6. Meet at the Event

3 6 15
                                    

Sudah beberapa hari ini Event pertukaran pelajar berlangsung dengan baik dan lancar, para pelajar pun sudah mulai saling membaur satu sama lain. Mereka bahkan terlihat akrab meski ada sedikit perbedaan dalam hal culture, tetapi tidak menghalangi mereka untuk saling berbagi pengetahuan serta pengalaman.

Disisi lain, nampaknya seorang Axarell tidak tertarik dengan obrolan sharing seperti yang teman-temannya sedang lakukan. Dia hanya duduk diam memperhatikan seluruh ruangan, tanpa minat. Meski sebelah tangan Axarell memegang komik, percayalah bahwa dia tidak sedang  membaca komik tersebut.

"Kau akan ikut kawan?" Ajak teman Axarell.

"Kemana Ben?"

"Kita akan ke Gedung Olahraga, katanya disana sangat menyenangkan. Anak-anak bilang fasilitasnya lengkap, kau ikut tidak Axa?"

"Pergilah, aku tidak ingin kemana-mana." Tukas Axarell.

"Ck, kau membosankan. Sungguh menghabiskan waktu dengan hanya duduk sembari membaca komik.." Ben mendengus samar lalu melanjutkan kalimatnya. "Kurasa itu hal yang membosankan, kawan." Sarkas Ben.

"Aku sedang tak minat kemanapun, bila kau ingin berkeliling sekolah silahkan!"

"Okay, jika kau ingin bergabung. Menyusul lah!" Pamit Ben berlalu pergi.

Axarell hanya mengangguk sebagai jawaban, seketika pandangannya menangkap seorang siswi dengan surai hitam panjang, seakan pernah dilihatnya tapi Axarell tidak begitu yakin dengan hal itu.

"Rasanya aku pernah bertemu, tapi kapan?" Batinnya.

Axarell pun mengabaikan pikirannya dan memilih membaca komik. Tetapi matanya gatal ingin terus menatap sosok yang terasa tak asing baginya, sial justru hal tersebut membuat dirinya tertangkap basah.

Huh! Sial apa dia melihat ku. Pasti dia berpikiran buruk tentang ku. Batin Axarell.

Sebelum terjadi sesuatu yang tak diinginkan maka Axarell bergegas meninggalkan kelas, hal itu  bersamaan dengan siswi tersebut yang juga melangkah ke arahnya. Axarell berusaha menghiraukan dia, akan tetapi Axarell dibuat terkejut pasalnya siswi itu seperti mengikutinya.

🍃🍃🍃

Lain halnya dengan Rashellyn, dia sangat menyukai suasana ini dimana dia dapat mengobrol sharing dengan teman-temannya. Teman dari negeri asing tidak seburuk pikirannya, justru mereka sangat asyik dan menyenangkan.

Ditengah-tengah obrolan itu, Rashellyn merasa sedang diperhatikan. Dirinya memastikan dan melihat siapa orangnya, tapi yang dia temukan hanya seorang siswa yang sedang fokus membaca komik. Mungkin itu hanya perasaan saja, Rashellyn kembali melanjutkan obrolan nya.

"Hy, Rash. Are you okay?"

"Um, yeah i'm okay Margareth."

Sekali lagi Rashellyn merasa ada yang memerhatikan, pandangannya berkelana lalu tanpa sengaja menangkap basah orang yang mungkin sedari tadi memperhatikan dia.

"Kurasa dia yang memerhatikan ku sedari tadi, membuat tak nyaman saja." Gumam Rashellyn.

Ternyata siswa yang duduk dibelakang, sembari memegang sebuah komik. Rashellyn berniat menegur siswa tersebut, tapi langkahnya terhenti karena siswa itu berjalan keluar kelas seolah melarikan diri.

"Sorry girls, I have some business it's okay if I go away for a while." Pamit Rashellyn pada temannya.

"Alright, Rash take care."

"Certainly."

Rashellyn segera menyusul siswa tersebut, mengikutinya dengan diam-diam. Alangkah kagetnya dia ketika dibelokkan koridor siswa itu berbalik badan secara tiba-tiba dan hampir membuat Rashellyn limbung.

"Kenapa kau mengikuti diri ku?" Desis siswa tersebut.

"Aa..a-aku hanya.." Rashellyn terbata-bata karena masih kaget.

"Damn, apa yang sedang kau lakukan saat ini?" Tanyanya dengan alis yang terangkat sebelah.

"Sorry, seharusnya disini aku lah yang marah. Tetapi kenapa jadi kau yang marah pada ku huh!"

Siswa itu hanya diam, wajahnya mengerut seakan tengah berpikir keras. Matanya begitu intens saat menatap Rashellyn.

"Hy, tunggu sedari tadi kau berbahasa Indonesia. Apa kau..?" Kalimat Rashellyn terpotong oleh Axarell.

"Apa kita pernah bertemu? Sepertinya kau tak asing bagiku, tapi entah mengapa aku lupa akan sesuatu."

"What the ... Um, maksud mu apa?"

"Kau ..."

Mereka berdua saling menatap satu sama lain, segala ingatan mulai berlomba-lomba datang. Di waktu yang sama mereka terhentak saling memundurkan langkahnya.

"Axarell.." Rashellyn menutup mulutnya, perasaannya tak karuan antara senang sekaligus bingung.

"My litte friend, Rashellyn. Yeah, it's me." Ucap Axarell.

Mereka berdua tersenyum, saling mendekat. Tanpa diduga tangan Axarell menarik Rashellyn dalam dekapannya. Menyampaikan rasa rindu yang begitu lama terpendam, sama halnya dengan Rashellyn. Dia begitu terharu dengan pertemuan mereka, perasaannya begitu tercampur. Senang, sedih, terharu dan sedikit bingung.

"Um.. Sorry. Aku benar-benar refleks, aa..a-ku aku benar-benar merindukan diri mu Rash! Aku..aku.."

"I miss you too, so much. I miss you more. My Arell, kau kemana saja tak memberi ku kabar. Kau jahat menghilang begitu saja..." Rashellyn menangis haru.

Rashellyn mencerca Axarell dengan banyak pertanyaan, perasaannya membuncah. Bertemunya dia dan Axarell adalah hal luar biasa yang tak pernah dirinya bayangkan

"Hey, Rash pelan-pelan saja okay, I stayed in."

"Can i believe?" Rashellyn berkata lirih.

"Believe me, i'm still here with you." Serak Axarell.

Axarell menarik Rashellyn kembali dalam pelukannya, mereka melupakan bahwa sebentar lagi akan ada pertemuan dengan Mr. Chin.

Axarell tersenyum sembari menatap dalam Rashellyn, sedangkan Rashellyn sudah dipastikan hampir pingsan. Wajahnya semakin memerah, antara gugup dan malu.

•••

Hai guys! Sampai sini dulu maaf kalo pendek yh. Masih ada menunggu kah....

Jangan lupa untuk vote and comment ygy 🥰🤩✨

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 26, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Need YouWhere stories live. Discover now