" Just say, I love you!" bab 11

619 58 62
                                    


bab ini spesial untuk kalian semua 🗿 usahakan untuk tidack samnge.
happy reading.

.

.

.

warning!! ⚠⚠
18+ no sensor 🌚📸
enjoy!!


law pov

setiap hari adalah hari yang sama saja, terulang dan terulang kembali, dan membuatku bosan untuk hidup. tidak ada yang membuatku tertarik pada apapun.

uang? jabatan? kekuasaan? semua itu sudah sering kudapatkan, semua orang bisa Kuperintahkan apapun yang kumau dengan uang. kecuali orang ini.

anak yang sangaatt berisik. aku benar-benar membencinya, apa lagi ia tidak pernah berhenti bicara dengan mulut cemprengnnya itu.

ya, tapi entah kenapa rasa kesepianku sedikit menghilang. itu mungkin karna pola makanku yang benar? atau posisi tidurku yang nyaman?

keberadaan anak itu, sedikit membantu.

aku pulang setelah bekerja dari seminggu yang lalu, tidak terasa huh? walaupun aku pulang, tidak akan ada yang menungguku dirumah. namun karna ini adalah saran dari eusstas-ya, ia bilang ini untuk kesehatanku atau apapun lah itu.

"law! sifatmu itu memang sangat keren dan menyebalkan! tapi untuk sesekali pulang lah kerumah atau berlibur! dan yang paling penting, usahakan untuk tidak minum kopi ataupun bergadang sampai pagi! kau itu seorang dokter bukan?! wajahmu saja benar-benar sudah terlihat memuakkan."

seperti itu katanya. merepotkan, aku sedang dalam perjalanan pulang kerumah, bukan rumah utamaku tapi terserah. sesampainya disana, seperti biasa hanya pelayan dan penjaga yang sedang menyambutku.

aku heran, kenapa mereka masih betah bekerja di tempat ini, ya intinya aku tidak ingin tahu dan tidak peduli.

yang kupikirkan adalah duduk di meja kerjaku, sembari menyusun dokumen seperti biasa. omong kosong apa yang bisa membuatku sakit.

rumah sebesar museum dan lapangan yang besar, sudah seperti kaleng bekas yang tidak terpakai, bisa dibilang, aku membuat rumah ini karna gabut.

"law-sama, senang melihat anda datang kemari" sepertinya ia adalah kepala pelayan disini, aku tidak terlalu mengingatnya karna tidak terlalu penting.

"apa anda ingin memakan sesuatu? ada 35 koki yang siap melayani anda."

"aku tidak lapar, buatkan kopi saja."

"di mengerti."

aku berjalan menelusuri tangga yang menuju lantai atas, dan ingin merasakan keheningan dan ketenangan. namun aku malah bertemu dengan manusia yang kelihatannya sangat agresif dan mengganggu.

"Torao! hehe kenapa torao tiba-tiba pulang?" jawabnya ia dengan penuh antusias, yang paling menyebalkan adalah senyumannya, hal itu terus membuatku merasa aneh.

"kau sendiri, makan dirumah atasanmu sendiri dengan porsi sebanyak ini kau pikir kau siapa hm?"

"aku lapar, jadi mau bagaimana lagi!"

wajah bodohnya benar-benar menjengkelkan. "terserah, kau ingin makan sampai perutmu meledak aku juga tidak peduli, aku ingin bekerja sekarang, jadi jangan masuk keruanganku mengerti?"

"Just say, I love you!"Where stories live. Discover now