Sesampainya di Desa Hapesong Lama

3 1 0
                                    

Sesampainya kami di Desa Hapesong Lama, kamipun langsung turun dari mobil bersama teman-teman KKL.

Kemudian kamipun langsung dibawa oleh Bapak DPL kami menuju rumah seseorang di daerah itu dan ternyata rumah itu adalah rumah orangtuanya dari Bapak Kades Hapesong Lama kamipun baru tahu setelah dibilang oleh Bapak DPL kami, tidak lama kemudian datanglah Bapak Kades menemui kami dan langsung menyalam kami satu-persatu sekaligus penyambutan untung pertama kali kami datang ke Desa mereka.

Setelah kami kembali duduk dan kami langsung dipernalkan oleh Bapak DPL kami ke Bapak Kades dimana apa maksud dan tujuan kami datang kesini meskipun sebelumnya Bapak DPL telah menemuinya di hari sebelum kami datang ke Desa ini.

Setelah itu datanglah anggota-anggota Bapak Kades beliau langsung menyuruh mereka untuk membelikan kami minuman atau lebih tepat untuk menjamu kami dengan dibelikan juga dikasih satu-persatu minuman Aqua botol.

Disamping itu Bapak Kades selaku yang memimpin dan mengendalikan Desa Hapesong Lama itupun bercerita bagaimana keadaan Desa tersebut.

Jadi disitu beliau mengatakan bahwa di daerah Hapesong Lama kebanyakan orang-orang Jawa hampir kalau dirata-rata kan ada 80% orang Jawa selebihnya orang-orang dari Batak. Sedang Bapak Kades ini juga bersuku Jawa.

Jadi jika disimpulkan yang menguasai wilayah tersebut adalah orang-orang dari suku Jawa. Meskipun begitu tetap masyarakatnya akur satu sama yang lain.

Awal pertama melihat Bapak Kades Hapesong Lama ini saya lihat memang orangnya begitu Gaul dan dia juga mengatakan pernah kuliah tapi cuma berhenti di tengah jalan gara-gara tidak adanya biaya untuk kuliah. Jadi Bapak Kades Hapesong Lama ini hanyalah tamatan SMA namun dia mampu memimpin dan mengendalikan juga mengelola Desa tersebut.

Tidak lama kemudian setelah sudah selesai berbincang-bincang dengan Bapak Kades Hapesong Lama. Bapak DPL izin pamit pulang jadi disitulah Bapak DPL kami menitipkan Mahasiswa mengabdi selama satu bulan penuh di Desa Hapesong Lama.

Dibuatlah di sebuah kertas bahwasanya kami dititipkan di Desa itu dengan menggunakan stempel juga materai 10.000.

Setelah itu Bapak DPL dan Bapak Kades sebelum pulang kami pun berfoto bersama bahwasanya ada bukti untuk kami dan Pak DPL kiranya kami dititipkan di Desa ini demi mengabdi selama satu bulan penuh.

Setelah acara foto-foto selesai Bapak DPL pun pergi pulang dan meninggalkan kami.

Thirty days in Desa Hapesong LamaWhere stories live. Discover now