Strange Entity [RE:Village] #01#

43 6 8
                                    

Salju menebal dijalan-jalan sebuah desa yang dikelilingi oleh gunung terjal seakan menyembunyikan desa itu dari dunia luar, darah berceceran mengotori salju dengan warna merah yang kental membuat suasana disana sangat suram dan menyeramkan dengan rumah-rumah yang hancur serta mayat-mayat yang berserakan dimana-mana. Beberapa kepala kambing yang terpenggal digantung dibeberapa tempat seakan menyambut pengunjung yang datang kesana dengan teror dan kekejian yang membayangi desa itu.

Kastil bergaya Victoria menjulang megah menunjukkan keangkuhan dan kesombongan nya, membuat siapa saja yang memandang kesana mengetahui bahwa Kastil itu adalah sebuah mimpi buruk yang dibalut dengan kemewahan.

Menyusuri jalan desa yang tertutup salju dengan darah segar yang menetes diatas salju putih, terdengar derak salju yang diinjak seorang pria paruh baya yang berlari menghindari para Lycant yang mengejarnya dengan haus darah dimata merah mereka. Pria itu sudah kehilangan dua jari dalam proses nya, digigit oleh salah satu Lycant yang menyerangnya.

Dengan menodong kan pistol yang tergenggam erat ditangannya, menembakan beberapa peluru pada Lycant yang terlalu dekat untuk keamanannya meski tak terlalu memiliki efek apa pun pada makhluk itu. Tapi masih bisa membuat mereka mundur.

Pria itu- Ethan Winters_ beberapa kali menembakkan senjatanya pada seekor Lycant. Saat salah satu Lycant melompat menerjang kearahnya dia menembakkan peluru senjatanya beberapa kali tepat pada kepala Lycant yang membuat Lycant itu mati seketika dan terjatuh tidak jauh darinya.

Akhirnya, apa yang perlahan-lahan mulai Ethan pertimbangkan sebagai pertahanan terakhirnya, karena dia terus kehabisan amunisi, tiba-tiba berakhir. Salah satu Lycant telah menangkapnya dari belakang, melemparkannya dengan keras ke jalan yang hancur, memaksa napas keluar dari paru-parunya.

Tidak dapat berdiri berkat panah yang bersarang di pahanya (para bajingan itu punya senjata??) Ethan tidak bisa melakukan apapun selain meringkuk ketakutan, menonton makhluk yang tampak seperti kerumunan werewolf di sekelilingnya, ludah yang keluar dari taring mereka, mata merah mereka berkilauan dalam kebencian dan kelaparan.

Ethan bahkan berhadapan langsung dengan apa yang dia anggap sebagai bos besar di sekitar sana, binatang yang sangat besar yang ditutupi dengan rambut tebal dan kasar, mengacungkan palu yang terlihat lebih besar dari seluruh tubuh Ethan.

Itu hampir tampak mengejeknya, dengan perasaan yang memuakkan. Matanya, manik-manik dan merah, bersinar dengan jenis kebencian yang menyedihkan.

Tapi akhirnya, akhirnya, kekuatan apa pun yang lebih tinggi memutuskan untuk mengasihani Ethan yang malang.

Dari suatu tempat sesuatu menerjang bos para Lycant, sekelebat bayangan hitam menyerang langsung dari balik kegelapan desa, membuat beberapa Lycant mundur. 2 pasang sayap hitam besar membentang dan memukul langsung beberapa Lycant yang berada di jangkauan sayapnya, cukup kuat sampai membuat Lycant-Lycant itu terlempar lumayan jauh dari sang pemilik.

Memukul mundur bos para Lycant, makhluk itu mendarat di atas tanah bersalju didepan Ethan, membentangkan ke empat sayapnya dengan mata bersinar putih, memberikan peringatan nyata yang mematikan.

Bertepatan dengan itu, di suatu tempat di kejauhan, sebuah bel berbunyi- keras, jernih, dan nyaring di udara pegunungan, dan itu menarik perhatian semua Lycant yang berkerumun di sekeliling mereka.

Melupakan mangsa mereka, mereka berlari menjauh dengan lolongan dan geraman, meninggalkan Ethan sendirian dengan makhluk yang masih ada didepannya.

Makhluk itu mulai santai dengan melipat kembali sayapnya dibelakang punggungnya dan mulai berdiri dengan ketinggian penuhnya, membuat Ethan merasa sangat kecil dibelakangnya.

Dribble One-shotWhere stories live. Discover now