"Ya kamu sudah harus kembali standby di kamarmu untuk menjalankan terapi mu kan?"

Somi menggigit bibirnya berusaha menahan tawa atas kebodohan Rosé saat ini.

"Itu bisa dilakukan lebih cepat. setelah aku selesai dengan terapi aku bisa menyusul ke arena kasino atau kemanapun lokasi target." Jawab Rosé yang masih berusaha mencari argumen.

Jaehyun memutar kedua bola matanya, "Dan terapimu menjadi tidak efektif."

Rosé mengarahkan tubuhnya pada Jaehyun membuat Jungkook harus sedikit menurunkan badannya agar ia tidak terkena tatapan laser yang ditujukan Rosé pada pria di belakangnya.

"Bagaimana bisa kamu mengklaim terapinya jadi tidak efektif hanya karna aku bergabung?"

"Mudah ditebak." Jawab Jaehyun masih tidak mau kalah.

"Bukan hak mu untuk memutuskan aku bergabung pada misi atau tidak. Jaehyun-ssi."

Jaehyun menatap Rosé dengan tatapan yang tidak bisa diartikan oleh siapapun. "T e r s e r a h. Aku izin pulang duluan." Jaehyun memilih untuk meninggalkan ruangan dengan amarah yang ia pendam setelah mendapat teguran lewat tatapan dari Sehun.

"See?" Rosé tersenyum bangga. merasa senang karna dirinya menang beradu argumen dengan Jaehyun.

Irene sendiri mengepal kedua tangannya geram mendengar argumen dari Rosé yang terus mendebatkan hal sepele seperti ini dengan Jaehyun.

"Rosé kau tidak akan bergabung dengan misi apapun sampai terapimu benar-benar selesai." Ucap Irene penuh penekanan dengan tatapan tegasnya kepada wanita yang sedikit tidak terima akan keputusannya.

"Irene?!"

Sehun berdiri dari duduknya, sambil menghabiskan bir kalengan yang sedari tadi ia nikmati sebelum akhirnya meremukkan kaleng tersebut dan membantingnya kemeja.

"Rosé-ssi, sebaiknya kamu menyelesaikan masalahmu lebih dulu entah itu pada dirimu, atau masalahmu mu dengan orang lain yang malah menimbulkan penyakit hati. Ucapan ini sebenarnya tidak hanya berlaku untuk Rosé tetapi pada semua orang yang ada diruangan ini. Jangan sampai masalah pribadi kalian membuat hasil kerja kita menjadi tidak maksimal. Kita bertemu lagi besok jam 7 pagi disini. Selamat malam."

Para agent NIS lainnya termasuk Yeri mengikuti langkah Sehun dan Jaehyun yang keluar dari ruangan setelah memberikan ucapan selamat malam pada para wanita yang ada di ruangan.

Seulgi menghela nafas berat, kemudian berkacak pinggang menghadap Rosé. "Ini bukan awal yang baik Rosé, Jika kau terus-terusan melibatkan perasaanmu dengan Jaehyun kedalam misi ini, mau tidak mau kau benar-benar akan diberhentikan dari misi ini."

Tanpa disadari wajah Rosé benar-benar memerah karena menahan amarahnya. Matanya sampai berkaca-kaca mendengar ucapan Seulgi. "Kenapa seolah-olah ini semua jadi salahku?"

Irene menatap Rosé tidak percaya. Kemudian menggenggam bahu Rosé dengan kuat berusaha menyadarkan gadis itu. "Rules ketiga anggota Femme Lé Cheonsa, Tidak menjadi wanita yang emosional. Bukan hanya kamu yang memiliki masalah dengan pria disini. Dan bahkan bukan hanya kamu juga yang sedang dihadapkan dengan seseorang yang pernah sangat berarti di hidupmu. Karina, Seulgi. Mereka juga sedang dihadapkan dengan mantan-mantan mereka yang masalahnya belum selesai. Bahkan Seulgi? Yang meninggalkan Sehun tanpa alasan jelas padahal mereka sudah bertunangan. Jika kamu tidak bisa menghandle perasaanmu seperti apa yang dilakukan oleh Karina dan Seulgi pada Jeno dan Sehun sekarang. Maka selama 3 hari ini juga, aku mau kamu menyelesaikan semua masalahmu mu pada Jaehyun, semua pertanyaan yang masih ingin kamu tanyakan pada pria itu. Tuntut jawaban yang kamu nantikan! Jangan menjadi perempuan lemah karena menyimpan perasaan."


M A L A M.Where stories live. Discover now