027. Qobul yang Mengikat

14 1 0
                                    

Hey hey hey
Apa kabar bwang?
Saudara-saudari sekalian


Sejak hari itu, masih sama seperti sebelumnya. Azka selalu menghilang setelah menunjukkan sisi lemahnya, dia tak pernah kembali lagi. Dia yang selalu datang, kemudian menghilang secara tiba-tiba

Sekarang hangkala tengah duduk menatap dirinya pada pantulan cermin, sesaat ia mengulas senyumnya. Terkagum atas dirinya, hijab yang zelora berikan begitu sempurna di wajahnya

Tata rias yang tak begitu mewah namun tetap cantiknya yang melekat natural. Zelora menyentuh kedua bahu gadis kecilnya dari belakang, menatap pula cantiknya hangkala hari ini, tapi sang bunda tampak bersedih

"Kamu cantik banget dek, subhanallah banget" zelora terisak

"Mama.. Mama jangan nangis"

Zelora mengangguk "Mama akan melepas kamu, putri mama akan menjadi sang istri dan juga menantu dari seseorang.. Bukan mama lagi yang akan menjaga kamu dek."

"Bissmillahirohmanirohim." hangkala menengok arah pintu. Terdengar suara pembuka setelah tadinya hangkala hanya mendengar sedikit ceramah dari sang wakil

Lantas suasana hatinya menegang, ini adalah yang pertama kali dalam seumur hidup hangkala. Yakni dipinang oleh seorang pria. Hangkala menarik dalam napasnya, zelora turut tegang, namun berusaha menetralkan hangkala yg tampak gemetar

Wanita itu menyentuh punggung tangan anak gadisnya dan tersenyum "Nggak apa apa dek, semuanya bakal baik-baik aja" kata zelora menguatkan

"Yaa Abyaz Dhiaulhaq, Ankahtuka wazawwajtuka Hangkala Abqyra mauliitii.bimahrin majmueat min adawat alsalaat wa khamsat malayin rubiat naqdan halaan" ucap penghulu itu menambah sensasi mencekam di rumah kediaman hangkala.

Hangkala menutup matanya, mencengkram roknya. Mengapa abyaz tak kunjung mengucapkan lafaldz qobulnya?

Keheningan terjadi beberapa detik. Setelahnya tampak abyaz menarik napas panjang, mencoba untuk rileks dengan mata yg tertutup. Tekanan atmosfer didalam sana begitu kuat, semua diam menunggu ucapan balasan dari sang mempelai pria, rasa berdebar debar menyelimuti keseluruhan yang menjadi saksi acara yang sakral ini

Zelora refleks mencengkram tangan putrinya yg masih digenggam, dengan satu tangan lain mengusap dada. Ia begitu tegang ketika mengetahui putri kecilnya akan benar-benar dipinang oleh pria lain

Cukup lama dari itu, abyaz akhirnya membuka mata dan dengan mantab dirinya berucap

"Qobiltu nikhaha wa tazwiijaha linafsii.bilmahril madzkuuri halaan" ucap abyaz dengan lantangnya, penghulu itu sedikit tersenyum saat abyaz dengan fasihnya melantunkan ijab qobul dengan bahasa arab.

Akhirnya para pengunjung disana bernapas lega ketika abyaz berhasil mengucapkan ijab qobulnya. Tak lain dengan kala dan sang bunda. Namun situasi tak berhenti mendebarkan sampai penghulu itu berkata

"Saksi, Sah?"

"SAH" ucap para saksi, dilanjuti ucapan syukur setelahnya, kali ini benar benar lega "Alhamdulillah"

Semua yang ada diruangan itu bernapas dengan lega, penuh bahagia di wajah yg tampak berseri seri

Abyaz mengusap wajahnya, setelah itu hangkala di tuntun zelora datang dengan gaun cantiknya, tak lupa hijab yg menutup helai rambut indahnya. Abyaz tercengang, sempat tak yakin, benar dia yang menjadi istrinya?

Hangkala duduk di samping pria itu, menunduk malu. Abyaz mengambil cincin yg dipersiapkan untuk ditaruhnya pada jari manis istrinya begitupun setelah abyaz hangkala yg memasangkan cincin nikah itu di jari manis abyaz "Kamu cantik, hangkala" bisiknya

AZZKALA: EphemeralΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα