4. Couple Event?

72 4 0
                                    

"Taeyong Eomma! Taeyong Eomma mau tau tidak? Mantan kekasih-nya Mark Oppa kembali!" Teriak Renjun, begitu dirinya sampai di kediaman Jung.

Taeyong yang sedang menyiapkan bahan barbaque pun meringis ketika mendengar teriakan Renjun, anak dari sahabatnya, Wendy.

Tingkah laku Renjun memang menurun dari kedua orang tua-nya! Sama-sama berisik! Padahal ini bukan hutan rimba.

"Renjun, kalau masuk rumah itu harus salam dulu, dan tidak boleh berteriak." Jelas Taeyong, memperingati Renjun.

Renjun hanya terkekeh. "Hehehe. Selamat sore Eomma." Ucap Renjun basa-basi.

"Eomma! Mantan kekasih Mark Oppa kembali! Dia satu sekolah dengan kami, dan yang lebih parahnya lagi? Dia satu kelas dengan Mark Oppa!" Seru Renjun yang sudah menggebu membahas ini.

"Lalu kenapa? Renjun cemburu? Renjun takut kalah saing sama perempuan itu?" Tanya Taeyong dengan lembut, seraya memotong-kan beberapa bagian daging untuk barbaque.

Renjun mengangguk lemah di hadapan Taeyong, membuat Taeyong terkekeh lemah dan mulai mengacak rambut Renjun.

"Untuk apa kau takut kalah saing? Kau juga cantik kok, badan-mu juga sempurna. Semua makhluk yang di ciptakan oleh tuhan itu di ciptakan dengan sebaik-baiknya. Jadi, jangan takut kalah saing ya. Apalagi kalau sampai insecure." Nasihat Taeyong.

Taeyong tidak mau kalau orang lain itu insecure, apalagi mengenai tubuhnya.

"Tapi dia cantik sih Taeyong Eomma. Ya walaupun tidak secantik Taeyong Eomma. Tapi dia itu tinggi terus putih lagi. Sedangkan Renjun...." Oceh Renjun lalu melihat tubuhnya yang kecil nan pendek, ya walaupun tidak sependek Ningning sih. Terus kulit Renjun yang ada beberapa bekas luka juga yang membuat Renjun ragu.

"Sayang, kamu gak boleh kayak gitu. Kulit-mu bagus, dan membuat kamu semakin manis. Tubuh kamu pendek? Terus apa kabarnya tubuhnya Eomma? Apalagi kalau berdiri di samping Jaehyun Appa." Jelas Taeyong.

Renjun sempat berfikir perkataan Taeyong. Merenungi-nya dan berfikir.

"Cha! Daripada kamu insecure gak jelas kayak gini, lebih baik kamu ganti baju sana. Barbaque-nya akan di mulai." Titah Taeyong.

Renjun mengangguk-kan kepalanya dan mulai bergegas menuju kamarnya. Ah kalian harus tau! Renjun memang tinggal di kediaman Jung! Appa dan Eomma-nya gak akan biarin Renjun tinggal sendirian. Jadi, Renjun di titipin deh sama keluarga Jung.

Kemana Eomma, Appa-nya? Mereka sibuk mengurus bisnis mereka yang ada di Canada, Thailand, dan Korea. Tapi kalau yang di Korea sudah di urus oleh orang kepercayaan Appa-nya.

*Tok tok tok* ketukan pintu kamar Renjun, membuat Renjun memberhentikan niatnya yang ingin menyisir. Renjun langsung bergegas untik membuka-kan pintu.

"Loh, Mark Oppa. Kenapa?" Tanya Renjun kaget.

"Dimana jaket kesayangan aku?" Tanya Mark.

Renjun menautkan kedua alisnya. Ia berfikir sejenak, sampai akhirnya ia tersenyum penuh arti. "Ada, kenapa emang?" Tanya Renjun dengan pongah-nya.

"Mana? Aku ingin memakai-nya." Pinta Mark yang langsung di gelengi kepala oleh Renjun.

"Tidak mau! Oppa berjanji dulu akan menemani-ku belanja setelah barbaque-an." Pinta Renjun.

"Renjun-ah! Palli!" Pinta Mark.

"Andwe andwe, berjanji dulu kepada-ku. Baru aku kasih jaket-nya." Tolak Renjun.

Mark menghembuskan nafasnya kasar. "Oke! Aku akan menemani kemana pun yang kau mau nanti. Jadi, mana jaket-ku?" Tanya Mark.

Renjun tersenyum, lalu keluar dari kamar-nya, diikuti oleh Mark.

Renjun terus berjalan, sampai akhirnya ia sampai di ruangan bibi. Mengambil jaket Mark yang habis di setrika.

"Ini! Aku tidak mengumpati-nya!" Peringat Renjun yang sedikit tidak terima di tuduh mengumpati jaket Mark. Ya, walaupun dia sering mengumpati barang Mark untuk mencapai tujuan tertentu.

Misalnya ketika ia ingin jalan berdua sama Mark, ingin di antar-kan Mark dan masih banyak lagi. Renjun selalu mengumpati barang Mark terlebih dahulu agar bisa menukarnya dengan keinginannya.

"Ingat! Oppa sudah janji loh nanti malam!" Peringat Renjun kembali, lalu bergegas ke kamarnya untuk melanjutkan kegiatan menyisirnya.

Sedangkan Mark? Ia hanya memandang tubuh Renjun yang menjauh, dan juga jaket yang ia pegang.

Sampai di kamar, Renjun langsung menyisir rambutnya. Setelah menyisir, ia langsung menyiapkan baju yang nanti-nya ia gunakan untuk jalan berdua bersama Mark.

"Yoksi! Kamu memang pintar Huang Renjun." Gumam Renjun selagi dirinya memilih baju.

"Renjun! Cepetan! Semuanya sudah pada kumpul!" Teriak Taeyong.

Renjun terkekeh mendengar teriakan Taeyong. Ia sempat berfikir kalau dulu Taeyong adalah seorang vokalis karena suaranya yang sangat kencang. Eh tapi ternyata dia salah. Taeyong adalah seorang rapper dulu-nya, dan sering mengikuti kegiatan rapper pas dulu sekolah, sampai kuliah.

Renjun langsung bergegas turun ketika mendengar teriakan Taeyong. Dirinya tidak mau membuat Taeyong berubah menjadi maung galak karena dirinya yang kelamaan.

"Hello semuanya! Renjun yang cantik dan imut ini datang!" Teriak Renjun, seraya menuruni untaian tangga, dan langsung pergi menuju halaman belakang.

"Mentang-mentang vokalis, teriakan-nya sampai terdengar sini." Desis Haechan.

"Yak! Kau juga vokalis kalau kau lupa!" Peringat Yangyang.

Ya, memang posisi mereka di sekolah adalah seorang vokalis, sedangkan Yangyang dan The Jung's merupakan rapper, mungkin bakat Taeyong menurun kepada tiga anaknya dan tidak ada yang mengambil bakat vokal dari Jaehyun.

Memang di sekolah mereka di wajibkan untuk mengambil kelas paduan suara yang di bagi menjadi vokal dan rapper.

"Sudah sudah jangan bertengkar. Lebih baik kita mulai barbaque-annya." Ujar Taeyong yang mulai memerintahkan anaknya dan juga kekasih sang anak.

"Renjun dan Mark, kalian mengurus ramyeon dan juga minumannya. Haechan dan Jeno memanggng sosis dan lainnya. Jaemin dan Yangyang memanggang daging-nya." Titah Taeyong.

"Terus Taeyong Eomma dan Appa Jaehyun ngapain?" Seru Haechan.

"Tentu saja bersantai diri di dalam, selagi kalian membuat barbaque." Sahut Taeyong yang langsung bergegas masuk ke dalam, menyusul Jaehyun yang berada di dalam kamar.

"Jangan lupa pakai pengaman Eomma! Mark, Jaemin, dan Jeno sudah besar! Tidak pantas memiliki adik lagi!" Teriak Renjun, meledek Taeyong.

Sedangkan Taeyong hanya membalasnya dengan acungan jempol.

Mereka semua mulai berpisah, mengurus tugas yang mereka emban masing-masing.

"Aku gak nyangka. Jaehyun Appa masih kuat aja. Hormon-nya benar-benar hebat." Gumam Renjun yang berada di samping Mark.

"Oppa! Coba Renjun liat genggaman sama telapak tangan-nya!" Pinta Renjun yang langsung mengambil tangan Mark, dan mulai mengukur-nya.

"Kau sedang apa?" Tanya Mark, menatap Renjun bingung.

"Besar!" Jawab Renjun yang membuat Mark semakin bingung.

"Apanya yang besar?" Tanya Mark.

"Little Mark! Aku lihat di internet, bagaimana cara mengukur punya seseorang, tanpa harus melihat-nya." Jawab Renjun, menatap Mark dengan tatapan polos-nya.

TO BE YOUR GIRLFRIEND - MARKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang