"Sayang, kau lupa? Aku tidak suka susu apalagi stroberi sayang."

"Aaa, iya juga. Mianhe Nana." Ucap renjun lalu menarik kembali susu itu dan meminumnya membuat jaemin tersenyum lalu mengusak kepala kekasih mungilnya itu.






"Ini kopinya tuan muda." Ucap bibi kwon dan jaemin langsung tersadar dari lamunannya lalu meminum kopinya begitu saja.

"Apa tuan muda butuh sesuatu lagi?"

"Tidak, saya berangkat dulu bi." Ucap jaemin lalu diapun menghabiskan segelas kopinya segera dan pergi dari mansion itu. Sedangkan bibi kwon hanya menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa di jelaskan.













At. Gedung pembacaan naskah.

Renjun sampai dengan taxi dan langsung masuk lalu membungkuk pada kru yang lain termasuk pada Mark.

"Penulis Huang? Nanti setelah selesai pembacaan naskah ini bisakah kita bicara berdua di ruang ku?"

"Baik Presdir Lee." Ucap renjun lalu diapun memilih duduk di kursinya. Tak lama setelahnya Jaemin datang dengan wajah datarnya lalu duduk dihadapan renjun dan menunggu semua artis yang akan berperan dalam drama garapan kedua orang itu. Setelah semuanya hadir mereka pun memperkenalkan diri masing-masing.

"Annyeong haseyo. Saya Mark Lee, yang memproduksi drama ini." Ucap Mark lalu membungkuk dan semuanya bertepuk tangan.

"Annyeong haseyo, saya Na Jaemin. Sutradara yang akan menggarap drama ini." Datar jaemin dan yang lainnya juga bertepuk tangan.

"Annyeong haseyo, saya Huang Renjun. Penulis drama ini. Saya harap kita bisa bekerja sama dengan baik." Ucap renjun tersenyum lalu membungkuk membuat semuanya bertepuk tangan sedangkan jaemin hanya menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.

"Annyeong haseyo, saya Lee Haechan. Dan saya akan berperan sebagai Seo Haechan. Mohon kerja samanya." Ucap Haechan lalu tersenyum dan semua juga bertepuk tangan

"Annyeong haseyo, saya Lee jeno dan saya akan berperan sebagai Jung Jeno di drama ini. Mohon kerja sama dan bantuannya." Ucap jeno tersenyum lalu membungkuk dan semuanya berjalan dengan lancar hingga semuanya membuka naskah yang telah mereka terima.

"Ayo kita mulai dari Haechan " Ucap renjun sembari melihat naskahnya. Haechan langsung melihat dialog bagiannya.

"Kenapa kau tega padaku jeno? Apa salahku? Jika memang kau tidak suka dengan hubungan ini lagi. Tolong beritahu padaku, jangan malah menduakan ku seperti ini! Aku benar-benar sangat tidak mengerti denganmu jeno. Mari berakhir. Aku tidak mau lagi mengenal dan bertemu denganmu. Jangan pernah cari aku." Ucap Haechan mendalami karakternya.

"Haechan-ah. Dengarkan aku, aku bisa menjelaskannya. Jangan meninggalkanku seperti ini. Aku mohon." Ucap jeno yang juga berusaha mendalami karakternya.

"Sudahlah Jung Jeno, biarkan saja dia pergi. Lagian aku masih lebih cantik darinya. Dia hanya pria sedangkan aku adalah wanita. Aku jauh lebih unggul dalam hal apapun dari pada dia."

"Pergilah brengsek."

"Oke bagus sekali. Bagaimana sutradara Na? Penulis Huang?" Ucap Mark melihat jaemin dan renjun bergantian.

"Hmm. Sudah sangat bagus. Hanya saja siyeon-ssi, lebih sedikit mendalami karakter lagi. Kau tau bukan karakter antagonis, berusaha lah menjadi karakter yang harus mendapatkan apapun yang dia inginkan lagi. Hanya itu saja." Ucap renjun.

"Baik penulis Huang."

"Bagaimana menurutmu sutradara Na?"

"Sudah bagus. Hanya saja park siyeon harus lebih mendalami jarakternya lagi." Ucap jaemin datar dan acara pembacaan naskah berakhir hari itu, mereka akan mulai syuting awal bulan nantinya. Tepat saat awal bulan musim dingin.

Semuanya pergi setelah berpamitan hingga tinggal jaemin, renjun dan mark.

"Kau akan langsung pulang sutradara Na?" Ucap Mark.

"Ne." Ucap jaemin berjalan lebih dulu dengan wajah datarnya.

"Penulis Huang?"

"Iya Presdir Lee?"

"Apa kau ingin makan siang bersama?" Mendengar hal itu, jaemin menghentikan langkah kakinya bahkan renjun saja sangat kaget.

"Mianhe Presdir Lee. Saya tidak bisa. Saya ada janji dengan sepupu saya. Maaf sekali lagi." Ucap renjun, jaemin yang mendengar penolakan itu langsung tersenyum kecil setidaknya dia sangat lega seketika.

"Aaa, tidak masalah. Mungkin lain waktu." Ucap Mark tersenyum.

"Ne, saya duluan." Ucap renjun lalu keluar dari ruangan itu bersamaan dengan jaemin yang berwajah datar itu.
























Tbc.

Hello Future (jaemren)END!Where stories live. Discover now