Di perjalanan menuju Desa Hapesong Lama

3 1 0
                                    

Dalam perjalanan kami pun berbincang-bincang dengan teman satu KKL yang dimana demi mempererat hubungan antara kami semua yang berangkat ke Desa Hapesong Lama, Batang Toru. di dalam mobil kami pun saling bertukar pikiran dengan teman sedang aku sendiri di posisi bangku belakang mobil yang mana kami 3 orang di belakang hanya aku sendiri yang laki-laki itupun aku tepat duduk di tengah-tengah mereka sedang mereka berdua tepat di samping kiri dan kananku yang di sebelah kiriku itulah si Nur Hidayah yang biasa di panggil si "Dayah" sedang di kananku bernama si Indah Fahira yang akrab di panggil "Indah".

Kemudian dalam perbincangan kami menimbulkan tawa yang dapat membuat kami terhibur di dalam mobil tersebut karena aku orangnya suka bercanda juga banyak cerita, akupun mengajak mereka bercerita satu sama lain hanya untuk membuat mereka tidak mabok dalam perjalanan Menuju Batang Toru ini.

Disamping itu tepat di depan kami ada 4 orang yang duduk di bangku tengah yaitu, Khopipah Nur, Fery Lasso, Devy Saputri dan Mutiah Nur. Mereka yang di depan kami ini tidak banyak cerita karena mungkin belum akrab satu sama lain.

Lanjut yang bangku depan ada 3 orang di samping pintu kiri mobil ada Herlinda Hajjah dan Ainal Al-faridzi dan di samping pintu kanan itulah Pak sopir. Jadi yang di depan ini selama dalam perjalanan menuju Desa Hapesong Lama, Batang Toru tersebut mereka hanya diam-diam saja tidak ada perbincangan diantara mereka dan menurut kami lucu sambil kami terus tertawa kepada mereka.

Dan ternyata memang si Ainal ini orangnya pendiam dan tidak banyak bicara biarpun begitu kan maunya dia tetap mengajak pak sopir bicara agar pak sopir tidak bosan dalam perjalanan tapi apa boleh buat memang teman satu ini tidak banyak bicara, bisa jadi mungkin karena baru kenal dan juga tidak ingin bicara.

Terus kami juga menganggap nya itu sangat Polos sekali menjadi seorang Lelaki. Satu lagi ketika kami musyawarah di dalam group WhatsApp pada malam sebelum berangkat dia meminta agar dia duduk di depan dan tidak maudo belakang dengan alasan dia suka muntah ketika menaiki mobil. Entah kenapa meskipun begitu dia tetap tidak mau bertukar tempat duduk dengan teman perempuan yang ingin di depan padahal dia kan laki-laki kenapa sih tidak mau mengalah demi perempuan.

Mungkin si Ainal teman ini orang seperti itu.

Tapi kalo menurutku itu tidak bersifat laki-laki pada umumnya yang selalu mengalah demi perempuan hehehe.

Cerita pun berlanjut saat dalam perjalanan dan selama perjalanan menuju Desa Hapesong Lama Batang Toru, kami yang di mobil Alhamdulillah belum ada yang Muntah sama sekali dan bincang-bincang di antara kami terus berlanjut selama dalam perjalanan itu.

Di tengah perjalanan kami pun capek berbincang-bincang terus ku lihat di depanku mereka sebagian tertidur dan ada juga yang belum tertidur biasanya dalam mobil itu ketika tidur adalah jurus menghilangkan mabok dan muntah hahahah.

Akupun di belakang hanya duduk diam saja sambil mendengarkan lagu-lagu lawas yang diputar oleh Pak supir karena yang di samping kiri-kanan ku sudah mulai mencoba untuk tidur sedang aku hanya tersenyum melihat tingkah mereka.

Ku coba pun untuk tidur di mobil tidak bisa karena memang mulai dari kecil kalau dalam perjalanan aku susah tidur karena mungkin tidak merasa nyaman mendengar suara mobil tersebut bahkan sampai ke tujuan pun aku tidak bisa tidur padahal sudah ku coba beberapa kali namun tetap saja tidak bisa, kecuali mungkin dalam perjalanan 1 hari 1 malam baru bisa tertidur.

Karena ini hanya perjalanan memakan waktu hampir 5 jam-an.

Thirty days in Desa Hapesong LamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang