0 2 1 . Cerita Lama

997 169 20
                                    

"BERHENTI!" Tubuh Nanny Alika langsung menegang hebat saat mendengar suara seseorang yang amat keras di telinga nya

"Ya Tuhan, Renzo" Winwin adalah pelaku pendobrakan pintu tadi. Tanpa bantuan alat apapun, dirinya berhasil membobol pintu daycare yang terkunci dari dalam hanya dengan sekali tubrukan badan

'Pegel pegel dah gua abis ini' -Winwin

"Renzo, sayang. Sini sama Dada" Winwin mengambil alih tubuh Renjun yang bergetar hebat dari dekapan seseorang yang sudah jatuh lemas dengan pisau yang masih menancap di bahunya

"D— dada... Ejo atutt dalah..." Winwin mengangguk, membawa sang anak ke dekapan hangat dan nyamannya agar si kecil sedikit merasa aman di sini

"Saudari Alika, tolong lepaskan pisau itu sebelum kami merebut nya secara paksa" Alika menggeleng. Dia malah menodongkan pisau tajam itu ke depan mereka semua sambil berjalan maju menuju ke arah Winwin yang masih setia mendekap tubuh putranya tanpa berpindah sedikitpun

"Saya bilang lepaskan!"

"Mundur Alika!" Teriakan Jungkook menggema di seluruh ruangan. Dirinya maju di depan Winwin hingga menutupi tubuh mereka sambil menodongkan sebuah pistol yang sudah terisi penuh oleh amunisi

"Jangan macam macam kamu!. Mundur atau saya akan melemparkan pisau ini ke arah anak sialan itu" Ucapnya dengan penuh penekanan dan emosi yang seakan-akan dapat meledak bagai gunung berapi

"Sialan... Siapa yang kau panggil sialan, dasar biadap" Winwin melepaskan tubuh Renjun dari dekapan nya setelah mendengar kata-kata kotor yang keluar dari mulut Nanny Alika. Dada Iwin tidak tau saja jika wanita ini pernah mengatakan hal yang lebih buruk kepada Renjun kecil kita

"Memang benar, anak itu, anak iblis itu adalah penghancur segala nya di hidup saya, Arkan!" Pekik Alika sambil menjambak rambut panjangnya yang terlihat lepek dan kusut

"Kamu juga bajingan sialan yang memilih wanita lain saat saya sudah mengharapkan hubungan lebih ke kamu!. ARGHH ARKAN, GARA GARA WANITA ITU, SAYA KEHILANGAN KAMU, HIDUP SAYA MENJADI SEMAKIN HANCUR!" Renjun yang mendengar teriakan kencang itu langsung memejamkan matanya kuat-kuat tanpa ada seorangpun yang mengamankan dirinya

Mereka semua tidak menyadari kehadiran Renjun karena begitu terfokus dengan kemarahan Alika yang sedikit demi sedikit membuka sebuah cerita lama

"Shutttt kamu aman, sayang. Kita pergi ya" Tiba-tiba saja seorang pria datang dan meraih tubuh Renjun yang masih bergetar ketakutan hingga menangis terisak tanpa di sadari oleh orang-orang dewasa di sana

"Kak Bamie hukss, Ejo atutt..."

"Iya sayang, gapapa kok. Kita pergi dari sini ya. Kamu butuh dokter secepatnya, kasihan banget kamu sama mental kamu, dek" Bambam —orang yang membawa Renjun pergi dari daycare— mengusap-usap pelan punggung kecil Renjun yang bergetar dan membawanya ke rumah sakit terdekat dengan berjalan kaki

Tidak mungkin sekali jika ia membawa Renjun ke rumah sakit dengan menaiki motor. Itu akan sangat beresiko jika terjadi sesuatu di tengah jalan. Lebih baik berjalan kaki, lagi pula Bambam tidak sekaya orang-orang yang memiliki kendaraan beroda 4 untuk bepergian

Mendapat pekerjaan di daycare ini saja sudah menjadi suatu hal yang sangat-sangat Bambam syukuri, apa lagi jika dia tiba-tiba saja mendapatkan kehidupan yang lebih layak lagi. Ia pasti akan pingsan saat itu juga

'Naikkan pangkat Bambam!!!' -Vie

"Sebentar lagi kita sampai" Setelah belasan menit berjalan, akhirnya Bambam melihat sebuah bangunan besar dengan nuansa putih dan berlambangkan logo kesehatan

Baby-Daily • RenjunWhere stories live. Discover now