46. Playing Victim

Mulai dari awal
                                    

"Anyway, lo dapet video itu dari mana?" tanya Araya mulai kembali berbicara dengan nada serius.

"Beberapa waktu lalu gue liat mereka di lorong yang menuju gudang. Gue ikuti mereka karena tingkahnya yang mencurigakan. Dan ya, semuanya terjawab di video yang tadi si Elita posting di akun lambe sekolah," jelas Arthur.

Araya tampak terkejut mendengar Arthur yang berbicara dengan sangat panjang, tidak seperti biasanya.

Untuk video yang tadi diposting lambe turah, memang bukan Araya yang mendapatkan bukti itu. Akan tetapi Arthur dan juga Elita, mereka berdua bekerja sama untuk mencari siapa impostornya.

Apakah Elita mengetahui bahwa Araya bukan Araya asli? Tentu saja tidak. Dia melakukan hal ini karena sangat membenci gadis ular itu, dan ingin membantu sahabatnya agar tidak terus-terusan dibenci oleh semua siswa.

"Kenapa lo gak posting kejadian itu dengan versi lengkapnya? Jadinya semua orang penasaran apa yang selanjutnya terjadi."

Arthur menghela napas. "Lo sendiri yang nyuruh buat gak posting semuanya."

Araya ingin protes tapi ia mengurungkan niatnya, karena teringat memang dirinya yang menyuruh Arthur untuk tidak mempostingkan video tersebut dengan lengkap.

"Impostornya udah terungkap. Selanjutnya apa yang akan lo lakuin?" tanya Arthur.

Araya melihat ke arah lapangan yang sudah mulai bubar, karena kedatangan Pak Alam dan membubarkan kerumunan itu.

Araya mengedikkan bahunya acuh tak acuh. Matanya melirik Arthur.

"Mencari tau siapa lo sebenarnya," ucap Araya dengan tatapan mata yang tidak lepas dari manik mata milik Arthur.

***

BRAK!

Pak Alam menggebrak meja dengan mata yang menatap tajam murid-muridnya.

"Kenapa kalian melakukan pembullyan terhadap Yollanda?" tanya Pak Alam memandang mereka satu persatu.

Setelah kejadian di lapangan, anak-anak Ravloska dan juga Yolla langsung dipanggil ke ruang BK.

"Dia yang melakukan pembullyan, bukan kami," jawab Alaskar.

"Melakukan pembullyan apa? Dia saja hanya seorang diri, dan hampir semua murid melempar kertas ke arahnya," saut Pak Alam.

"Benar Pak, saya di sini korban. Mereka memfitnah saya dan membully saya," ucap Yolla dengan suara yang sangat parau.

"Cewek anjing!" umpat Alaskar.

"Alaskar, jaga ucapan kamu!" tegas Pak Alam.

"Tahan Kar," bisik Zayn pelan, walaupun sebenarnya ia juga sangat emosi terhadap gadis yang merupakan pacarnya.

Pak Alam terlihat mengatur napasnya yang sedikit emosi menghadapi anak-anak muridnya.

"Coba jelaskan apa yang sebenarnya terjadi," perintah Pak Alam melihat ke arah Yolla.

"Jadi begini, Pak. Mereka menuduh saya memfitnah Araya menculik Kiran. Mereka bilang saya penculiknya, padahal saya tidak tau apa-apa," bela Yolla dengan memasang wajah seolah-olah tersakiti.

"Enggak Pak, dia bohong. Kejadian sebenarnya dia memang menculik Kiran dan mengkambinghitamkan Araya," saut Alaskar.

"Alaskar, gue sahabat pacar lo. Gak mungkin gue ngelakuin hal itu sama Kiran sahabat gue sendiri."

TRANSMIGRASI ARAYA [SEGERA TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang