he.8

179 14 4
                                    

Pagi ini seperti biasa, mengawali weekend sebelum pesiar kita apel dulu.

"Kemana Nan hari ini?" Tanya Reka yang tengah memakai dasi nya.

"Jalan aja makan. Ada tempat baru buka gitu."

"Sama siapa aja?" Kini Adam yang bertanya.

"Gatau. Ayo ikut." Ajak gue pada mereka.

"Eh, pada tau Elmira ga?" Ucap Bian yang baru saja selesai dengan acara siap-siapnya.

"Yang cantik banget itu ya?" Jawab Fajar.

"Reynan pasti kenal tuh." Sahut Nendra.

"Apa?" Respon gue.

"Lo sama-sama dari PMJ sama dia. Ya kan?" Tanya Nendra balik dan hanya gue angguki.

"Dih, Nan, Nan, kenal sama yang bening diem-diem aja lo." Ucap Fajar.

"Yang waktu itu juga tuh yang anak undip, diumpetin sama Reynan." Sahut Adam.

"Nan, kenalin dong sama yang undip. Kenalan beneran ini mah. Kan mau ada acara nih kita, masa gue gak bawa gandengan." Ujar Fajar yang berjalan ke arah gue sambil senyum-senyum gak jelas.

"Udah ada pawangnya." Jawab gue cuek.

"Lo ya?" Sahut Nendra dengan sangat cepat.

"Anjir. Engga lah." Jawab gue kaget.

"Kenapa nanyain dia sih, Bi?" Tanya gue pada Bian.

"Ajakin gitu, Nan. Dia kan temenan sama Yesha."

"Pacar lo?" Tanya Adam.

"Iyalah. Masa pacar lo." Jawab Bian.

"Berdua kali." Sahut Reka yang langsung dihadiahi lemparan bantal oleh Adam dan Bian.

"Tinggal ajak susah banget." Sahut Nendra.

"Oke ngab."

Akhirnya setelah persiapan dan apel, kami bisa berkumpul untuk pergi. Kami sudah berada diluar menunggu pacarnya Bian dan temannya. Sabra-sabar deh nungguin cewek.

"Hai, sayang." Sapa Bian pada Yesha, pacarnya. Membuat gue dan yang lainya hanya memandang malas.

"Hai, Mir. Ikut bareng kita kan?" Tanya Bian pada Elmira.

"Pas aku ajak, katanya Mira emang udah janjian sama salah satu dari kalian. Bukan kamu kan, Bi?" Jawab Yesha dengan pertanyaan yang ditujukan unutk Bian.

"Eh, engga lah. Janjian sama siapa, Mir?" Tanya Bian menunjuk gue, Nendra, Adam, Reka dan Fajar satu persatu.

"Bukan gue." Jawab Reka diikuti anggukan oleh Adam dan Fajar.

"Nendra?" Ucap Bian langsung memandang Nendra.

"Apa sih?"

"Hai."

"Titipan buat abang dari papah."

"REYNAN KARENDRA!"

"Gila di bego-begoin Reynan kita selama ini." Ucap Bian geleng-geleng kepala.

"Ck, lebay banget sih, Bi." Sahut Nendra yang tengah menyantap makannya.

"Dari kapan dah?" Tanya Reka.

"Diem-diem aja, Lo. Heran gue." Sahut Adam.

"Panjang ceritanya, gue males." Jawab gue dengan santai dan melanjutkan acara makan gue.

"Kenal dimana sama Reynan? Satu sekolah?" Tanya Nendra pada Elmira.

"Hm, orang tua kami saling kenal." Jawab Elmira.

ene.My.loveWhere stories live. Discover now