Bab 10 : Pentingnya Belajar Agama

23.2K 2.3K 164
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
.
.
.

Yuk yuk yuk jangan malas vote 💞
.
.
.

Wahai pria, wanita yang mengejar surga tidak akan silau oleh pria kaya harta dan tinggi takhta, sebab mereka lebih silau oleh pria kaya iman dan ilmu agama.

Wahai pria, wanita yang mengejar surga tidak akan silau oleh pria kaya harta dan tinggi takhta, sebab mereka lebih silau oleh pria kaya iman dan ilmu agama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Layar di depan kosong.

Niat ingin menulis malah blank.

Padahal laptop sudah di depan mata.

Tinggal mengayunkan jemari dan menari di atas keyboard, mengeluarkan semua yang ada di kepala menjadi sebuah karya.

Tentang apa lagi?

Kinan biasa mendapat ide cerita setelah salat Duha. Baginya itu rezekinya sebagai seorang penulis. Ia kerap menulis ide yang melintas dalam ponsel agar tidak hilang. Lalu ketika ada waktu luang, barulah ia mengembangkannya di laptop. Meski belum bisa menghasilkan dalam bentuk uang atau karya yang dikenal banyak orang, setidaknya ia bisa mengeluarkan apa yang dirasa ke dalam sebuah tulisan. Semuanya terkumpul. Fiksi dan realita yang pernah dialami digabungkan. Ia juga bisa berbagi ilmu yang diketahui. Niat menulis karena suka dan mencari rida Allah untuk berdakwah melalui tulisan.

Tempat curhat terbaik juga ya menulis.

Ini hanya hobi sampingan.

Kinan yang banyak menghabiskan waktu di kantor untuk bekerja, menyulitkan dia membagi waktu menulis. Belum lagi harus membaca sebagai bahan referensi.

Untuk menulis satu karya saja dia membutuhkan waktu satu tahun. Seperti judul yang kemarin : Di Waktu Duha.

Satu notifikasi Instagram masuk.

Ternyata dari pemilik akun Instagram @adnan_danadipta.

Bohong kalau Kinan tidak terkejut. Jantungnya langsung merespons lewat detakan nyata.

Assalamu'alaikum. Mbak ada waktu luang?

Waalaikumussalam. Ada apa memangnya, Mas?

Saya ingin bertemu. Sebentar saja.

Bertemu di mana?

Di Bandara Soekarno Hatta, saya datang bersama adik saya untuk mengantarnya ke Bandara. Jika tidak keberatan, ada sesuatu yang ingin saya sampaikan.

Oh, adik Mas sudah akan pulang, ya. Kapan, Mas?

Hari Ahad, di pekan ini.

Kinan mencoba berpikir dulu. Mulai penasaran apa yang sebenarnya akan Adnan sampaikan hingga harus membuatnya datang ke Bandara.

Baik, Mas, in syaa Allah.

Di Waktu Duha (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang