Resiliensi

11 2 0
                                    

Halo. Hidup ini penuh dengan masalah. Mulai dari masalah sederhana seperti memutuskan apa yang harus kita lakukan setelah bangun tidur atau masalah kompleks seperti menentukan apa pekerjaan yang sebenarnya kita inginkan.

Untuk melalui semua problematika dalam hidup, agaknya kita butuh benda asing yang abstrak ini, bernama resiliensi.

Apa resiliensi itu? Iya, kira-kira apa ya? Ahahah, mari kita cari tahu.

Jadi, pada dasarnya resiliensi adalah kemampuan kita untuk bangkit kembali. Hm, bangkit kembali gimana tuh? Bangkit kembali yang dimaksud di sini adalah ketika kita mengalami masalah, kemudian kita gagal menyelesaikannya maka kita tidak menyerah, melainkan bertahan dan terus berjuang.

Well, kurang lebih seperti salah satu karakter anime favorit saya, Naruto Uzumaki. Hm, kenapa tiba-tiba Naruto sih? Jadi.. begini. Masashi Kishimoto a.k.a seorang mangaka terkenal yang membuat komik Naruto, menciptakan karakter Naruto sebagai seseorang yang tidak pernah menyerah walau menerima terjangan masalah seberat apa pun di hidupnya. Iya, resiliensi yang dimiliki Naruto sangat baik!

Terus, apa kita harus punya jalan ninja kayak Naruto biar bisa punya resiliensi yang bagus?

Pertanyaan bagus, tapi nggak. Kita nggak perlu jadi Naruto atau harus bercosplay sebagai dia. Apa yang kita butuhkan cuma konsistensi dan motivasi.

Eh, eh, eh, tapi kenapa kita butuh resiliensi? Jawabannya, tanpa resiliensi yang baik, kita akan mudah menyerah, dan kalau kita sudah mudah menyerah, apa yang bakal datang? yup benar kegagalan. Karena itu, kita butuh resiliensi untuk menghindari kegagalan.

Terus, gimana cara punya resiliensi yang baik? 

Memang gampang-gampang sulit sih ini. Haha, jadi cara kita untuk memiliki resiliensi adalah... ehem, begini step-stepnya:

-Menjaga koneksi. Hm, jadi singkatnya gini. Kalau kita punya koneksi yang baik dengan orang lain. Maka ketika kita terjatuh atau gagal, ada orang lain yang menjaga kita di belakang, menahan kita agar kita tidak jatuh lebih dalam ke kegagalan itu sendiri.

-Menikmati hari. Setiap hari kita punya 24 jam, gunakan 24 jam itu dengan baik. Jangan cuma nonton drakor atau series terus-terusan dan buang-buang waktu. Paling tidak, buat tubuhmu, pikiranmu dan perasaanmu nyaman setiap hari. Nikmati 24 jam itu dengan kegiatan yang menguntungkan bagi dirimu.

-Belajar dari pengalaman. Ada pepatah bilang, guru terbaik adalah pengalaman. Itu memang benar, dengan pengalaman kita bisa belajar memahami apa yang telah terjadi, memprediksi apakah sebuah masalah akan datang dan pada akhirnya mengontrol masalah dan menyelesaikannya dengan baik.

Oke, tiga poin tadi bisa meningkatkan resiliensi. Jadi, apakah kalian punya resiliensi yang baik?

Вы достигли последнюю опубликованную часть.

⏰ Недавно обновлено: Nov 17, 2022 ⏰

Добавте эту историю в библиотеку и получите уведомление, когда следующия часть будет доступна!

Evening TeaМесто, где живут истории. Откройте их для себя