Chapter 14 (sudah revisi)

455 33 0
                                    

Hallo semoga suka
Happy Reading♡

....

"Sayang" Reina memanggil Yoongi yang berada jauh di depannya

"Kau marah padaku, ya?"

"Sayang jawab, jangan diam saja" ucapnya "Aku tidak suka jika di diami seperti ini, lebih baik aku pulang saja" Reina segera pergi meninggalkan gedung Hybe, sembari berlari"

"Sayang, kau mau kemana, di luar sedang hujan" Yoongi berlari menyusul Reina

"Min Reina, tunggu aku"

Reina keluar dari gedung Hybe dengan keadaan yang hujan-hujanan, Reina kesal kepada Yoongi, mengapa hanya karena dirinya berbicara seperti itu Yoongi menjadi pemarah seperti ini, ingin sekali rasanya Reina membawa dan membuang suaminya itu ke dalam sungai Han sekarang juga

Reina padahal sudah meminta maaf kepada Yoongi, tapi permintaan maaf itu tidak di dengarkan olehnya

"Hiks hiks, kau jahat sayang, kau jahat" Reina menangis di tengah-tengah hujan, memikirkan ada apa dengan Yoongi akhir-akhir ini

"Kau jahat, aku marah padamu, Min Yoongi"

"Hiks hiks,"

Ketika sedang menangis di tengah-tengah hujan, Reina merasakan tubuhnya tidak terkena air hujan, apakah hujannya sudah berhenti? Mengapa tidak basah di sini

Reina merasakan ada tangan kekar dan berurat melingkar di pinggangnya, ternyata itu adalah tangan Yoongi, di peluknya tubuh mungil itu dengan tangannya yang cukup di pinggangnya

Yoongi membuang payung yang ia bawa ke sembarang arah, membuat pakaiannya basah sama seperti dengan Reina, Yoongi sengaja membuang payungnya, karena ia ingin merasakan apa yang istrinya rasakan, biar saja jika sakit mereka berdua akan sakit bersama, Yoongi segera membawa Reina masuk ke dalam gedung Hybe, membawanya ke dalam studio yang terdapat satu kamar dan satu kamar mandi di dalamnya

Reina dan Yoongi sudah berada di dalam, mengganti baju basahnya dengan baju yang tidak basah, yang sudah tersedia di dalam studionya

"Sayang, kau membuatku khawatir, tolong jangan seperti ini lagi"

"Kau yang menyebalkan Yoon, aku sangat marah padamu, hal sepele seperti ini saja kau marah, bagaimana jika hal besar, pasti kau akan menceraikanku dan meninggalkanku, kau jahat sayang, kau jahat...hiks hiks" Reina memukul-mukul dada Yoongi

"Jangan menangis sayang, aku tidak suka kau berbicara seperti ini, sayang maafkan aku"

"Maafkan aku sayang, aku janji tidak akan marah lagi padamu"

"Kau janji?"

"Janji"

--

--

Reina masuk ke dalam kamar, berniat untuk mencari ponselnya, Reina melihat Yoongi yang tertidur dengan keadaan gelisah dan di banjiri keringat, padahal AC di kamar itu sudah 17°, lebih dingin dibandingkan hari-hari biasanya

"Sayang...."

"Sayang, kau sakit?"

Yoongi tidur meringkuk tertutup selimut di ranjang. Reina curiga Ketika melihat bibir merah muda Yoongi pucat Seperti orang sedang sakit. Reina pun mendekati Yoongi, duduk di sebelahnya dan kemudian menempelkan telapak tangannya di kening Yoongi.

"Panas sekali," kaget Reina mendapati suhu tubuh Yoongi yang begitu tinggi di bandingkan biasanya

"Badanmu panas Yoon, salahmu sendiri menyusulku tadi" Reina mengomeli Yoongi

"Yoongi...kau demam?"

"Yoongi" panggil Reina lagi

Sentuhan Reina berhasil membuat Yoongi terbangun dari tidurnya. Matanya mengerjap pelan, sebelum akhirnya mata itu benar-benar terbuka.

"Badanmu panas sekali," ujar Reina, kali ini tangan Reina bergerak ke arah leher suaminya itu

"Hm" Yoongi hanya berdehem singkat dengan suara yang kecil.

Melihat Yoongi seperti itu membuatnya tidak tenang. Reina berlari turun ke dapur mengambil air hangat dan kain untuk mengompres demam Yoongi sebagai pertolongan pertama. Reina juga mengambil termometer serta kotak obat yang sudah ada dan tersedia di rumah.

"Yoongi..." Reina memanggil Yoongi namun Yoongi hanya mengangguk "Buka mulutmu sebentar." ucap Reina, dan Yoongi menurut lalu membuka kecil mulutnya, Reina memasukkan termometer ke sana.

Selepas itu Reina mengompres demam Yoongi, menempelkan kain basah di keningnya, dan melakukannya secara berulang-ulang. Mengompres demam saja tidak cukup untuk menurunkan demam, Yoongi yang sangat tinggi. Yoongi harus meminum obat

Yoongi hanya bisa mengerang, bahkan sekarang tenggorokannya terasa begiu kering, sampai membuatnya tidak sanggup mengeluarkan suara.

"Salahmu sendiri menyusulku di tengah-tengah hujan seperti tadi, kau tahu kan kalau dirimu itu tidak bisa terkena air terlalu lama, apalagi seperti tadi, kau membuatku khawatir sayang" ucap Reina menasehati Yoongi

Namun, pertanyaan Reina tidak dijawab oleh suaminya itu. Yoongi justru memejamkan matanya dengan erat, berusaha menahan rasa nyeri di kepalanya yang tiba-tiba muncul lagi

"Tunggu sebentar, ya sayang. Aku mau beli obat dan beberapa bahan untuk membuat supmu."

Setelah mengatakan itu, Reina keluar dari kamar, turun ke bawah, lalu pergi menaiki bus untuk ke apotek.

Reina sudah sampai di apotek dan sudah selesai membeli obat yang di butuhkan ketika orang sedang demam, berlanjut menaiki halte bus selanjutnya untuk mencari bahan-bahan membuat sup

Setelah lama akhirnya Reina udah sampai di sebuah daerah yang sepanjang jalannya dipenuhi dengan berbagai toko. Mulai dari toko baju, buah-buahan, sayuran, roti, cafe, hingga apotek.

Beberapa menit kemudian, Reina kembali ke halte bus tempat ia turun tadi. Di tangannya kini sudah ada sebuah plastik yang berisi obat dan bahan-bahan untuk membuat sup.

.....

to be continued

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

to be continued...

jangan lupa untuk vote komen dan juga follow yeoreobun!

After Marrying With Idol [Min Yoongi]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant