Barang

4.8K 381 18
                                    

Iya, tau kok. Pasti kalian kangen kan? Cup cup cup, nih nih up biar kangen nya kurang dikit. Btw makasih banget loh buat yang komen, love love banget deh ❤️

"80 JUTA WON!"

"100 JUTA WON!"

Teriakan teriakan yang bersautan itu terus bergema di dalam ruangan serba hitam tersebut. Para lelaki juga wanita yang haus akan sentuhan memperebutkan barang baru yang kini sedang terpajang di depan mereka.

"Sudah? Apakah berhenti di 100 juta won?"

Sebelum palu yang di pegang sang pemilik acara berhasil mengenai meja, Mark dengan angkuh mengangkat tangan nya, "500 juta won." Seketika ruangan menjadi sunyi, seperti nya sudah terlihat siapa yang akan membawa barang baru itu.

Human trafficking benar benar sudah menjadi hal yang lumrah di antara orang kelas atas, jika sedari tadi kalian mengira sesuatu yang mereka perebutkan benar benar barang, kalian salah. Yang mereka perebutkan itu adalah seorang laki laki manis yang masih perjaka.

Mark menampakkan senyum tipis di wajah nya menatap mainan baru itu, "langsung bawa dia ke rumah, masih ada pekerjaan yang harus ku urus setelah ini." Perintah Mark pada bawahan nya, setelah di balas dengan anggukan akhir nya mark melangkah keluar dari ruangan gelap itu.

Mark menghela nafas pelan, "bau manusia manusia penjilat seperti mereka benar benar membuat ku mual."

*****

Bunyi suara handphone membuat Jeno terbangun dari tidur nya, rupa nya ia terlelap dalam tangis nya.

"Kenapa?" Suara serak Jaemin segera terdengar di telinga Jeno

"Ck, merepotkan. 30 menit lagi aku ke sana." Jaemin segera mematikan handphone nya kemudian menatap ke arah Jeno yang masih membelakangi nya. Ia mengulurkan tangan nya mengelus kepala Jeno, dengan sedikit merendahkan tubuh nya ia mengecup pelan kepala Jeno.

"Diam lah dulu di sini, jangan khawatir tentang Yebin juga Renjun karna mereka sudah tau kau bersama ku." Tidak ada jawaban dari Jeno, seperti nya ia ingin berpura pura tidur. Jaemin segera beranjak dari kasur, bersiap siap untuk pergi bertemu Mark.

"Makanan sebentar lagi datang, jangan lupa di makan. Anggap saja ini rasa kasian ku untuk mu" Jaemin menarik tangan Jeno hingga pria manis itu terduduk dengan paksa, di kecup nya bibir pink itu sekilas kemudian ia langsung beranjak keluar kamar.

Jeno hanya diam di tempat nya, tidak menatap kepergian Jaemin. Untuk sekarang ia hanya ingin mandi, membersihkan bekas yang di buat Jaemin pada tubuh nya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"BRO, PAKAILAH PARFUM! Astaga, kau ingin ketahuan kalau habis sex dengan seseorang?" Mark melempar parfum yang sudah di pegang nya ke arah Jaemin. Oh Tuhan, rasa nya ia sangat ini memecahkan kepala sahabat nya ini, "setidaknya ganti lah baju."

"Berisik, tidak sempat waktunya" ucap Jaemin santai.

Mark benar benar di buat diam seribu bahasa oleh Jaemin, mau berdebat pun client sudah datang.

Rapat berjalan mulus seperti biasa, kontrak telah di tandatangani oleh kedua pihak dan Jaemin segera melimpahkan tugas nya pada Mark. Ia ingin segera kembali ke hotel, tempat Jeno berada

"Jaem" panggil Mark ketika melihat Jaemin yang sudah siap meninggalkan ruangan kerja.

Panggilan itu hanya di balas deheman pelan oleh Jaemin, "are you sure you don't want the new stuff I got yesterday?"

Hening sesaat, tidak terdengar jawaban dari Jaemin. "Sir? I'm asking you."

"Nikmati sendiri saja." Setelah menjawab pertanyaan itu, Jaemin segera meninggalkan ruangan itu. Jaemin tau Mark brengsek, tapi apakah ia tidak bisa menutupi itu? Bangga sekali nampak nya.

Tepat di depan lift, seorang wanita terjatuh di depan Jaemin. Bukan nya tidak ingin menolong, hanya saja Jaemin tau wanita ini jatuh nya dengan sengaja.

Melihat Jaemin yang mengabaikan nya, wanita itu segera berdiri dan menghampiri Jaemin. Dengan menarik tangan Jaemin, wanita itu menatap nya dengan sedikit kesal "aku itu terjatuh jaem! Kenapa kau tidak menolong ku?"

Segera jaemin tepis dengan kasar tangan wanita itu, "jangan berani menyentuh ku tanpa seizin dari ku."

"Kenapa kau berubah? Kenapa sikap mu seakan tidak mengenalku? Kamu lupa malam it-"

"Forget about it." Jaemin kembali melanjutkan langkah kaki nya keluar dari kantor

Kepala nya terasa sangat pening karna wanita itu, bunuh saja kali ya?

*****

Ia memarkirkan mobil nya tepat di depan hotel, dengan langkah sedikit tergesa gesa ia kembali memasuki kamar yang di dalam nya berada Jeno. Hening, makanan nya masih utuh dan kini Jeno tertidur pulas, kelihatan nya.

Ia menarik dasi nya hingga terlepas kemudian duduk di tepi kasur, menatap wajah pulas Jeno. Jaemin merendahkan tubuh nya, mencium Jeno tepat di bibir pria manis itu.

Awal nya hanya ciuman lembut, tapi lama kelamaan ciuman itu berubah menjadi lumatan juga hisapan.

"Mmhh..." Lenguhan pelan keluar dari bibir pria manis itu, tangan nya segera berada di dada Jaemin dan mendorong nya dengan pelan.

"Bangun, makan dulu" ucap nya setelah melepas lumatan. Tidak ada jawaban dari Jeno, ia tetap menutup mata nya kemudian menarik selimut untuk menutupi tubuh nya.

Menghela nafas, jaemin bangkit dari posisi nya. "makan, kau tidak berguna jika sakit. Ingat hutang mu pada ku, jalang." Ia mengambil makanan yang berada di atas meja kemudian menyodorkan nya pada Jeno yang kini sudah dalam posisi duduk, tidak berani menatap Jaemin.

"Aku tidak suka makanan ini..."

"Kau mau apa?"

"Aku mau ice cream"

"Makan dulu itu, setelah itu baru akan ku berikan yang lain untuk mu."

Hening sejenak, Jeno tak kunjung memakan makanan nya. "Aku mau pulang..."

"Ayo, aku sudah menyiapkan kamar mu di rumah ku."

"Aku mau di rumah ku, bukan ke rumah mu ataupun hotel lain. Aku rindu Yebin, aku ingin bertemu Renjun." Tutur Jeno dengan pelan namun pasti.

"Iya, bereskan barang mu di rumah itu kemudian aku akan menjemputmu. Membawa mu ke rumah ku"

"AKU TIDAK MAU IKUT DENGAN MU!" Jeno melempar makanan yang di berikan pada nya hingga berhamburan di lantai.

Amarah Jaemin terpancing, ia segera mencengkram rahang Jeno dengan kuat lalu menghadapkan nya ke arah Jaemin "berani sekali kau! Tidak seharusnya barang yang sudah ku beli malah seperti ini. KAU MILIK KU DAN HARUS MENURUT PADA KU!"

Jaemin mendorong Jeno hingga tersungkur ke lantai, bisa bisa nya jalang satu ini berteriak pada nya. Sangat tidak tau diri sekali, dia pikir jika Jaemin berbaik hati pada nya maka ia boleh seperti itu? Fuck. Rasa nya Jaemin ingin menghancurkan wajah manis pria itu

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

HAI HAI, siapa nihh yang masih nunggu up nyaa?

Jangan lupa votmen ya, biar semangat buat ngelanjutin cerita nya. SEE YOU MWAHH

ACCIDENT (Jaemjen)Where stories live. Discover now