Prolog

24 4 0
                                    

Bagaimana jadinya kalau lahir di keluarga yang sangat sempurna?

Sang ayah adalah pemimpin pasukan yang pernah berhasil membawa kemenangan untuk negara ini. Kemampuan pedang sihirnya sudah tidak perlu diragukan lagi karena bukan hanya satu-dua kali dia membawa kemenangan. Rambut perak kebiruan dengan mata ungu yang misterius membuatnya sangat tampan. Lalu ternyata dia sangat memanjakan keluarganya, itu yang tidak pernah dibayangkan oleh orang banyak.

Sang ibu adalah seseorang yang sangat cantik. Rambut merahnya sering berkobar yang melambangkan semangatnya dalam membawa kemenangan. Sihirnya sudah tidak perlu dipertanyakan, dia yang paling atas di menara sihir. Sifatnya periang dan lembut, apalagi iris hijaunya bisa memancarkan aura keibuan atau aura yang dingin menancap bagai pisau.

Anak pertama, perempuan yang terlalu banyak tenaga hingga akhirnya menunjukkan bakatnya di pedang sihir seperti ayahnya. Sifatnya yang ceria dan sering bersifat layaknya gentleman, membuat dia lebih di sukai oleh wanita dibandingkan pria bangsawan. Banyak yang mengatakan bahwa dia akan menjadi penerus ayahnya dan dia juga mempunyai keinginan yang sama. Bahkan rambut perak kebiruan dengan mata ungu membuat dia seakan-akan versi perempuan dari ayahnya.

Anak kedua, laki-laki yang kalem dan pengertian itu mendapatkan wajah cantik seperti ibunya. Selain wajah dia juga mendapatkan kekuatan yang sama seperti ibunya. Rambut perak kebiruan dengan iris hijau itu bikin semua gadis menginginkannya. Apalagi ditambah senyuman manis yang bikin meleleh. Hal yang disayangkan adalah kesehariannya kalau tidak bersama keluarganya, pasti berkutat dengan buku sihir.

Setelah anak-anak yang sempurna, lahirlah anak terakhir yang merupakan sisa dari keduanya. Berbeda dengan kedua kakaknya yang mendapatkan bakat sejak kecil, dia sama sekali tidak mempunyai bakat.

"Pantas saja dia jadi penjahat yang egois. Wong keluarganya dan keadaannya gitu." Aku mengambil sehelai rumput yang panjang dan memainkannya.

"Memangnya apa yang dia lakukan?"

"Memaksa untuk bertungan dengan pangeran mahkota, dengan begitu dia tidak akan dipandang rendah karena keluarganya. Eh tau-tau beberapa tahun kemudian datanglah wanita suci yang akhirnya mencuri hati dari pangeran mahkota. Karena merasa keberadaannya terhimpit dia berbuat apa pun agar wanita suci itu mati tapi yang ada dia yang ketahuan lalu mati." Rasanya hanya merinding mengingat aku sekarang menjadi tokoh penjahat yang aku baca di dalam web novel.

"Kenapa harus dia melakukan itu?"

Aku terdiam, membayangkan perlakuan yang aku dapatkan sekarang ini. "Keluargaku sempurna, bisa sihir dan ada yang bisa pedang sihir. Sedangkan aku? Keduanya saja sudah di bawah rata-rata. Padahal orang tua di atas rata-rata." Tangan umur empat tahun ini memang masih sedikit pendek tetapi bisa memeluk tubuh ini sekencang-kencangnya.

"Tenang saja, masih ada kami yang akan menemani Canela." Aku menaikan kepalaku dan melihat tupai yang sebelumnya berada di ranting pohon sudah berpindah dipundakku.

"Itu benar Canela." Rusa yang masih remaja berjalan perlahan ke arahku.

"Kalau ada yang macam-macam katakan saja, akan aku buat dia menyesal!!" Kelinci putih itu menghentak-hentakkan kakinya di tanah dengan kesal.

Aku tertawa dan mengangkatnya mendekati wajahku. "Terima kasih, tetapi tidak perlu sampai melakukan itu." Aku mengusap pipi lembutnya di pipiku. "Coba saja kalau aku boleh memberi kalian semua nama."

"Tidak boleh!" Ghavan turun dari langit. Mungkin karena dia elang jadi turunnya elegan banget. "Tubuhmu yang sekarang masih belum bisa menerima banyak hewan, tubuhmu akan kewalahan."

"Iya-iya." Aku mendengus pelan.

"Pakai saja nama yang mereka pilih sendiri." Mataku menatap Ghava bingung.

"Mereka bisa memilih nama?" ulangku bingung.

"Bisa, berikan saja aku daftar nama tetapi kamu jangan menyebut nama itu sebelum yang lain menyebut namanya." Ghava terlihat seperti sedang menghembuskan nafas pasrah.

"Ternyata bisa begitu toh!!"

"Nona Canela!" Aku mengarah ke sumber suara Malvi, pelayan yang setidaknya sekarang loyal padaku. "Matahari mulai tenggelam, nona!"

"Iyaaa!" seruku agar Malvi bisa mengetahui aku mendengarnya. "Kalau begitu sampai jumpa besok ya." Aku berdiri dan melambaikan tangan ke arah hewan-hewan yang mendengarkan curhatku.

Beberapa mereka ikut melambaikan kaki depan mereka dan mengucapkan selamat tinggal. Aku berlari kecil menuju arah suara Malvi tadi. Tak lama aku bisa melihat Malvi yang berdiri dengan wajah datarnya seperti biasa. Tanganku langsung memegang bagian rok dari terusan seragam hitam khas maid milik Malvi.

"Apakah hari ini ada makan malam?" tanyaku sambil melirik ke arah Malvi.

"Saya sudah menyembunyikan sebuah roti di kamar anda." Malvi tetap berjalan dengan pandangan ke depan.

"Luar biasa, terima kasih!"

"Hari ini adalah harinya." Ibu sudah kasih uang ya? "Apakah nona ingin saya pakai untuk membeli makanan?"

Aku terdiam untuk berpikir. "Tidak, simpan untuk lainnya. Aku perlu rencana."

"Rencana?"

"Tentu saja rencana untuk tetap hidup dengan baik walau dia menjadi pengasuhku." Noena namanya, dia ditunjuk menjadi pengasuhku karena ibu sibuk dengan tugas ayah, sementara ayah menuju medan perang. Sedangkan kedua kakakku sibuk dengan tugas masing-masing.

Untung saja sebuah keinginan kecil yang aku katakan tanpa diketahui oleh Noena dituruti, yaitu aku meminta uang jajan yang nanti disalurkan dari Malvi. Tentu saja itu untuk tabungan rahasiaku, sampai sekarang aku belum menggunakan uangnya sama sekali. Memang akan lebih gampang jika aku langsung memakai uangnya untuk membeli makanan tapi bagaimana untuk seterusnya? Menurut cerita Canela akan ada di gedung ini sampai umurnya yang ke-10 tapi apa ya yang membuat dia kembali ke gedung utama?

Sudahlah, mari pikirkan nanti untuk sekarang pikirkan cara untuk survive dari kondisi ini untuk masa depanku sendiri.

.
.
.
.
.

Jadi mulai sekarang saya akan update setiap 2x seminggu.Ini dia list ceritanya:1. The 7 Element Controllers2. New Daily Life Royal Twins3. A Little Hope [Revisi]4. As Blue Sea5. My Family is Perfect But I'm Not6. Akar MerahItu dia urutannya, bisa dicari setelah saya posting.Mungkin ada perubahan dari tata bahasa dsb-dsb tapi semoga kenyamanan dalam membaca masih bisa dinikmati yaa~Sampai jumpa kembali :3


-(01/05/2023)-

My Family is Perfect But I'm NotWhere stories live. Discover now