2. Mimpi

932 164 13
                                    

Happy reading 🖤
.
.
.

Aza serta Ardan memasuki rumah Aza.

Tentang orang tuanya tubuh ini, dia sudah meninggal saat gadis ini berumur 10 tahun, dan belum sempat memberi nama gadis tubuh ini. Dan meninggalkan warisan rumah serta beberapa kepingan koin emas, perak, tembaga untuk jajan sehari-hari.

"Apa ini rumah mu?" Tanya Ardan.

"Bukan, tapi rumah onta" Kestus Aza.

"Tapi ken-"

"Goblok!"

"Gob-blok itu apa?"

"Gue usir juga lo ya!" Geram Aza.

"Kau ini berbicara apa?"

Aza menarik nafasnya lalu menghembuskan, lama-lama kalo berbicara dengan ni onta satu bikin emosi.

"Apa kau tidak ingin pulang?" Tanya Aza mengalihkan pembicaraan.

"Tidak"

"kenapa?"

"Apa kau mengusir ku?"

"Udah tau masih nanya" -Batin Aza.

"Jika aku mengusir mu, sudah dari tadi aku tidak mengizinkan mu ikut dengan ku" Ucap Via dengan senyuman paksa.

"Hm baiklah, dimana orang tuamu?" Tanya Ardan.

"Untuk apa kau bertanya tentang orang tuaku?"

"Tidak, hanya bertanya"

"Kau ini kepo sekali"

"Terserah"

"Apa kau tidak membiarkan ku duduk?" Tanya Ardan kepada Aza.

"Duduk ya tinggal duduk aja elah" Jengah Aza.

"Aku ingin teh" Celetuk Ardan.

"Makin lama lo makin ngelunjak ye setan!" Umpat Aza naik satu oktaf.

"Kau ini sering mengumpat, tidak baik untuk anak kecil sepertimu" Jelas Ardan.

"Gue bahkan lebih tua 5 tahun dari elo bocah!" -Batin Aza.

"Bercerminlah!" Ketus Aza.

"Aku tidak butuh cermin, karena aku sudah tampan" Sombong Ardan.

"Pede banget" Cibir Aza.

"A---"

"Pergi" Usir Aza yang sudah jengah.

"Tidak."

"Pergi!"

"Aku tidak mau!"

"Pergi gak lo?!" Usir Aza menyeret tubuh ardan yang duduk.

"Ti---"

"PERRRGIIIII"

Transmigrasi Azaحيث تعيش القصص. اكتشف الآن