30. Lambe Turah

151K 19.1K 1.4K
                                    

- H A P P Y R E A D I N G -

***

BRAK!

Elita duduk dengan menimbulkan suara yang cukup keras. Dia meneguk air mineral yang dibelinya hingga tandas. Raut wajahnya benar-benar tidak enak dilihat.

"Kenapa lo?" tanya Araya sambil menyuapkan satu sendok es krim ke dalam mulutnya. Mereka berdua sedang berada di kantin sekolah.

"Kesel banget gue sama si Yollanjing, tuh cewek minta ditonjok kayaknya. Kok si Zayn mau pacaran sama cewek ular kek dia?" gerutu Elita dengan menggebu-gebu.

"Dia pake pelet kali," saut Araya acuh.

"Ray gue malu, wajah gue mau ditaruh dimana coba? Yakali anggota osis kena hukum, bisa kena omel ketos nih, gue."

"Itu sih derita lo, salah siapa ngajak gue ngobrol," saut Araya.

"Heh, gak sadar diri! Yang pertama kali ngajak ngobrol tuh elo, bukan gue," sungutnya tidak terima.

Araya mengedikkan bahunya acuh. "Siap-siap aja lo ada di akun lambe turah sekolah. Dengan judul ... salah satu anggota osis dihukum karena mengobrol saat upacara."

"Gak bakalan lah, orang yang punya akunnya juga gue."

Kedua mata Araya melotot ke arah Elita. Sedangkan gadis itu menutup mulutnya rapat-rapat dengan menggunakan kedua tangannya.

"Oh ... jadi pemilik akun lambe turah itu lo?" tanya Araya disertai seringaian di wajahnya. "Udah gue duga, sih."

"Gue bisa jelasin, Ray."

Araya tertawa pelan namun terdengar mengerikan di telinga Elita.

"Pilih jadi perkedel, atau apa nih?"

Elita menggigit bibir bagian dalamnya. Kedua kakinya sudah ancang-ancang.

"Kabur!" seru Elita sembari lari mengacir begitu saja.

Elita lari mengacir meninggalkan area kantin.

"ELITA KAMPRET JANGAN LARI LO!"

Araya lari menyusul sahabat laknatnya yang ternyata dalang dibalik akun lambe turah.

"AMPUN, RAY!" teriak Elita berlari sepanjang koridor dengan Araya yang mengejar di belakangnya.

Kelakuan mereka tidak luput dari perhatian orang-orang yang ada di sekitar. Mereka memandang kedua sahabat tersebut dengan terheran-heran.

"Mereka berdua berantem atau lagi main india-indiaan?"

"Kayaknya si Araya marah sama si Elita."

"Wah, momen langka nih. Harus di abadikan."

Banyak orang yang sengaja merekam mereka berdua. Keduanya tetap saling kejar-kejaran di sepanjang koridor. Elita belok ke arah kanan menaiki tangga, namun langkahnya terhenti kala seorang laki-laki memblokir jalannya.

"ELITA SINI LO! GUE MUTILASI TANGAN LO SEKARANG JUGA."

Elita menoleh ke belakang saat melihat Araya tengah berlari menuju ke arahnya. Dia segera lanjut berlari melewati laki-laki tersebut.

"Elita sialan! Pinggang gue encok kalo mesti naik tangga sambil lari."

Langkahnya terhenti saat melihat laki-laki yang berdiri di tengah-tengah tangga.

"Lo ngapain berdiri di sini? Cosplay jadi patung?" tanya Araya dengan napas yang terengah-engah.

"Ikut gue, Ay."

TRANSMIGRASI ARAYA [SEGERA TERBIT] Where stories live. Discover now