4. Orang nyasar

726 123 14
                                    

Halooo, kembali lagi dengan karya Transmigrasi Aza!! Ayo kita tamatkan. seperti karya sebelumnya!

Happy reading 🖤
.
.
.

Kerajaan tengah Elgryon

Hari menjelang siang, Seorang gadis yang sudah cemong karena tanah itu sedang menanam benih bunga dan buah. Gadis itu Aza, gadis 12 tahun.

Aza mengusap keringat yang ada di dahinya sambil berjongkok.

"Huh... Cape juga ya nanam beginian. Salut deh sama para petani yang tiap hari kepanasan, keujanan." Ucap Aza mengeluh.

"Gue yang cuman kayak gini aja serasa mau encok njir" Lanjutnya sambil meluruskan pinggangnya.

Aza melempar sembarangan skup yang di pegangnya, lalu bangkit berdiri, dia masuk kedalam rumahnya untuk membersihkan diri. Anak umur segini emang masih jelek-jeleknya.

"YU MEK MI STRONG~ EM SO---"

Ggrrr

"Kon---"

"Eh haloooo yeppi delpi oppolipi pipipiiiii" Sambut Aza mengangkat anak singa yang tadi mengagetkannya.

"Ngapain lo di sini hm?"

"Main sono sama sodara kembar beda liang lu" Celetuk Aza di depan muka sang singa.

"Bentar dulu ye, gue mau mandi dulu. Nanti kasi makannya"

Gggrrr~

Seakan mengerti, anak singa itu menggeram.

Aza kembali menurunkan si Popo. Nama dari singa itu.

20 menit kemudian

Setelah bersih, kinclong, semerbak anggunly, Aza meloncat-loncat dengan girang.

"Saatnya kasih makan anak-anak Bagong"

Aza mengambil beberapa stok daging dan ikan di dalam lemari, lalu membawanya ke halaman belakang rumahnya.

"Popo! Pipi! Pupu! Popi! Sini anak-anak, makanan datang!" Panggil Aza kepada hewan-hewannya.

Popo nama sang singa kecil, Pipi nama sang ular kecil, Pupu nama sang rubah kecil, dan Popi adalah nama kucing hitam Aza.

"Makan yang banyak, biar cepet gede" Ucap Aza menatap satu persatu anak-anaknya.

Hari ini niat Aza akan ke danau belakang, tidak jauh dari tempatnya. Dia akan mengambil air di sana, karena itu sumbernya. Di jaman ini, kalo mau ambil air ya harus cari sumur atau danau, karena belum ada yang namanya PLTA. Dan kalaupun ada, harus memakai sihir buat yang ingin simple dan itu tidak semuanya memiliki sihir. Karena harus belajar hingga tahap tujuh, dan Aza malas mempelajarinya lagi pula tidak ada yang mau mengajarinya.

Jadi ya ngapain, mending bikin kebun binatang aja.

Aza berjalan sambil bersenandung ria.

Setelah berjalan beberapa lama, Aza pun sudah sampai di dekat danau itu.

Danau itu berwarna Hijau emeland bercampur bitu kristal, sangat indah. Airnya yang jernih dapat melihat apa yang ada di dalamnya. Dan konon katanya, Danau ini tempat berkumpulnya para mermaid atau merman.

Di dekat danau itu ada lumpur penghisap yang berbahaya. Siapapun yang terjebak di sana, akan mati akibat campuran tanah vulkanik yang beracun. Dan warga sekitar pun menjauhinya.

"Ini indah, malah pakek banget. Tapi kok gue ngebayanginnya ada buaya ya" Celetuk Aza.

Saat Aza akan melangkah, dirinya tiba-tiba saja berhenti. Karena melihat seorang anak laki-laki seumurannya yang celingak-celinguk seperti linglung.

Transmigrasi AzaΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα