Tepat hari ini dimana ujian SBMPTN yaitu jadwal Naren dilakukan. Jadwal ujian Naren merupakan hari pertama ujian SBMPTN, dan Naren pun memilih lokasi ujian di universitas yang sangat terkenal di Jogja. Hayoo bisa ditebak nih..

"Nay doain yah, moga bisa lolos tapi ga yakin  juga sih" Ucapan singkat Naren melalui sambungan telepon.

"Tentu dong apa yang ngga buat Narenku"

Disaat percakapan Naren dan Nayla tiba tiba terdapat panggilan masuk dari Abbyan, ya benar dapat ditebak bahwa Nayla dan Abyyan sudah sebegitu dekatnya dalam konteks dekat lho yaa.

Nayla menyentuh logo hijau itu lalu terdengar suara.

"Lagi telpon sama siapa kok berada dipanggilan lain " suara Abbyan yang langsung mengintimidasi Nayla.

"Tadi Naren mau ujian dia minta doa sama aku"

"Naren cewek?"

"Emm.. iya"

"Oh yaudah aku main dulu"

"Ya"

Degup jantung Nayla mulai tak beraturan.

"Kenapa aku tadi bilang kalo Naren cewe sih, ah bodoamatlah ntar dikira aku telpon cowo lain." Monolog Nayla.

"Kenapa dia juga goblok banget ya mana ada cewe namanya Naren ada ada aja"

Nayla melempar ponselnya ke kasur lalu bergegas untuk mandi karena badannya sudah sangat lengket sore itu.

-----

Nayla meminum kopi vanilla latte kesukaannya. Tempat yang sedikit ramai dengan live music pagi didalamnya membuat Nayla merasa relax. Café Grassgreen tempat yang sering ia kunjungi sendirian, namun kali ini dia akan bertemu dengan Abbyan. Tak menunggu beberapa lama kemudian...

"Maaf ya udah nunggu lama mesti" Abyyan terengah-engah sambal mengusap keringat dengan lengannya, walau berkeringat masih tetap tampan, yakali jelek.

"Oh gapapa kok, silahkan langsung duduk aja ada sesuatu yang ingin aku katakan"

"Apa Nay"

"Aku Cuma mau tanya soal ini" Nayla menunjukkan ponselnya yang menampilkan profil Instagram Abbyan dengan akun yang dibagikan tertera Teresa.

"oh-em itu"

"kukira selama ini kamu bener bener sama aku, ternyata punya pacar kan?"

"kita sudah tidak berhubungan selama 2 bulan Nay dan kukira ya udah selesai hubungannya" terlihat wajah memelas dari Abbyan sungguh membangsatkan.

"Itu Namanya masih pacarana Byan, aku gamau nanti aku di cap seorang yang merebut pacar orang aku gamau itu"

"Jadi kamu mau apa?" tanya Abbyan dengan wajah yang sudah masam putus asa.

"Kalo kamu masih mau sama aku ya putusin dia" tegas Nayla.

"Tapi kita sudah-"

"Aku gamau tau alasan apapun itu pilihanmu Cuma dua pilih akua tau kita sampai disini" potong Nayla.

"Aku chat sekarang Tesa"

"Aku maunya telpon dan lost spiker sekeras kerasnya"

Abbyan menuruti apa yang dikatakan oleh Nayla tanpa berpikir Panjang dia langsung menelpon salahsatu kontak yang ada dalam ponselnya tertera nama Tesa.

----------

Tibalah Nayla di sebuah taman kota yang tak jauh dari rumahnya. Seperti biasanya ia duduk di dekat pohon beringin yang rindang itu. Dengan angin yang sepoi-sepoi meniup anak rambut Nayla yang sedang fokus menuliskan puisi sebagai hobinya.

"Nayy.." suara itu membuyarkan lamunan Nayla yang masih berkutik dengan pikirannya. Nayla menoleh ke belakang dan ia mendapati suatu sosok makluk halus yang Bernama Kayla disitu.

"Gilaa, kirain tadi kunti penunggu pohon beringin ini, eh ternyata ada yang lebih serem dari itu" ucap Nayla saat Kayla hendak duduk disampingnya.

"Lah ada yang lebih serem ya Nay" tanya Kayla dengan mukanya yang bloon.

"ya siapa lagi klo bukan manusia disamping nihh"

"Gila lo, cantik gini dibilang serem" Kayla menonyor kepala Nayla tanpa aba- aba.

"Tau ga Kay?"

"Gatau emangnya gue cenayang"

"Gue bilang ke Abbyan kalo Naren itu cewe"

"Gila lo cari mati sih, beneran"

"Ya mau gimana lagi kan gue juga menyayangkan hubungan gue sama Abbyan gitu lho Kay lo ngerti ngga sih"

"Menyayangkan sih boleh yang gaboleh itu goblok"

"Jadi orang kok goblok banget sih lo, dia tu ga bener bener sama lo coba deh lihat aja sampai berapa lama bertahannya kalian" lanjut Kayla.

Diam dan hening menyelimuti mereka yang tengah menikmati angin sore dengan sedikit ujung hidung matahari yang mulai muncul.

"Gimana nih lo jadi kan ketemu Naren saat UTBK nanti?' tanya Kayla yang membuyarkan lamunan Nayla.

" Ya jadilah tapi aku jadi mikir Byan deh, kalo dia tau gimana Kay"

"Derita lo, makanya cowo tu satu aja bestie"


NARENDRAWhere stories live. Discover now