TWELVE

557 37 0
                                    

Hari ini ada pertandingan basket antar sekolah adya bermain sangat optimal dan keren.

Laura sudah tidak mencintai adya dia hanya kagum, mereka belum putus Laura berniat hari ini akan berbicara kepada nya

Aku melihat permainan yang sangat ganas disini mereka sama sama tidak mau kalah dengan kedudukan 18-17.

Aku melihat ilona dan inara yang sedang bersorak sorak agar Tim sekolah kita menang

Buk

Bola basket mengenakan kepala ilona
Aku langsung berlari ke arah nya

"Lo gak papa"

"Eh lo main yang bener dong pakai mata jangan asal lempar aja sengaja kan lo lempar kesini"tegas Laura

"Loh kok lo belain dia sih gue kan pacar lo"

"Udah-udah gue gak papa kok"rengek ilona padahal kepala nya masih pusing

Laura terkekeh pelan"pacar? Maaf gue gak mau jadi pacar lo gue juga gak cinta sama lo, jadi kita putus aja ya" ucap Laura dan tersenyum sinis kearah nya

"Eh gak bisa gitu dong" bantah adya

Adya mendekat ke arah ku dan mencengkram kuat tangan ku

"Bisa lepasin gak kita udah gak ada ikatan"Laura menepis tangan adya

Tubuh ilona terlihat lemas dan tidak berdaya lagi sekarang ia seperti ingin pingsan.

Ilona sontak kaget menatap sendu ke arah ku,aku mengendong nya ke uks

"Woahh"
Sorak sorak terdengar di telinga ku, aku tidak mempedulikan mereka dan terus mengendong ilona menuju uks.

Sesampai ke uks aku menaruh ilona di kasur uks.

"Dong tolong di periksa ya"

"Baik"

Laura tersenyum kecik ke arah ilona"Lo tunggu disini aja gue masih ada urusan sama tu orang"tegas Laura

"Udah jangan Ra biarin aja dia"bantah ilona

Laura tetap keluar dari uks dan kembali ke lapangan

" Eh anj*ing sini lo"teriak Laura

Adya segera mendekat ke arah ku

"Laura plis jangan putus dari gue" rengek adya

"Kalau lo mau kita pacaran battle one vs one main basket gimana" ajak Laura dan kepedean nya meningkat

Adya tersenyum sinis"Udah pasti lo kalah,lo kan gak bisa main basket"ucap adya

"Ayok buktikan aja Siapa yang lebih hebat"ucap Laura dengan senyum miring nya

"Ayo, semangat"
Gemuruh dari siswa siswi, semua orang terkejut saat poin Laura lebih tinggi dari adya

"Bukan nya adya pemain basket yang tidak bisa terkalahkan" heran murid murid yang ada di situ

"Kenapa seperti nya Laura lebih jago dari pada adya" tegas temen nya

"Skor sekarang adalah 52-46, pemenang nya adalah Laura" teriak wasit

Semua sontak kaget"Gimana Kalah kan lo"senyum menyeramkan dari Laura

"Kita sudah resmi tidak ada hubungan sekarang bay"

Adya menggengam tangan ku dengan keras

Aku meringis pelan"Ck Udah kalah Kok gak terima sih"Kesal Laura

"Lo gak bisa mutusin dengan sepihak gue gak mau putus dari lo"

Laura menepis keras tangan kekar adya"Emng lo siapa ajg"marah Laura

Aku sontak kaget saat bibir kekar adya menempel di bibir ku di tengah lapangan begini apa ni orang gila ya
Semua orang yang melihat ini melongo

Aku mendorong keras tubuh adya sampai ia tertelentang di tengah lapangan, Aku mencengkram kuat kra baju adya"maaf lo bukan siapa siapa gue lagi gue udah punya pacar baru"bohong Laura

"Lo bohong gak mungkin lo punya pacar"

"Gak percaya yaudah"

"Bawa dia kesini sekarang kalau lo mau putus dengan ku"

Aku lebih kencang mencengkram kra adya aku berbisik kepada nya"oke aku akan melihat kan ke semua orang disini"Laura melihat kan senyum sinis nya

Laura berdiri dari jongkok nya dan menarik tangan ilona ke hadapan adya, padahal ilona baru keluar dari uks langsung di tarik oleh Laura"ngapain lo bawa gue kesini"tegas ilona

"Dia pacar baru gue" Adya sontak kaget dengan perkataan Laura

"Hahaha gak usah percaya dia hanya main main" Rengek ilona

"Gak percaya gue lo gak mungkin lesbi kan" kecewa adya

Dari kejauhan inara masih melongo tak percaya dengan apa yang di ucap kan Laura tadi,pacar? Kenapa dia pandai sekali berbohong

"Okey gue akan membuktikan nya"

Cup

Bibir ku menyentuh bibir merah dan kenyal ilona, aku melumut pelan bibir manis

"Awhh"Rintih ilona pelan saat aku menggigit pelan bibir nya

Aku melepas ciuman itu Karena napas ilona seperti sangat berat.

"Apa yang kamu lakukan kepada ku Laura" kesal ilona terus berlari ke arah inara

"Ayo pergi dia sudah gila"

Aku hanya tersenyum sinis ke arah nya dan aku tidak peduli orang memandang ku seperti apa

Comment?
Voted?




Forbidden LoveWhere stories live. Discover now