"Tanggal lahir mu?" Tanyaku Leon mengangguk polos uh pengin tak HIH.

"Tanggal lahirku LEONNNNNNN"

"Oooh" dia menggaruk lehernya

" 28 Februari 2003" Aku langsung menuliskan apa yg diucapkan Leon. Beberapa kali aku juga bertanya kepada Leon tentang biodata yg tidak ku ketahui. Pura-pura hilang ingatan padahal aslinya hilang otaknya AWOKAWOKA.

Aku memberikan formulir itu kepada resepsionis tadi.
"Ah anda Putra dari Tuan Hendra Wicaksono?" Tanyanya kaget aku hanya mengangguk.

"Mari" ucapnya kembali menyuruh mengikutinya.

"Silahkan masuk kedalam. Disana nanti ada yg akan mengarahkan anda. Dan untuk tuan ini silahkan duduk di situ " Kami ber dua mengangguk lalu mengucapkan terimakasih.

"Cayoooo!!!😄" Pliz Leon jangan gini gua jadi pengin ngarungin.

Aku masuk kedalam ruangan disana ada seorang bapak-bapak dengan kacamata bulat sudah jelas dia adalah pengawas ujian Hunter.

"Silahkan letakan tangan anda" ucapnya. Disitu ada sebuah batu dengan pola tangan.

Aku langsung meletakkan tangan pada batu itu.

"Alirkan mana pada batu itu" ucapnya. Aku memejamkan mata ini gimana cara ngalirin mana Anjir.

Dan ternyata saat aku lagi mikir sambil memejamkan mata aku melihat ada cahaya warna-warni yg mengelilingi tubuhku rasanya badan jadi hangat dan sangat nyaman.

Hingga aku membuka mata batu yg aku pegang udah hancur dan saat hendak bertanya kepada Pengawas dia malah keliatan kaget dan melamun.

"Ah mari ikut ke tahap selanjutnya" ucapnya tersentak dari lamunannya.
Dia membawaku keruangan selanjutnya.

"Silahkan pukul dengan sekuat tenaga tanpa menggunakan mana" ucapnya setelah sampai disebuah ruangan yg cukup luas dengan beberapa samsak yg tergantung disana.

Aku diarahkan untuk memukul sebuah samsak yg sepertinya adalah alat utuk ujian Hunter ini.

Aku langsung memukul samsak itu dengan sekuat tenaga. Anjir sakit bngt cok aku ampe memegangi tanganku kesndiri dan saat hendak bertanya si pengawas

"🗿" _ pengawasan

"Silahkan ikuti saya masuk keruangan selanjutnya" ucapnya aku hanya membuntutinya.

"Silahkan rebahkan tubuh anda" aku menuruti ucapnya dia menempelkan banyak kabel di tubuhku. Ada yg di kepala,di dada, di lengan dan di kaki. Agak takut tapi pasrah ae lah.

"Sudah silahkan menunggu di luar" ucapnya setelah selesai melakukan sesuatu yg aku tidak tau.

Aku langsung keluar dan menemui Leon
"Bagaimana ujiannya?" Tanyanya setelah aku duduk disampingnya

"Entahlah" jawabku sambil menggendikan bahu .

"Kamu sudah selesai" ucap seseorang yg udah ku hafal dari suaranya.

"Menurut mu?" Jawabku cuek dan datar

"Hahah kami sangat lucu" ucapnya sambil mencolek daguku anjir bngt sumpah ni orang

"jauhkan tangan anda" ucapku melotot pada Criss si protagonis yg ternyata tai bngt.

"Hahah doakan aku" ucapnya lalu pergi memasuki ruangan yg tadi kumasuki.

"Dasar protagonis Tai" aku mendengus

"Protagonis?" Sumpah gak boong si Leon gemes bngt njir. Si Leon tuh Bongsor tapi polos bngt uh Jadi pengin molosin deh.

"Tidak ada"

"Ooo"
...........
...............
..................
.....................

Seminggu telah berlalu semenjak aku melakukan ujian Hunter. Aku juga sudah mendapatkan lisensi Hunter dan menjadi hunter A rank dengan Class Prietes.

Heboh itulah yg terjadi setelah informasi tentang aku yg jadi Hunter A rank tersebar.

Ya Priest hight rank memang sangat jarang ditemukan karena sebab itulah banyak yg langsung menawariku masuk kedalam guild mereka. Bahkan si protagonis sialan itu selalu saja mengikutiku seperti sekarang ini.

"Pergilah sudah kukatakan aku hanya akan membuat party bersama orang yg bisa ku percaya" Ucapku mengusir Criss yg dari tadi memohon untuk ikut masuk kedalam dungeon pertama yg aku masuki.

"Ayolah ku mohon. Aku sangat menghawatirkan mu" ucapnya memelas.

"Aku tidak percaya padamu pergi saja sana" usirku. Dia berdiri lalu berjalan mendekati ku dan berbisik.

"Sudah ku katakan aku akan mengikuti mu. Atau kau ingin aku mengatakan apa yg kita lakukan waktu kamu mabuk dulu?" Bisikannya membuatku menegang .

"Apa sebenarnya yg terjadi malam itu sialan?" Kesal ku padanya

"Entah mungkin sesuatu yg menyenangkan " ucapnya bersemirik. Sialan aku merinding

"Terserah " ucapku kesal. Dia tersenyum.

"Hahha kamu memang menggemaskan " ucapnya mencubit pipiku sialan si protagonis ini.

"Sudah ku bilang jangan menyentuh ku" aku mendengus kesal kenapa aku malu anjir.

"Hahaha. Ini untukmu" ucapnya meletakan sebuah kotak.

"Apa?"

"Bukalah mungkin kamu menyukainya" huh dasar anak anj... Dengan kesal aku membuka kotak tersebut dan berisi sebuah kartu.

"Skill Card?" Tanyaku sambil mengangkat kartu itu.

"Ya semoga berguna untuk mu. Sampai jumpa besok darling " ucapnya sambil mengedipkan mata. Dan hanya ku balas dengan tatapan datar 🗿.

Aku pun mengamati Skill card yg ia berikan

________________________________________
"RING OF LIGHT "
(Legendary)
Saat Lingkaran cahaya terbentuk
Meningkatkan 120% M/P Atk Aliansi, 20% regenerasi Mana.
Durasi skill
5 menit

Cool down 3 jam
_________________________________________

Anjir tuh orang dapet Skill card Legendary dari mana. Setahuku Skill card harganya sangat mahal karena sulit didapatkan apalagi ini adalah Legendary skill.

Ada apa dengan orang satu ini bukankah dia bakal ngebunuh ku saat misi balas dendamnya berhasil kenapa dia ngasih skill ini ke aku?.

Cih Mau gak ku terima juga mubazir jadi ya ku pake aja kali ya bodo amat masalah dia ngebunuh aku mah. Toh aku juga bakal jadi tambah kuat dengan skill ini. Belum lagi kalo aku juga punya Legendary skill buat Caster uh bayangin aja udah ayem.


Woi vote woy😠😠
Wkwkwk maapin kalo ada typo😉




Kesandung berujung Isekai (Hiatus)Where stories live. Discover now