"Apa?" Tanya Alisha

"Kau ingat kan jika aku akan memberitaumu tentang takdirmu"

Alisha mengangguk pelan dengan wajah yang tampak bingung

"Ketika bulan purnama tiba dan saat itu terjadi, aku pastikan kau akan tau semuanya." Ujar Dareen dengan wajah yang serius

"Bulan purnama?" Alisha berpikir sebentar "bulan purnama selanjutnya awal bulan depankan?" Tanya Alisha

"Benar" jawab Dareen

"Tapi itu masih 2 minggu lebih, kenapa tidak sekarang?"

Dareen menggeleng pelan "tidak bisa kalau sekarang"

"Bulan purnama? Emm.. itu mengingatkan ku tentang makhluk mitologi yang akan bertambah kuat ketika bulan purnama tiba" seru Alisha enteng

Alis Dareen tertarik ke atas "makhlik mitologi apa yang kau maksud?"

Dan jawaban Alisha membuat Dareen tersenyum dengan lebar

"Werewolf"

•••

Alisha memakan es krim sambil memasuki ruang kerja pribadi Dareen setelah dirinya tadi bermain dengan Leonor dan kedua anaknya

Baru kali ini Dareen mengijinkannya untuk bermain tanpa pria itu disisinya, karena selama ini hampir 24 jam Alisha selalu bersama Dareen

Alisha jadi teringat kejadian beberapa hari lalu. Ketika dirinya pergi sebentar meninggalkan Dareen yang masih tertidur untuk mengambil es krim lalu pergi ke taman sambil menikmati udara pagi yang segar. Tapi kurang dari 15 menit. Alisha melihat Dareen berlari ke arahnya dengan wajah super khawatir. Dan selama 2 jam, Dareen menasehati Alisha mati-matian agar tidak menghilang dari pandangannya

Jadi, mau tidak mau. Alisha harus berada di samping pria itu agar dirinya tidak diceramahi lagi selama 2 jam lebih. Itu benar-benar merepotkan

Hal pertama yang Alisha lihat ketika memasuki ruangan itu adalah Dareen dan Stevan yang tengah mengotak-atik sebuah komputer di meja Dareen. Stevan bahkan beberapa kali memukul-mukul komputer tersebut

Dahi Alisha mengernyit melihat itu

"Ada apa?" Tanya Alisha pada akhirnya karena tidak tega melihat komputer yang tidak berdosa itu di pukul-pukul

"Tidak ada apa-apa Queㅡ Nona. Hanya saja entah mengapa komputer ini tidak mau menyala" Jawab Stevan yang hampir saja keceplosan memanggil Alisha dengan sebutan Queen. Yah, sepertinya Stevan harus berhati-hati agar tidak keceplosan lagi ketika memanggil Queennya. Karena ini memang belum saatnya. Stevan sendiri juga sangat heran, kenapa Kingnya ini belum memberitahu matenya tentang jati dirinya. Tingkah lelet sahabatnya ini benar-benar membuat Stevan kerepotan

"Bukankah tadi pagi masih berfungsi?"

"Benar Nona"

"Mana biar aku lihat" Karena kepo, Alisha mulai berjalan menghampiri tempat mereka dan berhenti tepat di samping Dareen

"Sepertinya komputernya memang rusak Nona"

Alisha mengabaikan suara Stevan, mata Alisha malah mengamati komputer tersebut dengan seksama

"Sebelum komputernya mati apa yang kau lakukan?"

Dareen mengedikkan bahunya "hanya mengencek file perusahaan"

"Hanya itu?"

Dareen mengangguk

Alisha kemudian menekan beberapa buah tombol di keyboard dan satu detik kemudian komputer tersebut kembali menyala

QUEEN FOR ALPHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang