1. Berkunjung ke Desa Lhor

Mulai dari awal
                                    

"Mari semuanya masuk kedalam, kalian harus beristirahat. Kalian pasti lelah, ayo silahkan lewat sini!" Kata salah seorang kerabat Asnudin.

"Terimakasih, mari." Balas Hardi.

Mereka sekeluarga beristirahat di kamar masing-masing yang sudah disiapkan. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore.

Juan yang sedang tidur nyenyak harus terganggu oleh suara saudaranya.

"Juan...Juan bangun! Juan kebo, bangun gak!" Panggil Karni kakak dari Juan.

"Ck.. ada apa sih Ceu? Baru juga istirahat tidur Ceu!" Kesal Juan.

"Juan ini sudah pukul 5 sore, dari mana yang kamu sebut baru saja. Semua orang sibuk, kamu malah molor terus Juan."

"Biarin aja! Emang ada apa sih ceu?" Tanya Juan.

"Nah ini selalu aja ketinggalan, makanya update Juan. Sekarang calonnya Nimas lagi jalan kesini, kita semua pada sibuk tahu!"

"Ya sudah ceu, biarin aja." Balas Juan acuh.

"Kamu ini ya, siap-siap lah buat sambut tamu! Juan ayo sana, nanti ibu marah kalo lihat kamu masih ileran gitu."

"Iya-iya Ceu, dasar bawel!" Juan mendengus kasar.

Juan pun segera bersiap untuk menyambut tamu spesial yang dikatakan oleh kakaknya. Memang jodohnya Nimas adalah orang yang satu desa dengannya, maka tak heran kalo mereka hanya berjalan kaki untuk menuju kesini.

Saat Juan hendak masuk ruang keluarga, nampaknya sudah terlihat penuh dan sesak. Semua atensi menuju kearahnya, Juan hanya bisa tersenyum kaku. Ibu dan ayahnya mulai memperkenalkan Juan pada pihak keluarga dari calonnya Nimas.

Saat semua orang sibuk berbincang, tiba-tiba saja Nimas memanggil dan mengajaknya untuk bertemu dengan calonnya.

"Amang! Ayo kesini kenalan sama calonnya aku." Ajak Nimas sembari menyeret Juan keluar ruangan.

Disini ada beberapa orang juga tengah berbincang-bincang.

"Kang, sini sebentar. Ada yang mau kenalan!" Panggil Nimas pada seorang pemuda.

"Iya Neng, ini siapa." Tanya pemuda itu.

"Kenalin ini Amang-nya aku, namanya Juan. Amang, nah ini calon aku namanya kang Ahmad."

Juan memandang Ahmad sekilas lalu menjabat tangan, tanpa berucap sepatah katapun.

"Kang Juan, kalo mau merokok ada disana kang sama cemilan juga, Akang tinggal kesana aja. Saya mau pamit dulu, ada urusan sebentar tidak apa-apa kan kalo saya tinggal kang?" Jelas Ahmad.

"Iya, silahkan."

Ahmad berlalu pergi, masih dalam pengamatan Juan. Ahmad berbicara dengan seorang gadis, tidak begitu kentara karena gadis itu memunggungi Juan. Ketika gadis itu berbalik, keduanya saling beradu tatap diakhiri oleh gadis itu yang berjalan kearah Juan dengan menundukkan pandangannya.

"Kang Juan ya?" Tanya gadis itu.

"Iya." Balas Juan datar.

"Perkenalkan saya Ruhana, saya kakak dari Ahmad calonnya Nimas. Akang ini saya bawakan kopi dan cemilan silahkan dinikmati kang."

"Terimakasih sebelumnya."

"Sama-sama kang mangga dinikmati. Saya permisi dulu."

Juan mengangguk, sekilas dia memperhatikan Ruhana yang ramah pada semua orang. Senyuman yang tak luntur dari wajahnya sembari menawarkan berbagai hidangan kepada para tamu.

Hari itu juga Juan bertemu lalu berkenalan dengan sosok Ruhana yang menurutnya adalah gadis yang ramah dan sangat anggun. Juan sempat terpesona, dikala dirinya memperhatikan Ruhana.

"Nimas..!" Panggil Juan.

Nimas yang dipanggil, sedikit heran karena pamannya ini sangat jarang berbicara dengan para keponakan.

"Ada apa Amang? Apa butuh sesuatu, ingin Nimas bantu apa Amang?"

"Apa Ruhana sudah menikah?" Ucap Juan tanpa basa-basi.

Nimas sontak terkejut, kemudian menggelengkan kepalanya.

"Teh Hana belum menikah Mang, memang ada apa ya Amang bertanya?" Ucap Nimas penasaran.

"Tidak ada, hanya bertanya."

"Oh iya, kalo gitu Nimas tinggal ya Mang!"

Lagi Juan hanya menganggukkan kepalanya, dia masuk menuju ruang keluarga dan bergabung dengan para orang tua. Sejenak dirinya berpikir bahwa mungkin sesekali berbincang dengan Ruhana, akan membuatnya tertarik. Ruhana yang kalem, humble dan tentunya Ruhana yang Cantik.

Apakah Juan terpikat pada pesona Ruhana, di pandangan pertama. Entahlah Juan sendiri merasa geli memikirkan nya.

🍃🍃🍃

Gimana udah jatuh cinta belom sama Juan & Ruhana guys, oh iya welcome to new story. Semoga pada suka, bahasa yg aku gunain campur ya formal and informal soalnya cerita ini latarnya di Kota dan di Desa pasti banyak banget perbedaannya.

Sekedar informasi

> Desa Lhor = nama tempat hanya imajinasi penulis.

> Ceuceu/Ceu = Kakak dalam bahasa Sunda, biasa dikeluarga aku pake nya ini guys

> Amang = Paman dalam bahasa Sunda

> Teteh/Teh = nah ini juga artinya Kakak dalam bahasa Sunda.

> Akang/kang = nah ini juga bisa diartikan sebagai kak, untuk pemuda-pemuda.

> Hajat = bisa diartikan sebagai keinginan, tetapi dicerita ini hajat berarti acara.

Semoga membantu mohon maaf apabila ada kesalahan ya guys, Jangan lupa vote and comment. See you next part 🤩♥️






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DERITA CINTA ( JUAN & RUHANA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang