SABILA SAFITRI (3)

31 0 0
                                    

Mungkin aku datang terlalu pagi, dari tadi aku sama sekali tidak melihat sosok si Tia. Kuliat lagi jam tangan ku yang terpampang bebas di lengan kiriku, ternyata aku sudah menunggu hampir dua jam, tapi si Tia tidak muncul juga. Oke kalau 15 menit lagi dia belum Nampak jugalebih baik aku pulang, hari terik begini, mendingan tidur dirumah.

"maaf... Aku telat!" Suara yang asing bagiku, tapi wajahnya sudah ku kenal walaupun lebih putih dan pucat dari yang kemaren, akhirnya anak ini datang juga, niatkuingin menceramahi karena ketelambatannya yang membuatku lama menunggu, tapi melihat wajahnya yang polos dan tersenyum itu aku membatalkan niatku.

"tidak masalah! Kita langsung berangkat aja ya" sambarku segera berdiri dari tempat duduk dan menghampirinya.

"oke, tapi sebenarnya kita mau kemana?"

"kita ketempat yang asik-asik, tapi aku jemputin orang dulu" aku meminta dengan sopan, karena merasa kasihan juga dengan Tia, keliatannya dia kecapeaan habis lari-lari. Keringat sebesar biji jagung bercucuran disekitar wajahnya yang pucat.

"terserah kamu, kemana aja aku ikut yang penting kita bisa enjoy dan ngobrol-ngobrol. Aku udah lama engga ngobrol sama kamu, ada banyak hal yang ingin ku dengar dari kamu, dan ada banyak hal yang ingin ku ceritakan ke kamu" sehut teman kecilku yang baru ku kenal dengan semangat yang tidak kalah dari semangatku untuk mengungkap kecurigaan ku terhadapnya.

Banyak keganjilan yang kulihat dari dirinya. Pertama dari cara bicaranya yang kadang-kadang sedih dan seperti orang yang menanggung beban berat, cara memandang diriku seperti memperlihatkan rasa kasihan yang membuatku tidak nyaman, jujur saja aku tidak suka dipandang seperti itu. Sifatnya yang cepat berubah, kadang bisa egois dan seketika berubah menjadi seorang yang bijaksana, dari yang ku tangkap dia memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi, saat perjalanan aku memergoki dia menghapus air mata melihat anak-anak jalanan yang mengemis dijalan, klise dan terlihat sedikit berlebihan tapi aku tidak mau mengganggu rutinitasnya, ku biarkan dia duduk dengan tenang di kursi penumpang disebelah kursi kemudi yang ku duduki sekarang, secara aku juga harus konsentrasi, aku memang memiliki sifat sulit untuk mengendalikan konsentrasi.

Mobil yang ku kemudikan terus melaju dijalan raya. Tidak ada percakapan ataupun kata-kata antara kami. Sebenarnya sampai malam tadi aku masih bingung mau mengajak Tia kemana, tidak ada tempat yang cocok untuk kami, lagi pula aku merasa risik kalau hanya berduaan dengan Tia membicarakan hal-hal yang sampai detik ini tidak terpikirkan olehku. Sekekali ku lirik Tia disebelahku, dia terus memandang keluar mobil, ku lihat dia membawa tas yang cukup besar, tidak sebanding dengan tubuhnya yang kecil. Pikiran ku bertanya-tanya apa yang dibawanya. Sudah lah aku juga tak peduli, sekarang focus untuk menghilangkan kecurigaanku terhadap Tia. Apa sebenarnya yang direncanakannya, tiba-tiba datang mengaku kenalanku, seenaknya merebut ketenganganku, awalnya aku sama sekali tidak peduli dari mana asalnya, aku tidak peduli apa maunya tiba-tiba muncul dihadapanku, sebenarnya aku tidak ingin menemuinya hari ini, aku berencana tidak akan datang menghadiri pertemuan yang konyol ini. Tapi hatiku menolaknya, aku begitu penasaran apa yang ada dalam pikiran Tia dan apa yang direncanakannya. Akhirnya disinilah aku, bersama Tia didalam mobil tanpa bicara apapun.

"sepertinya aku tahu tujuan kita" Tia membuka percakapan dan itu membuatku sedikit kaget. Aku membelokkan mobilku menuju perumahan dipinggiran kota.

"kamu pernah ke sini?" Tanya ku

"iya satu kali" jawabnya tanpa memandang ku, dan itu sama sekali tidak sopan. Suasana kembali heling.

Setelah aku memparkir mobil di depan sebuah rumah sederhana bercat putih, tidak ada gelagat kaget atau aneh dari wajah Tia. Wajahnya hari ini masih sama sejak pertama kali pertemu, putih pucat, telihat penuh beban, matanya yang kecoklatan memandang sebuah mobil yang diparkir tepat didepan mobilku, dan mendecak kecil.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 07, 2015 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

PERMAINAN WAKTUWhere stories live. Discover now