n i n e

231 36 1
                                    

Irene berjalan dengan elegan bersama Jiu disampingnya memasuki kantor disambut oleh para pegawai yang senang melihatnya datang. melihat orang-orang yang membungkuk untuk irene membuat Jiu berpikir jika Irene adalah orang yang paling dihormati.

"Presdir Bae" gerombolan pria terdiri dari 7 orang menghampiri Irene dengan cepat. mereka membungkuk hormat untuk irene.

"kami senang anda menyempatkan waktu kesini"

Jiu melirik irene yang masih memasang wajah dinginnya dengan tangannya yang memeluk lengan Jiu. wajahnya sangat cantik dan pucat secara bersamaan.

"rapat kedua sudah dimulai?" tanya Irene

mereka saling lirik satu sama lain lalu memberikan irene jalan karena irene sudah melangkah.

"menurutmu siapa gadis disamping presdir? kau pernah melihatnya?"

"tidak. Presdir sangat tertutup"

mereka berbisik-bisik yang masih bisa di dengar Jiu, "kita akan kemana?" tanyanya pada Irene yang langsung tersenyum lebar.

"menonton kebosanan"

pintu ruang rapat terbuka membuat seisi ruangan terkejut dengan kedatangan irene dengan Jiu. mereka saling lirik lalu Joy berdiri dari duduknya dan mempersilahkan irene duduk di kursinya serta satu kursi tambahan untuk irene.

"kalian rapat tanpa memberitahu terlebih dahulu?" tanya Irene dengan wajah angkuhnya. Jiu terus melihat wajah samping irene itu.

"kami pikir anda masih diluar negeri dan lagi pula sekretaris ㅡ"

"aku tidak menerima alasan dan apa ini? kalian membahas masalah pribadiku?" tanya irene dingin membuat seluruh orang yang berada didalam ruangan menjadi diam. mereka tidak bisa mengatakan apapun karena irene terlihat sangat menakutkan hari ini.

"presdir saya akan menjelaskannya"

Irene menatap tajam Direktur Lee yang berdiri gugup itu "tentu saja kau harus menjelaskannya. kau yang memulai rapat ini"

pria baya itu berdehem kecil karena seisi ruangan melihatnya, "saya hanya mengkhawatirkan anda yang belum memiliki pasangan"

"siapa kau khawatir denganku? kau orang tuaku?"

pria itu membenarkan dasinya yang tiba-tiba terasa mencekiknya karena tatapan Irene yang menjadi gelap.

"bu-bukan seperti ituㅡ"

"kalian tidak malu membahas masalah pribadiku di rapat perusahaan? kalian pikir aku lelucon?" tanya Irene mengeraskan rahangnya. dia benar-benar marah saat ini melihat manusia-manusia ini ikut campur dengan pribadinya.

melihat irene yang seperti itu membuat orang-orang di hadapannya membungkuk, "maafkan kami Presdir, kejadian ㅡ"

"maaf? kalian mengatakan maaf?!" marahnya memuncak membuat keheningan di ruangan bahkan Joy mundur satu langkah karena dia tidak pernah melihat kemarahan Irene sebelumnya.

"sekretaris Park"

Joy tersentak karena irene menyebut namanya, gadis muda itu langsung mendekat kesamping Irene, "ya presdir?"

"jadwalkan rapat untuk pemecatan petinggi"

semua orang terkejut mendengar ucapan Irene. mereka tidak terterima pemecatan itu.

"presdir Bae" semua orang menoleh pada pria kurus yang duduk diujung sana tapi tidak dengan Jiu. dia hanya melihat irene.

"aku mempunyai saham 5% disini dan kau akan memecat ku? kau pikir kau paling berkuasa? kau tidak tau siapa aku?" marahnya bertekan pinggang. irene sedikit memiringkan kepalanya dan memberikan smirk evilnya.

ㅡ BEcause ㅡWhere stories live. Discover now