Sepanjang perjalanan Gulf hanya terisak tidak dapat menahan kesedihannya yang begitu menyesak.
"Hiks....hiks.... Papa sama Mama kalian harus bertahan....aku sayang kalian hiks...hiks..". ucap Gulf sambil terisak.
" Kamu yang sabar ya Gulf, kita hanya bisa berdoa untuk om dan tante sekarang". ucap Win sambil menepuk pelan pundak Gulf.
Gun yang mengemudi, melajukan kecepatan mobil sebisanya demi cepat sampai ke rumah sakit.
Ketika tiba di rumah sakit,Gulf langsung keluar berlari secepatnya ke meja resepsionis.
"Kak apa ada pasien pasangan suami istri korban kecelakaan yang dilarikan ke sini". tanya Gulf dengan air mata yang sudah membasahi pipi chubby nya.
"Ada dek.. , sekarang lagi di tangani dokter di ruangan UGD,Adek lurus aja nanti di pertigaan Adek belok kanan" ucap resepsionis.
Tanpa menjawab Gulf langsung berlari ke ruangan UGD sesuai arahan resepsionis, sahabat Gulf hanya mengikuti dari belakang tidak ingin ketinggalan jejak gulf.
Langkah Gulf terhenti kalau ruangan UGD sudah ada di depan mata dan mendapati ada dua sosok yang tidak asing baginya.
Tante zoom dan bang Kao yah itu ia dua sosok yang sudah ada di di depan ruang UGD entah mereka tahu dari mana tapi Gulf terlalu kalut untuk mencari tahu.
" Tante bagaimana keadaan Mama dan papa". tanya Gulf dengan air mata yang semakin berderai deras.
"Tante belum tahu sayang, dokter masih menangani orang tua mu di dalam". ucap zoom dengan Isak tangisnya.
Gulf yang sudah tidak bisa memikirkan apapun lagi, selain mondar-mandir di depan ruang UGD sambil menunggu dokter keluar.
Krekk... Pintu UGD terbuka..
"Bagaimana keadaan kedua orang tua saya dok?". tanya Gulf dengan ekspresi yang tidak bisa diartikan.
" Bapak Minho mengalami koma dan ibu Park Shin Hye sangat lemah, dan keajaiban lah yang bisa membantu ibu Park Shin Hye untuk kembali sadar". ucap dokter dengan wajah yang putus asa.
"Apa saya boleh masuk dok?". tanya Gulf dengan tangis yang semakin menjadi.
"Silakan tapi tolong jangan membuat keributan demi ketenangan pasien". ucap dokter.
Tanpa berkata Gulf langsung masuk ke dalam ruangan di mana kedua malaikatnya terbaring lemah.
Gulf berdiri di tengah-tengah ranjang Minho dan Park Shin Hye.
Melihat Minho lalu memeluk tubuh itu pelan.
"Papa bangun pa, Gulf sayang papa, hiks...hiks.... Pa angan tinggalin Gulf,hiks... Papa harus sadar, papa kan kuat". ucap Gulf dengan tangisan makin terisak.
Gulf melepas pelukannya lalu melihat ke arah mamanya.
Sosok yang kemarin tersenyum hangat Kepada nya sekarang terbaring tak berdaya.
Gulf memeluk wanita paruh baya itu dengan tangisannya mengingat keanehan yang terjadi seminggu ini, Gulf sangat menyesal menolak semua yang diinginkan mamanya.
" Mama ini Gulf ma,hiks... Ayo bangun kata Mama mau jalan-jalan sore,yuk kita jalan-jalan sore ma, abis itu kita ke mall terus ke restoran dekat rumah, ayo bangun mah.Masakin Gulf makanan biar Mama bisa lihat Gulf makan dengan lahap,hiks.... Sebentar lagi malam ma Mama gak mau tidur sama Gulf lagi .. hikss... hikss".ucap Gulf semakin tersiksa mengingat permintaan sang mama.
"Oh ya ma sebentar lagi Gulf ulangan,mama... Nggak lupa kan? Ayo bangun ma biar nanti mama bisa lihat nilai-nilai Gulf .. hikss.... g
Gulf janji akan belajar giat biar dapat nilai bagus tapi mama harus bangun dulu.. hikss...". ucap Gulf lagi semua sahabat yang ada di ruangan itu merasakan apa yang Gulf rasakan.Ucapan Gulf membuat semua sahabatnya yang ada di ruangan itu ikut merasakan apa yang Gulf rasa kan.
"Ma ayo bangun, buka mata mama dan lihat Gulf, Gulf rindu sama pelukan hangat mama "ucap Gulf lirih memeluk Park Shin Hye.
Mata Park Shin Hye terbuka perlahan, Gulf yang menyadari itu langsung tersenyum bahagia dan memeluk tubuh mamanya erat.
"Sayang....ma...afin ma...ma ya...ka.aa..mu..ha..ru..s..ja..ga..di..ri..ba..ik...ya"ucap Park Shin Hye terbatas-batas.
" Mama nggak boleh ngomong kayak gitu,hikss... Mama harus sembuh ..hikss..Gulf nggak mau kehilangan mama..hikss". ucap Gulf semakin terisak.
."m..a..ma..ya..a...kin..ka.. mu..pa...s..ti..bi...s..a.."kata-kata terakhir Park Shin Hye sebelum berhembuskan nafas terakhirnya dan.
Tut..Tut...Tut.. bunyi monitor yang menandakan jantung berhenti berdetak.
"Enggak mama gak boleh pergi,ma bangun ma, Mama jangan tinggalkan Gulf.Ma buka mata mama Gulf nggak sanggup hidup tanpa nama, ayo buka mata mama.DOTER TOLONG MAMA SAYA!! " Teriak Gulf membuat dokter yang menangani mama nya tergesa-gesa memasuki ruangan mamanya.
"Dok , dok selamatkan Mama saya dok, apapun caranya tolong selamatkan Mama saya". ucap Gulf dengan tangis semakin terisak.
Ketiga sahabat Gulf hanya bisa menahan tubuh nya agar tidak memberontak dan mengganggu kerja dokter.
" Maaf tuan, dengan berat hati saya harus memberitahu bawa ibu anda sudah tiada". ucap dokter dengan wajah tampak sedih.
"Gak..gak mungkin.. dokter pasti salah.. tolong periksa sekali lagi dok.. tolong". ucap Gulf yang semakin tak terkendalikan.
" Maaf kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi Tuhan berkehendak lain". ucap dokter itu menepuk pundak Gulf lalu beranjak pergi.
" Ma bangun ma, Mama gak boleh ninggalin Gulf hikss..". ucap Gulf sambil menggoyang-goyangkan tubuh mama nya berharap mukjizat Tuhan.
" udah Gulf Mama kamu udah nggak ada, ikhlaskan Tante, biar tante tenang sana"ucap Gun memeluk tubuh Gulf dan diikuti win dan New.
"Enggak... Mama pasti masih hidup, Mama gak mungkin meninggal ". ucap Gulf memberontak berusaha melepaskan pelukan para sahabatnya.
"Gulf... Kalau kamu sayang sama Mama kamu harus ikhlas.. biarkan dia bisa pergi dengan tenang"ucap Tante zoom yang sedari tadi diam.
Gulf mulai melunak dan menjatuhkan dirinya ke lantai merasakan seluruh energinya hilang.
☀️☀️☀️☀️☀️☀️🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
See you Maaf ya masih banyak typo, dan juga jangan lupa komentar dan vote..
YOU ARE READING
Cinta Dalam Diam
Short Storymemperjuangkan atau merelakan.gulf kanawut harus merahasiakan cintanya demi menjaga persahabatan mereka... Homofobick harap menjauh ya karena ini cerita BXB