4. Asrama

6 7 10
                                    

~Happy Reading~

Aurora, Aresha dan Gladies sama-sama terdiam melihat asrama yang akan mereka tepati sangat luas. Aurora merasa ada yang aneh dengan alasan Kepala Sekolah mereka untuk membangunkan dua gedung asrama, apalagi dia langsung teringat penjelasan Oliver saat di depan gerbang asrama putri.

“Siapa sebenarnya iblis yang mereka maksud?” gumam Aurora yang masih dapat didengar oleh Aresha.

Tentu saja Aresha dapat mendengar gumaman Aurora, karena saat ini dirinya berada di samping kanan gadia tersebut.

“Jujur, aku masih bingung. Tujuan seseorang itu mengirimkan kita ke sini untuk apa?”

“Nah, itu juga pertanyaan yang masih tersimpan didalam pikiranku.” sahut Aurora dengan nada malas.

Keduanya mengikuti langkah Oliver dan Gladies, sampai mereka berempat berhenti di lorong paling ujung. Ketiganya langsung terdiam, menunggu Oliver bersuara.

“Nah, jadi ini adalah kamar kalian bertiga. Kalau kalian minta sesuatu panggil saja aku.”

Setelah berkata demikian, Oliver pun memberikan sebuah kunci pada Gladies dan langsung diterima olehnya. Gladies segera membuka pintunya menggunakan kunci yang telah diberikan oleh Oliver, saat pintu itu terbuka akhirnya Oliver berpamitan pergi meninggalkan mereka.

“Suasana kamar ini sangat aneh.” komentar Aresha.

“Dan juga dingin?” tambah Aurora.

Gladies lantas bersuara, “Tapi kasurnya terlihat rapi.”

Sementara itu, kedua temannya mengangguk setuju ucapan Gladies. Suasananya aneh dan dingin, tapi kamar yang akan mereka tepati itu terlihat rapi dan bersih.

Lalu Aurora memerintah kedua temannya untuk beristirahat terlebih dahulu, Aresha maupun Gladies segera berlari ke arah ranjang bertingkat.

Aurora memandang kedua temannya dengan pandangan terkejut, baru saja dirinya ingin memilih kasur untuknya tapi telah keduluan oleh Aresha dan Gladies. Dia lantas menoleh ke belakang dan memandang kasur single dengan pandangan pasrah.

“Aku terlihat menyedihkan.”

~ Ghost World School ~

Aresha membalikan tubuhnya ke kanan, dan berusaha untuk menutup kedua matanya. Entah kenapa, dirinya seolah-olah susah untuk tidur.

Baru saja lima belas detik menutup matanya, Aresha langsung membuka matanya secara perlahan. Memandang Aurora yang sudah tertidur pulas di kasur single nya. Tubuhnya langsung bangun dari ranjang, dan berdiri untuk memandang Gladies yang tertidur di kasur tingkat dua.

“Mereka berdua sudah tidur nyenyak.” gumam Aresha, “Bagaimana bisa hanya aku yang tidak dapat tidur?”

Setelah lama berdiam diri, akhirnya Aresha memutuskan untuk keluar dari kamar asramanya. Menutup pintu kamar tersebut dengan secara perlahan, saat berbalik ia terkejut melihat siswi yang lain masih berkeliaran di lorong asrama.

Menatap seragam sekolah mereka yang terlihat noda merah, satu persatu dari mereka mulai menampakkan wujud aslinya pada Aresha.

Aresha yang ingin berlari langsung terdiam, merasakan kedua kakinya yang tak dapat digerakan saat itu juga.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 09 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Ghost World School (TAHAP REVISI)Where stories live. Discover now