Chapter 14• Athalla

Mulai dari awal
                                    

"Syarat yang saya ajukan tidak berubah, semua ada di tangan bapak," ujar Athalla

"Tapi kenapa Ainsy tidak boleh ikut? Dia cukup pintar dalam kimia, sekolah ini akan harum akan prestasi-prestasi kalian!" Ujar kepala sekolah masih tetap menolak syarat Athalla

"Kimia? Hanya itu? Saya bisa membawa nama sekolah ke tingkat internasional, bukan hanya di bagian Kimia saja, fisika, matematika, bahkan sains!" Ujar Athalla, sedikit nada sombong yang terdengar dari ucapan cowok itu

"Kamu bermusuhan dengan Ainsy?" Tanya kepala sekolah membuat Athalla menggelengkan kepalanya

"Saya hanya tidak suka dia menerima beasiswa," ujar Athalla membuat kepala sekolah itu menarik nafas pelan lalu berujar lembut kepada Athalla

"Dendam itu tidak baik Athalla, selesaikan masalah kamu dengan Ainsy, kalian berdua akan ikut serta dalam olimpiade ini!" Putus pak kepala sekolah

"Saya tidak akan ikut jika dia ikut, cabut beasiswa nya. Semua keputusan ada di tangan bapak!" Mutlak Athalla berlalu pergi, tidak menghiraukan panggilan dari pria paruh baya tersebut.

Athalla berjalan keluar menuju perpustakaan. Sudah bisa ia pastikan akan beradaan Ainsy disana.

"A-athalla?" Ujar suara lembut yang tiba-tiba menyapa nya, membuat langkah kaki cowok itu terhenti, menatap netra hijau zamrud itu dengan seksama menantikan kata apa yang akan di keluarkan gadis itu selanjutnya

"Boleh kenalan?" Tanya gadis itu sedikit ragu

Athalla mengangkat sebelah alisnya lalu mendengus kasar, melanjutkan langkah kaki nya kembali. Ia kira ada sesuatu penting yang ingin di bicarakan.

"T-tunggu!" Ujar gadis tersebut menahan tangan Athalla, secara spontan Athalla menepis tangan tersebut, menatap Charlotte dengan tajam.

"M-maaf, a-aku, aku.." ucap tak jelas Charlotte membuat Athalla geram bukan main, cowok itu melangkah tetapi terhenti kembali ketika Charlotte menghalangi jalannya

"A-aku.."

"Minggir!" Ujar Athalla dengan tatapan penuh peringatan membuat Charlotte sedikit bergetar

Athalla berjalan meninggalkan Charlotte yang terdiam terpaku melihat kepergiaan Athalla.

Sesampai nya di perpustakaan, Athalla langsung saja mengetahui keberadaan Ainsy yang kini duduk manis dengan gadis yang Athalla lupa siapa namanya.

Cowok itu duduk di sisi kanan Ainsy, memeluk pinggang cewek itu dengan erat. Ainsy yang risih lantas bergeser menjauh, tetapi bukan Athalla namanya jika diam saja.

"Lo apaan sih!" Ujar kesal Ainsy ketika Athalla semakin memeluk nya erat

Talita yang berada di sebelah Ainsy sedikit canggung akan aksi Athalla, gadis itu merasa tertekan dengan aura yang di keluarkan cowok itu, apa lagi sekarang Athalla sedang menatapnya dengan tajam, seolah-olah memerintah Talita untuk pergi dari tempat ini segera.

"G-gue luan deh Ainsy," ucap Talita berjalan cepat keluar dari perpustakaan

"Eh! Lo mau kemana!" Teriak Ainsy panik

Tidak! Tidak! Jika Talita pergi, Athalla dengan perilaku mesum nya akan keluar.

"Gue mau ke toilet! Lepas!" Ujar Ainsy memukul tangan Athalla yang berada di perut nya

"Athalla," ujar pelan Ainsy penuh geram

"Iya sayang," bisik Athalla tepat di telinga Ainsy membuat bulu kuduk gadis itu meremang

"G-gue mau ke toilet, udah ga tahan," ujar Ainsy risih akan aksi Athalla yang mengendus-endus lehernya

"Keluarkan aja disini, atau mau dibantu?" Tanya Athalla dengan tatapan mesum nya, membuat Ainsy melotot

ATHALLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang