"Gak, mana ada buaya setia. Contohnya cowok buaya banyak ceweknya," sanggah Araya tidak setuju.

"Ini hewan Ray, bukan orang," ucap Nathan.

"Sama aja Nath, sama-sama buaya. Dan lo tau? Menurut mbah google, hewan yang paling setia itu siamang, bukan buaya."

Araya tetap tidak mau kalah dengan keputusannya. Nathan hanya menghela napas jengah, lelah menghadapi sikap gadis itu.

Siamang adalah kera hitam yang berlengan panjang, dan hidup pada pohon-pohon. Pada umumnya, siamang sangat tangkas saat bergerak di atas pohon, sehingga tidak ada predator yang bisa menangkap mereka.

Mata Araya tiba-tiba melihat sebuah hewan dengan leher yang sangat panjang, yaitu jerapah.

"Nath, kenapa jerapah harus dikasih nama jerapah?" tanya Araya penasaran.

"Terus harus dikasih nama apa? Jelangkung?"

Araya mendelik tajam kepada cowok itu, tetapi Nathan mengabaikannya.

"Nath," panggil Araya.

"Apa lagi? Mau nanya kenapa gorila mirip lo?"

Araya berdecak kesal. "Kali ini gue mau ngomong serius, Nath."

"Yaudah apaan?" tanya Nathan tidak sabar.

Araya terlihat berpikir sebentar sebelum bertanya. Dia melirik sekilas ke arah Nathan yang sedang melihat ke arahnya. Araya sempat menoleh ke belakang, memastikan ketiga cunguk lumayan jauh dari mereka.

"Lo suka sama gue?"

Nathan seketika langsung menghentikan langkahnya. Dia menatap Araya tanpa ekspresi.

"Lo beneran suka sama gue, Nath?" tanya Araya lagi.

Bukannya menjawab, Nathan malah terkekeh pelan sembari melanjutkan langkahnya.

"Gue kan udah bilang sama lo, gue gak suka sama cewek tepos," jawab Nathan.

"Tapi kok gue malah yakin, kalo lo sebenarnya suka sama gue cuma kehalang gengsi aja."

Nathan menoyor kepala Araya pelan. "Karena tingkat percaya diri lo berlebihan."

"Bagus dong, berarti gue gak insinyur."

"Insecure! Bukan insinyur," koreksi Nathan.

"Kepeleset dikit," jawab Araya seraya menampilkan sederetan giginya yang rapi.

Keheningan langsung terjadi di antara mereka berdua. Baik Araya maupun Nathan langsung sibuk melihat hewan-hewan di sekitar mereka.

"Bagus kalo lo beneran gak suka sama gue Nath," celetuk Araya tiba-tiba.

"Kenapa emang?"

"Karena gue bisa aja ninggalin kalian semua kapan pun itu," jelas Araya.

"Kalo lo lupa, gue bukan pemilik asli tubuh ini," lanjutnya.

Nathan hanya diam saja, dia mengedikkan bahunya acuh.

"Gue tau. Kemungkinan besar lo bakalan balik lagi ke dunia lo, karena tempat lo bukan di sini," ujar Nathan.

TRANSMIGRASI ARAYA [SEGERA TERBIT] Место, где живут истории. Откройте их для себя