masuk setelah Yamaguchi. Di sana terlihat kosong, tak ada perawat atau dokter kesehatan di sana, tapi itu bukan masalah.

Yamaguchi langsung mencari obatnya dan aku duduk di pinggiran kasur yang tersedia di sana.

"Jja~ tahan yah kalo sakit." Aku mengangguk dan Yamaguchi pun mulai mengobatiku.

Bentar ....

Wajahnya terlalu dekat!

Saking dekatnya hingga aku bisa melihat pancaran matanya yang menurutku indah itu!

Jantungku mendadak berisik sampai-sampai aku mengira degupan itu akan terdengar. Aku melihat keseluruhan wajah Yamaguchi, sejak kapan ia punya freckles semanis itu? Apa karena freckles itu di Yamaguchi makanya itu manis?

Ah, mendadak hawanya panas.

"Loh Kageyama, wajahmu memerah! Kau demam?"

Ia mendadak memegang keningku dan keningnya untuk memeriksa suhu tubuhku, rasanya semakin panas. Telapak tangannya terasa hangat dan lembut.

Yamaguchi HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang