Kemenangan Lomba

21 31 3
                                    

Ketika kamu mengatakan siap untuk memulai maka kamu juga harus mempersiapkan diri untuk kata siap mengakhiri karena di dalam kata itu tersirat sebuah makna, bukan akhir dari segalanya tapi awal dari semuanya tanpa kamu di dalam hidup nya
_Alka_

HAPPY READING

"Gue cemburu mine gue nyemangatin orang lain" setelah mengucapkan itu cowok berbaju basket itu pergi meninggalkan Milan yang diam mematung sendiri di dalam toilet.

Bimbang, ragu, sedih, dan mungkin ada rasa sedikit senang juga, semua rasa itu kini bercampur menjadi sebuah perasaan yang mungkin Milan sendiri tidak bisa menjelaskan nya, bukan kah mereka sudah mengakhiri hubungan tidak jelas itu, lebih tepatnya memang mereka tidak pernah memulai nya, karena hubungan itu timbul karena adanya kesalah pahaman antara Milan dengan Alka.

"Ah ngapain gue baper dengan kata-kata modus kek begituan, mending gue mikirin lomba gue" Milan menapik semua perasaan yang hinggap secara tiba-tiba itu pergi.

"Tuh orang kek nya bukan manusia deh, dimana-mana slalu gangngguin gue, heran gue!" Melangkah dengan santai ke dalam toilet cewek.

......

Perlombaan demi perlombaan telah di lalui, Alka menang dalam perlombaan nya dan Milan juga menang dalam perlombaan nya.

Milan keluar dari dalam Aula tempat ia mengikuti lomba puisi, setelah sampai di luar semua teman-teman nya sudah menunggu dengan wajah harap-harap cemas kecuali satu orang karena Milan tidak melihat orang itu di sana, ya ia adalah Alka padahal teman basket satu tim dengan Alka ada disana.

Mengapa Milan lomba tidak di dampingi oleh teman-temannya yaitu karena lomba tim basket yang diadakan dalam satu waktu dengan lomba puisi, sehingga teman temannya harus memberikan support kepada tim basket sekolah mereka sehingga Milan lomba tanpa di dampingi oleh teman-temannya.

Semuanya menatap ke arah Milan, menunggu jawaban mengisyaratkan Lewat mata apakah Milan menang dalam perlombaan nya atau tidak.

Milan menggeleng lemah, dengan sedikit ekspresi menyesal karena telah membuat teman-teman nya kecewa.

Semua mata yang dari tadi memperhatikan Milan seketika redup, menandakan kalau mereka juga merasakan kekalahan Milan.

"Tidak apa, kita bisa mencoba di lain waktu kok, tetap semangat" Risa berkata dengan excited supaya mencair kan suasana yang sempat muram.

"Tapi boong, Milan tertawa terbahak-bahak"

Semuanya temannya menatap aneh Kearahnya, meminta kejelasan dari kata yang baru saja ia ucapkan.

"Gue menang, gue peringkat ke-2" setelah itu Milan kembali tertawa melihat ekspresi lucu temannya.

"Yeiiiiii Milan menang" Alya langsung berhambur memeluk milan.

"Tim Alka juga menang Lo Mil" Edo memberi tahu.

"Wah beneran? Bagus dong, btw gue gak liat ketua Lo Dari tadi"

"Cie Milan nyariin ketua basket kita tuh, ada apakah gerangan?" Ledek Edo dan di ikuti tawa dari semua temannya.

"Cuman nanya!" Sinis Milan.

"Btw piala Lo mana, kok gak ada"

"Itu lagi di Pegang sama pembina, soalnya lagi foto bareng sama pemenang lomba yang lain"

"Lah kalau lagi fotbar Lo ngapain disini bego, noh masuk lagi ke dalam!" Suruh Kendra

"yakali pemenang gak ikut foto"

Dilsa menepuk sebelah bahu Kendra "Tau ajalah Ken, yang anty kamera mah gitu"

"Yang antih kamerah bedah yah bundah" ujar Edo

"Gak usah katanya di tambahin ha di belakang nyaa, kek orang kepedesan aja Lo! Jijik gue denger nya" ucap Alya pedas.

"Jangan marahin abang dek, Abang akan berubah asalkan adek bahagia" sambil mengedipkan satu matanya ke arah Alya.

"Ih jijik"

"Mau muntah gue"

Banyak lagi ujaran-ujaran yang di lontarkan temannya yang lain.

"Boleh gak sih gue cubit tenggorokan nya?"

"Gak cuman hati yang kau sakiti juga diriku, aku ini pasangan mu bukan nya musuh mu, jangan kau sakiti akuuuuuuu" Edo langsung menyanyikan salah satu lagu yang booming pada saat ini.

"Nah kan penyakitnya kumat lagi, dah biarin aja lah, yok nyari makan dah laper gue" ajak Dilsa

"Kan bentar lagi kita harus ngumpul instruksi pembina, buat ngambil konsumsi katanya sih" Milan memberi tahu.

"Itu Dipikirin nanti sekarang makan dulu" Dilsa kembali berargumen

"Oke gue ngikut Dilsa soalnya juga udah laper"

"Sama gue juga"

"Gue juga"

"Kalau dah beginiiii" Milan menggantung Kalimatnya "yaudah lah gasskeun aja" ujar Milan antusias.

Akhirnya mereka pergi ke kantin yang ada di SMA itu.

Ketika sedang asyiknya menikmati makanan nya dan bercanda ria dengan temannya yang lain, sebuah notifikasi masuk ke dalam ponsel Milan.

Ia membuka aplikasi roomchat satu pesan dari nomor yang tidak ada di kontak penyimpanan tapi ia tahu kalau itu adalah Alka

08765****
Temui gue di belakang kantin!

Read

08765****
Ada sesuatu penting yang mau gue omongin ke Lo!

Anda
Apa?
Ngomong aja disini

08765****
Gak bisa
Lo harus temui Gue sekarang

Anda
Itu pasti modus Lo aja kan?
Gak mau gue!!!!!!!!

08765****
Penting!
Gue hitung sampai lima, kalau gak datang gue bakal ganggu Lo seumur hidup!!
1
2
3

Anda
5

"Lo pikir gue bodoh mau nemuin Lo, yang ada Lo cuman mau bikin gue nangis, CK udah ketebak" Milan tersenyum sinis

Setelah itu Milan menyimpan ponsel nya dan lanjut memakan makanan nya kembali.


Gimana menurut kalian di part ini?

Jangan lupa
follow
Vote
Dan komen ya

See you di chapter selanjutnya 😘🤗

Milan_14








Love story Alka [ON GOING]Where stories live. Discover now