Ruang utama berisi lima manusia sedang bermain dengan bunga tidur
Lampu tamaram menyala dibagian ruang sebelah namun cahayanya tetap melalui ruang utama yang padam akan penerangan
Rumah yang sepi dengan kebisingan. dimana hanya satu orang yang berumur kepala dua sedang asik dengan dunia miliknya.
Pemuda itu masih memiliki satu keturunan dengan dua orang yang memiliki wajah serupa dan keturunan serupa pula. Tentu saja kedua gadis itu berada diantara tumpukan gadis yang tertidur pulas
Lancang.
Orang tersebut mematikan pencahayaan lampu ruang utama yang dimana terdapat lima gadis menginjak masa puber sedang tertidur pulas
Salah satu Gadis berambut sepanjang dada yang memiliki wajah serupa dengan orang di sebelahnya tersebut terbangun. Sayup-sayup tubuhnya merasakan
Kesadaran nya hanya setengah dari nyawanya
Tubuhnya seperti mati rasa
Saraf yang berjalan ditubuh nya seakan berhenti seperti jarum jam yang macet dengan baterai yang tersisa beberapa volt
Membeku layaknya seseorang tersengat hipotermia
Demi tuhan yang keberadaannya ada dimanapun. Gadis bersurai sepanjang dada tersebut merasakan tangan seseorang meraba bagian intimnya
Tenggorokan nya tercekat seperti banyak rantai berduri yang melilit di area leher.
Berusaha sadar. Berpindah tempat menyelip diantara teman-teman nya yang tertidur dengan berhimpitan. Bayangan itu terlihat amat jelas di antara kaki bawahnya
Tidur dengan tubuh bergetar hingga pangkal. Keringat berimbas hingga ujung
Kepalanya pening.
Matanya bergerak gelisah
Dimana Tuhan? Dimana perlindungan nya? Dimana do'a nya?
Bayangan itu terlihat sangat jelas berpindah ke tempat atas kepala sang gadis. Matanya sulit terpejam. Tubuhnya bergetar setengah mati. Mulut dan hatinya meminta pengharapan kepada sang tuhan
Ini bukan pertama kalinya sang gadis mengalami hal tersebut.
Kali ini disetiap jalannya waktu, detik, menit, tanggal akan terdapat ingatan yang berbekas. Pikirannya diforsir memaksa menerima memori menjijikkan tersebut
Beban pikir nya bertambah
Kejijik an nya terhadap diri sendiri bertambah dan membuncah layaknya bencana tsunami yang melenyapkan seluruh umat.
Malam yang buruk
KAMU SEDANG MEMBACA
Statis Home
Mystery / Thrillersukar untuk lisannya mengeluarkan juntaian aksara yang menari dalam belukar pikir kecilnya yang diforsir lebih untuk merealisasikan rasa dalam relung jiwa.