CHAPTER 9

538 74 10
                                    

Nagyung yang sekarang berpenampilan berbeda dan tampak begitu seksi tersenyum puas. "Dan ku rasa aku pantas mendapatkannya, mengingat berbulan-bulan aku menyamar di kantor itu, berusaha menjadi sahabat dekat Yeonjun."

"Kau memang mengerjakan tugasmu dengan baik." tentu saja Soobin juga menyadap seluruh pembicaraan Nagyung dengan Yeonjun, mengetahui bagaimana Nagyung berhasil menempatkan dirinya sebagai sahabat baik yang paling dipercaya oleh Yeonjun, tempat pria manis itu menumpahkan segalanya. Hal itu membantu Soobin untuk mengetahui kondisi hati Yeonjun dan juga perasaan Yeonjun yang terdalam.

"Dan kau menempatkan Yeonjun di kamarmu." Nagyung menatap tidak suka ke arah pintu itu, mengulang kembali komentarnya karena merasa sangat terganggu dengan kenyataan yang ada di depannya. Kamar Soobin adalah ruang pribadi yang tidak boleh dimasuki siapapun, tetapi Soobin malah menempatkan Yeonjun di kamarnya. Seharusnya aku yang berhak memasuki kamar itu! Tidur di atas ranjang Soobin, menghirup aroma khasnya dan menikmati pelukannya!

Soobin menatap perubahan ekspresi Nagyung dengan tatapan mata menilai, kemudian memutuskan untuk menghempaskan perasaan perempuan itu, sebelum angan Nagyung mulai melambung dan membahayakan mereka semua.

"Tempatnya memang ada di situ, Nagyung." gumamnya penuh arti, membuat wajah Nagyung pucat pasi.

Tetapi dengan segera perempuan itu menutupi perasaannya, tersenyum manis seolah-olah tidak mendengarkan kalimat Soobin barusan, dia menggayutkan dirinya di lengan Soobin dengan manja dan bergumam menggoda.

"Aku ingin makan malam yang enak malam ini."

~ DATING WITH THE DARK ~

Wonwoo membawa nampan berat itu, makan malam Yeonjun, dia melihat Yeonjun masih duduk dengan tegang, di sofa. Dengan tenang pelayan itu meletakkan nampan di meja yang berada di depan Yeonjun.

"Tuan sama sekali tidak berbaring dan beristirahat?"

Yeonjun menoleh dan menatap Wonwoo, pelayan ini memang sepertinya ditugaskan untuk mengawasi dan mengurusinya karena selain para pelayan perempuan yang bertugas membersihkan kamar dan pakaiannya, hanya pelayan inilah yang selalu membawakan makanan untuknya. Yeonjun mengawasi lelaki itu lalu menghela napas panjang. Wajah lelaki ini tampak teduh, mengingatkannya kepada ayahnya, hingga mau tak mau ekspresi Yeonjun melembut.

"Bagaimana aku bisa beristirahat kalau aku tidak tahu dan terus menerus cemas akan apa yang akan terjadi pada diriku nantinya?"

Wonwoo berdiri di sana, ragu, dia melirik nampan makanan yang penuh itu dan berpikir bahwa mungkin Yeonjun juga tidak akan mau memakan makanan yang disediakan untuknya. Nampan-nampan yang kemarin dibawanya keluar, semuanya masih utuh, Yeonjun hanya minum dan tidak menyentuh makanannya, sepertinya mogok makan adalah salah satu bentuk pemberontakan Yeonjun sebagai protes atas perlakuan Soobin kepadanya. Yeonjun harus makan, dia akan membutuhkan segala kekuatan yang bisa diperolehnya nanti.

"Tuan harus memakan makanan Anda, Tuan Yeonjun, Anda akan membutuhkannya." Wonwoo meyuarakan pemikirannya, melihat Yeonjun menghembuskan napas enggan, "Tuan Soobin tidak akan melukai Tuan selama Tuan tidak berbuat hal-hal nekat untuk melarikan diri."

"Aku tidak akan bisa melarikan diri dalam penjagaan seketat ini." Yeonjun mencibirkan bibirnya, "Kenapa Tuan-mu menyekapku seperti ini? Kalau memang aku adalah kegagalan dalam reputasi membunuhnya, kenapa dia tidak langsung membunuhku saja?"

Wonwoo tercenung mendengar pertanyaan Yeonjun itu. Aku sungguh ingin menjawab. Jawaban itu sudah terkumpul di ujung bibir Wonwoo, menunggu untuk dimuntahkan. Tetapi Tuan-nya sudah memaksanya untuk bersumpah agar menutup mulutnya sampai waktunya tiba, dan Wonwoo tidak berani melanggar sumpahnya.

DATING WITH THE DARK (SOOBJUN VER)Where stories live. Discover now