[4].Rancleo xie Vailea

9 3 0
                                    

"Aku menginginkan ekor dan sisik-sisik para penghianat itu untuk ku jadikan koleksi.
Setelahnya aku akan mengadakan pesta bawah laut yang meriah hahahaha."
-Rancleo xie Vailea

"Membosankan, sungguh membosankan, sangat membosankan," ocehan anak perempuan berambut biru muda itu terus diulang-ulang guna mengungkapkan bahwa keadaan nya saat ini sedang tidak baik-baik saja. 

Cleo POV

"Kay kapan selesainya? Aku sudah sangat bosan," rajukku dengan nada sopan kepada perempuan yang aku panggil meskipun kami seangkatan aku tetap sungkan jika memanggilnya dengan keras, berbeda dengan teman ku yang satu lagi dia juga lebih tua dari ku tapi karena sudah terbiasa memanggilnya dengan nada sedikit tinggi bahkan seringkali sedikit kasar hehehe sedikit loh ya.

"Sebentar lagi, kan sudah ku katakan untuk tidak ikut dan langsung pergi ke ruangan kita. Lihat Shenzu saja tetap tenang," Kay yang menjawab ucapan Cleo tanpa sedikitpun menoleh dari kertas-kertasnya yang entah apa isinya aku sama sekali tidak ingin mengetahuinya.

"Ck tapi kan sudah kebiasaan Shenzu yang selalu tidur tidak tahu tempat, asal ada hal yang dapat dijadikan sandaran dalam hitungan detik langsung pergi ke alam mimpi," gerutu ku tak terima.

"Yasudah kamu juga ikut tidur agar tidak bosan, nanti aku bangunkan kalau sudah selesai."

"Gak mau aku tidak menggantuk, aku bosan."

Dan untuk kali ini Kay tidak menggubris ucapanku.

Ishh menyebalkan sekali aku kan hanya ingin cepat-cepat pergi dari sini.
Haahh mood hari ini sangat tidak bagus ditambah harus memperkenalkan diri kepada kalian. Tapi karena aku ini anak yang baik dan selalu patuh untuk kali ini aku akan berbaik hati. Ayoo beri tepuk tangan kalian semua.

Baiklah, baik pertama nama ku Rancleo xie Vailea dan biasanya aku dipanggil Ran atau Cleo. Sesuka hati kalian saja asal jangan menyebutku pendek cukup Rei dan Malvien tidak untuk orang ketiga.

Aku mungkin bukan yang paling muda tapi sialnya aku adalah yang paling pendek diantara teman-temanku.
Haah tapi tidak apa-apa karena aku masih tetap cantik dan imut. Jangan pada bilang kalau aku terlalu percaya diri sebab aku hanya membicarakan sebuah fakta.

Tadinya hari ini setelah kelas kami selesai, Kay mengajak kami semua untuk berkumpul tetapi wakil kesiswaan academy memanggil Kay untuk rapat juga dan mengharuskan aku juga ikut ah dan teman ku satunya lagi. Memang sih tadi Kay sudah mengizinkan ku untuk duluan saja karena ada atau tidaknya aku itu tidak merugikan apapun dan aku juga sadar diri sebab aku ikut keanggotaan academy ini hanya supaya terus disamping Kay hanya itu tidak untuk yang lain.

Sangat tidak dewasa sekali bukan alasannya, tapi apa peduli ku? Aku hanya mencari tempat yang menurut ku aman dan nyaman yaitu selalu di sisi Kay bukan berarti dengan teman ku yang lain aku tidak nyaman hanya saja dengan Kay aku seperti memiliki seorang kakak kandung. Lain lagi dengan yang lain mereka menjaga ku sih tapi aku tidak akan bisa menahan amarah jika terus diledek dan berakhir dengan pertarungan tidak bermanfaat.

Tapi sungguh sekarang aku kesal dengan Kay, harus berapa jam lagi aku menunggu rapat ini selesai bahkan anggota kedisiplinannya sudah terlelap dalam tidurnya.

Baiklah akan ku tunggu 15 menit lagi jika belum selesai juga akan ku seret Shenzu dan pergi duluan.

Huhh 25 menit sudah berlalu dan belum juga selesai baiklah aku akan pergi duluan saja humphh.
"Kay aku tidak akan menunggu mu lagi dan pergi duluan dengan Shenzu, selamat tinggal!"

Tidak menunggu lama ku tarik teman ku yang sedang asik tertidur itu tidak peduli kepala nya sempat terkantuk dengan meja dan memarahiku. Maaf saja karena saat ini aku sedang dalam mood jelek.

"Hey pelan-pelan dong dan kenapa pula aku diseret begini haishh." Shenzu yang kini terus mengoceh mengomeliku.

Hanya saja aku tak mendengarkannya dan tetap terus menyeretnya. Jangan meremehkanku meski aku yang paling kecil dan dimana saat ini aku terlihat seperti menyeret manusia tiang tetapi tenaga ku tidak bisa dianggap remeh.
"Sudah diam saja dan ikut aku ke tempat kita lagipula kau juga tidak berguna disana."

Dan benar saja sepertinya dia langsung diam. Laki-laki begini dia itu sifatnya seperti perempuan terlalu lemah dan tidak tegaan makanya selalu dimanfaatkan karena tidak bisa menolak apalagi ke sahabatnya.
Tapi berkat itu aku juga mengganggap Shenzu sebagai kakak laki-lakiku.

Dan hey bukankah itu Rei dan Malvien, mengapa mereka menunggu diluar dan tidak masuk?
Yasudahlah aku samperin aja sekalian.

"Heyyy Rei, Malvien," panggil ku kepada mereka atau lebih tepatnya aku berteriak dan voila mereka menoleh sambil mengusap kedua telinga mereka hahaha lucu sekali.

"Apaan deh Cleo kebiasaan banget kalau manggil ga bisa pelan-pelan, sakit ni telinga ku," keluh Malvien.

"Tau nih lama-lama aku buat ramuan supaya kamu tidak bisa berteriak lagi," dan ancaman kejam selanjutnya oleh temanku Rei, lihat menyeramkan bukan si Rei ini duh mana Kay tidak ada disini bisa mampus aku.

"Hehehe maaf kebiasaan, peace."

Rei dan Malvien hanya merotasikan malas mata mereka.
"Hey Cleo omong-omong dari mana saja kau dan kenapa tidak bersama Kay malah cuman dengan si pangeran tidur ini saja?"

Baru saja ingin duduk Malvien langsung melontarkan pertanyaannya.
"Oohh tadi Arsen memanggil kami ke ruang rapat dan karena aku bosan aku keluar saja dan menyeret Shenzu untuk langsung kesini. Untuk Kay sepertinya dia sebentar lagi akan kesini."

Habis itu Malvien hanya menggangguk dan aku kembali untuk duduk sambil sekali lagi menyeret dan mendudukan Shenzu.

Cleo POV End

ooo0ooo

(to be continued)

Bio Character:

Name: Rancleo xie Vailea
Age: 19 y.o
Height: 162 cm
Weight: 45 kg
Hair color: Light Blue
Eye color: Dark Blue
Elementary: Water
Addition skill: Telekinesis and Summoners
Weapon: Whip
Item: Tiara comb

(Skill akan bertambah sesuai yang dibutuhkan  alur cerita dan tentang bagaimana mendapatkannya kita nantikan saja:> Bahkan mungkin fisik chara juga akan ada perubahan seperti warna mata atau rambut...)

Character Traits:

Jika sejak kecil kalian melihat ibu kalian disiksa lalu dibunuh oleh ayah kalian apa yang akan kalian lakukan?
Diam saja? Atau pergi untuk menjadi lebih kuat lalu kembali dan membunuh sang penghianat keluarga? Tentu saja Cleo memilih pilihan kedua. Karena bagi Cleo ayahnya sudah mati ketika tangan besar itu menusuk jantung ibunya.

Jadi bukankah lebih baik kita mengirim sekalian tubuhnya ke dasar laut?

Cleo dulu hanya anak yang ceroboh dan pecicilan tapi sekarang dia memiliki versi dirinya yang lain dan akan keluar jika dirinya sudah tidak kuat untuk menahannya.

Sisi baiknya yang sedikit menyiksa yaitu Cleo  lebih suka menghibur orang lain daripada dirinya sendiri.

Tapi untuk sekarang Cleo tidak terlalu memikirkan balas dendamnya. Sebab selama 3 tahun ini rasa sakit penghianatan itu sedikit demi sedikit terkikis dengan kehangatan dari eratnya pertemanan mereka.

5 Wächter der WeltTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang