Stevan meneguh ludahnya dengan susah payah karena melihat ekspresi Dareen yang benar-benar sangat menyeramkan. Terlihat seperti pembunuh berdarah dingin

"Sepertinya cukup sampai disini. Kau bisa pergi" Suruh Dareen sambil mengambil sebuah flashdisk berwarna hitam yang berada di amplop kecil  tadi

Stevan tetap terdiam ditempat. Dan itu malah membuat Dareen heran dengan tingkah laku Betanya ini "Kenapa kau masih disini?"

"Maaf King, Tapi masih ada satu laporan lagi yang harus saya beritahu"

Dareen menaikan sebelah alisnya bingung "Apa itu?"

"Apa King pernah mendengar nama 'Aletheia'?"

Dengan jari telunjuknya yang mengetuk meja didepannya, Dareen berusaha mengingat nama yang terdengar tidak asing di telinganya "Aletheia..."

"Aletheia..."

"Aletheia..."

"Aletheia..."

"Aletheia..." Dareen terus saja mengumankan nama itu berkali-kali. Entah kenapa nama itu terdengar indah ditelinganya

Setelah beberapa saat terdiam sambil mengingat-ingat, Dareen akhirnya angkat suara "Bukankah itu nama orang yang menghack situs keamanan perusahaan ku? Perusahaan dengan keamaanan tingkat tinggi milikku dengan mudahnya di tembus oleh seorang yang bernama Aletheia beberapa bulan yang lalu. Dan berkat orang itu juga, aku harus menambah tingkat keamanan perusahaan ku berkali-kali lipat"

Stevan menganguk-angukan kepalanya setuju "Aletheia, dia adalah Queen"

"What?" Kini Dareen memandagi Stevan dengan tatapan terkejut yang tak bisa ia sembunyikan

"Seperti Athena, nama yang digunakan Queen ketika balapan liar. Aletheia merupakan nama samaran Queen yang lain, hanya saja Queen menggunakan nama Aletheia untuk melakukan kegiatan hacking. Sepertinya Queen selalu menggunakan sama samaran untuk melakukan tindakan tertentu"

"Mateku seorang hacker?" Dareen sedikit tercengang, apa lagi mengingat tindakan 'Aletheia' yang dengan seenak jidat memasuki situs terpenting milik perusahaanya. Walaupun dilihat dari pergerakannya yang hanya masuk dan tidak membuat kekacauan apapun. Tapi tetap saja, perusahaan besar milik Dareen benar-benar kecolongan karena ulah matenya. Dareen tertawa sumbang dengan fakta yang dibeberkan Betanya ini.

"Dari info yang saya dapatkan, Queen belajar ilmu hacking dari pamannya yang bekerja di badan intelijen milik pemerintah di Indonesia. Dan saya rasa, itu penyebab sampai sekarang kita belum bisa menemukan dimana Queen berada"

Dareen terdiam, pria dewasa itu masih terkejut dengan fakta yang baru saja ia dengar. Matenya benar-benar punuh dengan kejutan. Semua fakta tentang matenya membuat adrenalin Dareen berpacu dengan cepat. Sial, matenya sungguh gadis yang sangat luar biasa

Beberapa detik kemudian, satu alis Dareen terangkat karena teringat akan sesuatu "Dimalam hari pada saat acara peresmian hotel milik bajingan tua itu. Aku dengar jika terjadi sedikit keributan karena ada seseorang yang membocorkan beberapa file rahasia dari hotel itu. Jangan bilang itu ulah mateku?"

"Benar King"

"Sepertinya mateku masih ingin balas dendam" seru Dareen sambil tersenyum licik

•••

"Kok lu bisa sih suka sama gue, perasaan pas pertama kali kita ketemuan, gue bener-bener ngerampok lu sampai puluhan juta rupiah gara-gara lu kalah balapan"

Athair yang mendengar itu hanya mengedikan bahunya acuh sambil terus bermain game di layar ponsel miliknya

"Jawab gak? kalau enggak gue kagak bakalan masakin lu lagi!"

QUEEN FOR ALPHA Where stories live. Discover now