26 [finale]

3.5K 401 44
                                    

Gnosis itu menolaknya.... lagi.

Hanya itu yang dapat Scaramouche pikirkan saat kamu memaksa gnosis dendro milikmu masuk ke dalam jantungnya.

Scaramouche sadar apa yang hendak kamu lakukan, ia seharusnya mendorongmu dan membunuhmu saat itu juga, namun sakit yang seolah menyobek dadanya melumpuhkan fisik dan pikiran.

Kamu memejamkan matamu, sendirinya juga tak tahan dengan apa yang kamu lakukan pada musuhmu.

Scaramouche pernah bersumpah untuk menghapus semua emosi manusia. Namun, saat itu, ia mati-matian meronta dan mencoba menahan sakit di dalam dirinya, matanya panas dan tenggorokan tercekat.

Dorongan tanganmu hampir melemah saat melihat pemuda itu beruraian air mata.

Ditambah suara asing yang tiba-tiba mengisi kepalamu. Bukan. Ini bukan suara Nahida.

Yang pertama mengkhianatiku adalah seorang dewa.

Penciptaku...

..ibuku.

Kamu tertegun, tanganmu akhirnya berhenti mendorong bersamaan dengan Scaramouche yang mulai berhenti melawan.

Pertahankan terakhir Scaramouche pecah. Sakit yang ia rasakan luar biasa dan mencekik. Dia tidak bisa bernapas. Udara di sekitarnya menipis dan ia merasa tenggelam.

Kunikuzushi terbaring lemas di lantai. Isak tangis meninggalkan bibirnya, tubuhnya gemetar, hingga akhirnya pemuda itu benar-benar berhenti bergerak dan matanya terpejam.

Kamu menatap sosok yang menyedihkan itu dengan mata yang memancarkan cemas dan kesedihan yang sungguh-sungguh.

Memastikan Scaramouche benar-benar telah kehilangan kesadarannya, kamu mengambil kembali gnosis yang sempat ditanam paksa ke dalam jantung sang harbinger.

Perisai yang mengurung Haitham dan Cyno menghilang. Dengan tertatih mereka menghampirmu. Cyno menatap Scaramouche datar.

"Apa dia sudah mati?"

Kamu tidak menjawab. Haitham memegang kedua bahumu untuk menghadapnya, ".....aku tidak bisa berkata aku setuju dengan metodemu. Apa yang kau lakukan sangat berbahaya."

"......."

Selama kalian tinggal bersama, tidak sekalipun Haitham pernah melihatmu menangis. Namun, saat itu bulu matamu dibasahi air mata, dan tanpa kata ibu jari Haitham menyapu sisa tangisanmu di sana.

"Aku melihat masa lalunya," ucapmu pelan. "Apa yang barusan aku lakukan padanya... terlalu kejam..."

Haitham memelukmu, mengusap rambutmu. "Tidak apa-apa," gumamnya akhirnya. "Bukan salahmu."

Situasi genting memaksamu untuk membuat tindakan ekstrim. Kamu tidak bisa membiarkan lebih banyak orang terluka.

"Maaf menginterupsi kalian, tapi orang ini belum mati," ucap Cyno yang baru saja memeriksa Scaramouche. "Haruskah aku membereskannya?"

"Itu tidak perlu," balasmu, menghembuskan napas panjang.

Kamu menciptakan perisai yang tebal di sekitar Scaramouche.

"Siapa dia sebenarnya?" tanya Haitham. "Apa kau mengenalnya?"

"Akademiya ingin menggantiku dengannya," balasmu singkat, terlalu lelah untuk menjelaskan.

Kepalamu mendongak jauh ke atas, menatap bola hijau transparan yang menyegel Nahida. Setelah segel itu terbuka, Nahida akan bebas. Bebas secara fisik, bebas sepenuhnya, di mana ia dapat terlihat bahkan dengan Akasha.

sweet home [al-haitham/reader] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang