0 1 1 . Ketemu ?

1.4K 222 15
                                    

"Pagi, cil. Bangun" Yohan yang bangun terlebih dahulu pun segera menepuk-nepuk pelan punggung kecil Renjun. Mereka semalam tidur pukul 2 dini hari karena Renjun yang merengek tidak bisa tidur tanpa Moomin nya. Berakhir dengan dirinya yang mendekap tubuh Renjun dan keduanya yang tertidur di sofa ruang tamu


"Eunghh..." Renjun hanya melenguh tanpa membuka matanya sedikit pun. Kepalanya ia dusalkan ke cekruk leher Yohan untuk mencari sebuah kenyamanan


"Eh?" Yohan merasakan sesuatu pada lehernya. Ia memegang kepala Renjun dan selanjutnya di jauhkan dari cekruk lehernya


"Cil? Lo demam ya?" Renjun yang merasa di jauhkan dari tempat nyamannya pun membuka matanya sedikit. Menatap wajah Yohan dengan sayu


"Duhh alamat rewel ini mah" Yohan bangkit dari atas sofa, ia menggendong badan Renjun sambil membawanya ke lemari penyimpanan obat nya


Sesampainya di lemari obat, ia mengambil sebuah plester penurun panas dan kemudian kembali ke sofa. Mendudukkan Renjun di atas paha nya sambil membuka pembungkus plester


Setelah plester penurun panas itu selesai di pasangkan, Renjun bergerak-gerak gelisah sambil sesekali teriak. Yohan semakin di buat bingung harus melakukan apa


"Hikss cakiit..."


"Dada pucing hikss..."


"Shuttt diem cil. Ntar gua ikutan mewek juga" Yohan yang dasarnya cengeng malah ikut menangis karena mendengar racauan dari Renjun


"Yoo mamen, meet pagi brader!" Seorang manusia dengan badan yang cukup berisi terlihat memasuki rumah Yohan sambil menenteng sebuah plastik berwarna putih


"Lah? Ikan lohan kanape nangis?" Yang di panggil ikan lohan itu langsung melempari seseorang itu dengan sendal rumahan yang ia pakai


"Bangsat lo hikss , panik nih gua. Kebawa suasana gara gara ni bocil rewel" Korban pelemparan sendal itu langsung meletakkan barang bawaannya di atas meja dan mendekat untuk memeriksa keadaan Renjun


"Eunghhh... Om bunny?" Renjun menatap bingung kearah orang yang kini tengah memeriksa suhu tubuhnya. Dua jarinya ia arahkan ke cekruk leher Renjun sambil menatap wajah lesu si balita


"Panggil Om Johan aja sayang. Om kembarannya Om Yohan" Renjun mengangguk lemas di dekapan Yohan. Ia kembali memejamkan matanya saat pusing dan rasa tidak nyaman di tubuhnya kembali terasa


"Shuttt tidur lagi ya bayi. Cepet sembuh"














━━━━━━━━ 𝖡𝖺𝖻𝗒-𝖣𝖺𝗂𝗅𝗒 ━━━━━━━━

"Gimana? Ketemu?" Kun mengangguk sambil menatap ke arah monitor komputer nya yang menunjukkan sebuah lokasi dengan titik merah yang terus berkedip-kedip


"Ayo ke sana" Winwin langsung meraih kunci mobilnya yang tergeletak di atas meja dan mulai melangkah keluar dari ruangan Kun. Mereka semua (bapak-bapak kompleks) saat ini tengah berada di rumah Kun yang tepatnya berada di ruangan kerjanya. Kun bilang mendapat petunjuk mengenai Renjun tadi pagi, membuat mereka semua berkumpul menjadi satu


"Gua jaga bocah-bocah sama Theo" Yang lainnya mengangguk dan meninggalkan Taeil serta Ten agar menjaga anak-anak di rumah Kun. Takut-takut kalau di tinggal malah kecolongan















━━━━━━━━ 𝖡𝖺𝖻𝗒-𝖣𝖺𝗂𝗅𝗒 ━━━━━━━━

"Cepetan Bang!"


Baby-Daily • RenjunWhere stories live. Discover now