"Jemput lo."

Kiran mengerjapkan matanya. "Jemput aku?"

Nathan mengangguk sembari tersenyum tipis.

"Kenapa? Salah kalo gue jemput adik sendiri?"

Kiran hanya terdiam, sedangkan Nathan terkekeh pelan. Tangan kanannya terulur mengacak-acak rambut gadis itu pelan.

"Ayo balik, orang tua kita udah nunggu di rumah."

"Rumah? Kamu mau kembali ke rumah?" tanya Kiran yang mendapatkan anggukkan kepala dari Nathan.

Kiran tersenyum lebar, menyetujui ajakan Nathan. Dia memang sangat menginginkan Nathan kembali ke rumah mereka. Kiran sudah menganggap cowok itu sebagai kakak kandungnya sendiri.

Dia segera naik ke atas motor tersebut. Nathan segera memakai helm sebelum menjalankan motornya.

'Parasit bodoh!'

Nathan tidak membawa gadis itu ke rumah mereka, tapi ke sebuah kawasan yang sangat sepi dan sepertinya jarang ada yang melewati.

"Kita mau kemana? Ini bukan jalan ke arah rumah," ucap Kiran melihat sekitar.

"Gue mau ajak lo main bentar."

Nathan membawa gadis itu ke sebuah bangunan tua. Kiran yang sudah merasakan sesuatu yang buruk akan terjadi langsung berlari saat turun dari motor. Nathan segera mengejarnya, dan menahan tangan gadis itu.

"Lepasin aku, Nath!"

"Kenapa buru-buru? Kita main bentar di sini," jawab Nathan seraya menyeringai.

Nathan langsung menarik gadis itu untuk mengikutinya, sedangkan Kiran bersusah payah melepaskan tangan Nathan.

"Lepasin aku, Nath!"

Nathan melepaskan cekalan tangannya. Di hadapan mereka berdua sudah ada tiga anggota Levator lainnya. Raut wajah Kiran tiba-tiba berubah seperti ketakutan saat melihat mereka.

"Lo diem, jangan kabur!" perintah Nathan.

Nathan mengetikkan sesuatu di ponselnya. Dia mengirimkan pesan kepada Araya untuk menyuruhnya pulang sendiri dengan alasan ada urusan. Dan juga mengirimkan sebuah pesan kepada Darren.

Nathan : Nyawa adik lo ada di tangan gue.

Nathan mengirimkan lokasinya juga. Dia sengaja untuk memancing Ravloska agar datang ke sini. Dia melirik Kiran yang sangat ketakutan. Nathan sedikit heran kenapa gadis itu sangat ketakutan, padahal tadi tidak setakut itu?

Tidak membutuhkan waktu lama, beberapa suara motor terdengar. Nathan segera mengeluarkan sebuah pistol dan merangkul Kiran dari arah belakang, dengan pistolnya yang mengarah ke kepalanya.

"KIRAN!"

Alaskar berteriak saat melihat Kiran yang ada di tangan Nathan.

"Selamat datang Ravloska," sapa Nathan sambil tersenyum.

"LEPASIN DIA!"

TRANSMIGRASI ARAYA [SEGERA TERBIT] Where stories live. Discover now