t w e l v e

204 37 4
                                    

seulgi menatap pohon rindang di belakang taman kosong itu. topi hitamnya berhasil menutupi dirinya disaat taman sepi itu.

"kau dimana?" suara wendy diseberang telepon bertanya ketika seulgi hanya diam dari tadi.

"kenapa kau bertanya?"

"tentu saja karena kau tidak ada dirumah bodoh!" umpat wendy kesal.

"aku sedang mencari angin"

"cepat kembali. jangan terlalu lama diluar" pesan wendy lalu menutup panggilan mereka. seulgi menyimpan ponsel itu dan kembali menatap pohon rindang itu. bukan tanpa alasan, pohon itu mengingatkannya pada masa lalu indahnya dulu.

seulgi pernah menghabiskan banyak waktu dibawah pohon seperti itu dulu hanya untuk bertemu dengan seseorang yang dia sukai. seseorang yang seharusnya tidak boleh disukainya.

"cih! apa yang aku lakukan?" gumamnya pelan lalu memasukkan tangannya kedalam saku jaket panjangnya untuk pergi.

"yang terpenting saat ini adalah, balas dendam" bisiknya pelan seperti angin yang berhembus.



















irene sedang menemani Jiu makan saat Joy masuk bersama gadis yang Irene tidak kenali.

"Presdir, saya membawakan asisten untuk anda"

irene melihat dari atas sampai bawah penampilan gadis itu. bibirnya berbentuk hati dengan senyum menawannya.

"kau yakin dia akan setia?" tanya Irene pada Joy yang mengangguk.

"namanya Kim Jisoo, dia adalah teman saya Presdir"

irene mengangguk dan jisoo membungkuk mengenalkan dirinya.

"baiklah jika kau bilang seperti itu" balas Irene yang kembali melihat Jiu makan. gadis penyihir itu akan melupakan segalanya jika sudah berhubungan dengan makanan.

"kalian berdua ajak Jiu untuk pergi berkeliling" suruh irene yang akhirnya membuat Jiu mengalihkan perhatiannya pada makanan ketika namanya disebut.

"Jiu-yah, aku ada urusan sebentar. kau pasti akan bosan jika menungguku. Joy dan Jisoo akan menemanimu, tidak apa-apa?" tanya irene yang melihat Jiu menatapnya.

"lama?"

"tidak terlalu. aku akan melakukannya secepat mungkin. Joy adalah gadis yang baik"

Jiu mengangguk setuju tanpa harus berdebat dulu. Irene memberikan kode kepada Joy untuk membuka ponselnya karena irene sudah mengirim pesan apa yang harus Joy lakukan.
































"umm Jiu unnie?" panggil Jisoo yang duduk di samping kemudi. dia dan Joy duduk didepan sementara Jiu duduk dibelakang.

"aku boleh memanggilmu unnie kan? aku mendengar beberapa tentangmu dari Joy yang bilang kau adalah pacarnya Presdir Bae. kalian adalah pasangan yang serasi" puji Jisoo membuat Jiu tersenyum.

"terimakasih Jisoo"

"ah ngomong-ngomong, aku juga punya pacar unnie. dia juga seorang wanita" beritahunya semangat. Jiu menegakkan tubuhnya menatap Jisoo.

"benarkah?"

Jisoo mengangguk semangat, "namanya Kim Jennie. kami sudah saling mengenal satu sama lain selama 6 bulan ini. dia cantik, baik, dan menggemaskan" puji Jisoo yang melirik Joy.

"Jennie?"

"namanya cantik bukan, nanti aku akan mengenalkan unnie padanya"

"tidak boleh" sahut Joy yang menghentikan mobilnya di lampu merah, "aku melarangnya"

ㅡ BEcause ㅡWhere stories live. Discover now