TWENTY SEVEN

328 20 1
                                    

Aku turun dari sebuah pesawat pribadiku yang di sambut oleh para bodyguardku

Aku langsung memasuki mobil yang sudah di sediakan oleh satria agar langsung kerumah sakit yang sudah di berikan oleh om alex

Cukup memakan 1 jam untuk sampai dirumah sakit yang begitu sederhana

'Apa ayah tiriku tidak mempunyai uang untuk membiayai ibuku,dasar si tua bangka'batin laura kesal

Aku memasuki rumah sakit itu...

"Is there anything I can help you with" ucap suster itu menunduk

"Where is my mom's room" tanya laura

"Room 326" ucap suster itu

Aku hanya menganggukkan kepala dan langsung berjalan mencari ruangan yang diberitahu tadi

Saat sudah menemukannya Aku langsung masuk kedalam ruangan itu dan menampakkan mamaku yang sedang terbaring dibangsar itu

Dan ku lihat ayahku yang tertidur disebelah bangsar sambil memegang erat tangan mamaku

Aku terasa sesak di hatiku melihat itu,apakah papa tiriku ini orang yang baik,disaat mamaku seperti ini dia masih ada disebelah mamaku yang membuat Aku terharu melihat nya

"Pa gimana keadaan mama" tanya ku memegang pundak papa tiriku itu

Papa sontak langsung terbangun karena terkejut mendengar suaraku dan langsung memelukku,Aku hanya bisa terdiam dan tidak membalas pelukan itu

"Mama kamu nak hiks hiks"tangis papa

Oh ya maaf Aku lupa memperkenalkan papa tiriku ini,nama nya adalah zidan deandra leon sering dipanggil leon.leon berkerja diperusahaan cukup terkenal juga.

"Papa gak salah dengarkan kamu manggil papa dengan sebutan papa hiks hiks" tangis nya yang semakin mengeratkan pelukan nya yang bikin aku sesak

"Pa sakit lepasin"ucapku menepuk nepuk bahu papa ku

Papaku langsung melepas pelukan itu dan menatapku sendu karena habis nangis

"Mama kamu belum bangun juga dari koma nya selama 2 bulan ini hiks hiks papa harus bagaimana"

"Kita pindahin mama kerumah sakit yang lebih bagus okey jangan disini biar mama dapat perobatan yang lebih bagus" ucapku dan dianggukan oleh nya

"Oke,aku mau pergi ke ministrasi dulu" ucapku dan di anggukan lagi oleh papaku itu

***

"Bang sat langsung ketempat nya saja"tegasku

"Baik"ucap satria patuh dan langsung menjalankan mobil nya itu

1 jam kemudian mobil terparkir jelas di sebuah hospital yang menurutku sangat keren pembuatan nya

"Sudah sampai non"

Aku sendiri saja karena mamaku diantar oleh mobil rumah sakit yang sebelumnya tidak bisa jika aku yang membawa nya,dan papa tiriku menemani ibuku di mobil itu

"Where is the VIP room that I bought earlier?" Tanya ku

"Room VIP one" ucapnya

"Thanks"

Aku sedikit berlari kearah kamar vip itu,Dan ku lihat mama sudah terbaring di bangsal rumah sakit itu

Aku masuk kedalam ruangan itu Dan duduk disofa nya

"Gimana papa bayar ruangan ini laura ini sangat mahal, papa gak punya uang yang banyak"ucap nya

"Udah Aku bayar semua jadi papa santai aja"ucapku

"Makasih banyak nak,maafin papa kalau ngerepotin kamu.papa ini gak pantes jadi suami mama kamu" ucapnya

Deg

"Kenapa papa bicara seperti itu"

"Papa gak bisa ngebahagian mama kamu, kamu lihat kan sekarang mama kamu koma gara' papa yang gak hati' bawa mobil" ucapnya menunduk

"Jangan ngomong kayak gitu pa,ini sudah takdir kalau juga papa menghindar dari ajal gak bakalan bisa"

"Makasih ya nak udah mau nerima papa di keluarga kamu" ucapnya

"Siapa bilang papa sudah di terima dikeluarga ku" ucapku terkekeh pelan

Zidan menatap ku penuh pertanyaan di otak nya

"Tapi setelah mama bangun dari koma nya,baru papa di terima" lanjutku

"Hiks hiks makasih mak"tangis nya




Forbidden LoveWhere stories live. Discover now