Jumat Sore.
*** 15.15 ***
"Kamu mau kemana?" Tanya Joy memeluk lengan Jennie sambil terus berjalan ke arah lobi.
"Pastinya ke rumah sakit, aku harus jagain Mama" jawab Jennie menggenggam tangan Joy di lengannya.
"Maaf ya, kami belum sempat menjenguk Mama kamu" ucap Wendy yang berjalan di sebelah Jennie.
"Iya enggak masalah" jawab Jennie dengan tersenyum.
"Apa keadaan Mama parah banget sampe kemarin kamu bolos kerja?" Tanya Wendy penasaran.
"Enggak, dia berduaan sama Jisoo" goda Joy yang sudah tahu cerita kemarin dari Jennie, ia memeluk bahu Jennie.
"Jooyyy.." manja Jennie dengan wajah merahnya sambil menutup mulut Joy.
"Emang iya kan?" Goda Joy lagi melepas tangan Jennie dari mulutnya membuat Jennie lebih malu.
"Oiya, kemarin mantan kamu nyariin kamu" ucap Wendy, Jennie mengerutkan keningnya.
Joy memukul pelan bahu Wendy untuk mengingatkan bahwa mereka sepakat tidak menceritakannya pada Jennie, tapi sudah terlambat karena Wendy yang ceroboh.
"Maksud kamu Lim?" Tanya Jennie menyelidik, Wendy mengangguk kaku.
"Terus kamu bilang apa sama dia?" Tanya Jennie, Joy kembali memeluk bahu Jennie.
"Aku bilang kamu merawat Mama kamu dirumah sakit, supaya dia enggak kesini lagi" datar Wendy yang di balas anggukan Joy.
"Apa kalian ngasih tau rumah sakit nya?" Tanya Jennie lagi, Joy menggeleng.
"Ya enggak lah" ucap Joy menenangkan Jennie.
Langkah mereka bertiga pun terhenti karena sudah sampai lobi, Joy mengedarkan pandangannya.
"Mana pacar kamu?" Tanya Joy, Jennie menggeleng.
"Mungkin dia agak telat" jawab Jennie sambil merogoh ponselnya di tas.
"Yaudah kami temenin sampe dia datang" ucap Wendy yang diamini oleh Joy.
"Enggak perlu, emangnya aku anak kecil" ketus Jennie menggelembungkan mulutnya, ia menekan panggilan cepat dan menaruh ponselnya di telinga kanan.
"Kalian duluan aja, enggak apa-apa" ucap Jennie menatap Joy dan Wendy bergantian.
"Beneran? Enggak apa-apa sendirian?" Tanya Joy, Jennie mengangguk yakin.
"Yaudah, kami pergi duluan ya. Salam buat Jisoo" ucap Wendy mengacak pelan rambut Jennie, kemudian mereka pergi setelah Joy memeluk singkat Jennie.
"Kenapa enggak di angkat" guman Jennie sambil menunduk, menulis pesan singkat pada Jisoo.
"Lama enggak ketemu" sebuah suara yang tidak asing terdengar di telinga Jennie.
Jennie mendongak, ia melebarkan matanya. Seolah tidak percaya dengan kedua matanya sendiri.
"Apa kabar kamu?" Tanya pria itu lagi karena Jennie yang malah diam memandanginya tanpa menjawab.
"Mau apa kamu kesini?" Ketus Jennie menahan dirinya, ia menundukan kepalanya untuk menghindari kontak mata dengan pria di hadapannya.
"Tentu aja buat jemput kamu" jawab pria itu dengan senyum khasnya.
"Enggak perlu, pacar aku bakal jemput aku, Lim" jawab Jennie menatap ponselnya, ia mengetik pesan dengan cepat.
"Kemarin aku kesini di usir sama teman-teman kamu, sekarang kamu yang ngusir aku?" Jawab Lim setengah bercanda, Jennie tidak menjawab, ia berusaha menghiraukan Lim.
YOU ARE READING
♡ ConnecteD ♡ • [ JENSOO ] •
FanfictionJisoo adalah seorang Dokter Gigi dan Jennie adalah seorang Editor di kantor majalah Korea mereka adalah dua orang yang bahagia dengan kehidupannya masing-masing ternyata memiliki takdir yang tak terduga. Bagaimana cara takdir merubah kehidupan merek...
![♡ ConnecteD ♡ • [ JENSOO ] •](https://img.wattpad.com/cover/316906520-64-k264388.jpg)