Reynan's Beggining

86 6 0
                                    

Bulan ini adalah bulan keenam di tahun ini. Yang berarti ini adalah tahun terakhir bagi para taruna dan taruni akademi kepolisian berstatus sebagai seorang siswa akademi. Besok adalah hari Prasetya Perwira yang menandakan bahwa mereka telah resmi dilantik menjadi seorang perwira remaja.

Perjalanan panjang selama 4 tahun di candi baru akhirnya selesai. Begitu banyak peristiwa yang telah terjadi dan dilalui. Begitu juga dengan Reynan yang akhirnya akan resmi menjadi seorang perwira kepolisian.

Bagi Reynan, upacara pelantikan besok bukan hanya sekedar upacara pertanda perjalanan yang baru akan dimulai. Bagi Reynan, upacara ini juga sebagai pertanda bahwa cerita cintanya sudah berakhir. Ya, semua sudah selesai.

Sejak keberaniannya untuk mengutarakan sebuah penolakan, sejak saat itulah Reynan telah berubah. Tidak ada lagi Reynan yang memperdulikan Elmira, bahkan rasanya Reynan seperti tidak menganggap kehadiran Elmira sejak kembalinya mereka ke candi baru.

"Pah, Reynan mau semua selesai setelah ini. Reynan udah terlalu jahat sama Elmira setahun ke belakang ini. Reynan gak mau dianggap sebagai laki-laki yang hanya mempermainkan perempuan, pah. Reynan juga gak mau kelak nanti Reynan punya seorang putri dan diperlakukan seperti Elmira." Ucap Reynan saat makan siang terakhirnya bersama keluarganya sebelum kembali ke Semarang.

"Apa mau kamu?" Tanya papah Reynan.

"Semuanya diselesaikan. Saat ini." Jawab Reynan dengan tegas. Dia sudah tidak mau terlarut lebih dalam pada situasi ini.

"Dengan alasan kamu kemarin malam?"

"Tentu. Reynan mau dia, bukan Elmira." Jawab Reynan sementara mamahnya hanya menatap takut-takut dan Reydan sang kakak tetap santai menonton.

"Papah ingin tahu seperti apa perempuan yang sebegitunya kamu inginkan sampai untuk pertama kalinya kamu bersikap seperti ini pada papah. Menjawab dengan mudah saat papah bertanya apa mau kamu, rasanya ini benar-benar perubahan dari seorang Reynan Karendra." Ucap papah Reynan menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi.

"Kamu memangnya sudah sepantas itu mendapatkan dia?" Tanya papah Reynan mengakhiri ucapannya. Sontak pertanyaan ini menghadirkan kekehan kecil dari sang kakak, Reydan.

"Sorry, sorry. Jawablah itu papah nanya." Ucap Reydan sembari menetralkan kembali ekspresinya.

"Maksud papah? Kenapa aku harus merasa gak pantas bersanding sama dia?" Tanya Reynan balik. Sebenarnya dia bingung, apa maksud papahnya. Memangnya dia kenapa.

"Reynan ingat, kamu laki-laki dan kamu bukan cuma anak kuliahan biasa. Ada stigma-stigma kurang mengenakan yang akan mengelilingi kamu ketika kamu lulus nanti. Bagaimanapun kamu tidak bisa menghindarinya. Kalau kamu sebagai laki-laki terlihat sama saja dengan lelaki lainnya, papah rasa, orang tuanya tidak akan semudah itu membiarkan kamu." Jawab papah Reynan membuat Reynan memahami dengan sepenuhnya.

Akhirnya, Reynan kembali tapi tidak lagi berbarengan dengan Elmira. Di hari pesiar minggu selanjutnya, Reynan mendapat undangan makan siang dari orang tua Elmira yang berkunjung. Reynan berniat mengakhiri semuanya apapun yang akan terjadi.

"Orang tuamu tidak berkunjung, Reynan?" Tanya om Hardi, papah Elmira.

"Mungkin nanti, om. Lagipula minggu lalu kami baru bertemu." Jawab Reynan.

"Sebenarnya ada yang ingin kami bicarakan, Reynan." Ucap om Hardi lalu Reynan mengalihkan pandangannya pada Elmira yang duduk disampingnya.

"Jadi, begini Reynan. Om dan orang tua kamu sepakat bahwa tidak akan membebankan kalian dengan sesuatu yang kalian tidak inginkan. Tentu orang tuamu tidak ingin kamu sebagai seorang laki-laki menjalankan tanggung jawab dengan terpaksa. Begitupun om yang tidak ingin putri om satu-satunya merasakan ketidaknyamanan padahal om selalu mengutamakan kenyamanannya selama hidupnya." Ujar om Hardi yang Reynan pahami sepenuhnya kemana arah pembicaraan ini.

"Dan pada akhirnya, kami sepakat untuk mengakhiri niat kami. Kami ingin kalian berdua menemukan kebahagiaan dan kenyamanan kalian sendiri." Jelas om Hardi.

"Kamu gak perlu khawatir soal kami, Reynan. Sebelum ada kalian, sudah ada persahabatan kami terlebih dulu." Sahut mamah Elmira membuat Reynan sedikit lega.

"Sebelumnya, Reynan mohon maaf dengan om dan tante. Reynan tidak mengambil keputusan sejak awal hingga akhirnya sejauh ini. Reynan juga minta maaf sama Elmira, pasti ini menyakiti perasaannya. Tapi, Reynan juga gak mau ini malah semakin jauh dan semakin menyakitkan. Elmira pantas untuk mendapatkan yang lebih baik dan mencintainya dengan baik juga, om, tante." Ujar Reynan memohon maaf kepada orang tua Elmira dan Elmira.

Setelah acara makan siang selesai, mereka berdua diantarkan kembali menuju asrama. Keduanya berpamitan dan kemudian mobil orang tua Elmira perlahan menjauh dan dan tak terlihat dari area akademi kepolisian sore ini.

Setelah kepergian orang tua Elmira, Reynan dan Elmira hanya saling pandang. Ini mungkin akan jadi pertemuan terakhir mereka dalam situasi seperti ini.

"Mari kita berteman dari awal lagi. Kemarin pasti sangat menyakiti perasaan kamu. Aku bener-bener minta maaf. Kita gak mau saling menyakiti kan?' Ujar Reynan dengan mengulurkan tangannya.

"Tentu, Maaf jika selama ini jadi membebani kamu. Ayo kita mulai semuanya sebagai teman." Jawab Elmira membalas uluran tangan Reynan.

"Halo, Elmira. Saya Reynan. Senang bisa berteman denganmu."

"Halo, Reynan. Saya Elmira. Semoga kita bisa menjadi teman yang baik."

"Sampai jumpa."

Lalu mereka berdua berpisah untuk kembali ke asrama masing-masing. Begitulah Reynan mengakhiri kisahnya. Sesuatu yang diawali dengan perkenalan yang baik, mungkin ada baiknya juga diakhiri dengan baik-baik. Mereka berakhir disana. Dan dengan akan keluarnya Reynan dari sana, maka inilah awal yang baru bagi Reynan akan dimulai.

Happy Reading!!

Kritik dan saran sangat terbuka..

Enjoy❣️

ene.My.loveWhere stories live. Discover now