CHAPTER- 2

87 86 110
                                    

"Banyak kejadian pahit yang membutuhkan jawaban. Tapi bagaimana jika jawaban itu adalah waktu."

🦋🦋
Happy Reading

Pagi ini keisya diantar oleh ayahnya. Ya Ayahnya sudah pulang dari luar kota dan ia akan mengantar keisya pagi ini. Seperti biasa pada pagi ini mereka sedang sarapan.

"Uhuk-uhuk, keisya keselek minum bund."ucapnya meminta minum pada bundanya tak sabar

"Sya hati-hati makannya."tegur Yuli pasalnya anak itu seperti dikejar maling.

"i-iya bund."ucap Keisya.

"Yaudah kita berangkat dulu."Itu suara ayah keisya--Dhika.

"Pa antar Raisa juga dong."sahut Raisa tersenyum kearah keisya. Dhika pun mengangguk.

"ih apaansih ka biasanya juga bawa mobil sendiri."ucap Keisya memajukan bibirnya.

"Aku juga dong yah."lagi-lagi itu suara Fandy.

"Apaan Lo fan, biasanya juga bawa motor."jawab Raisa menatap Fandy.

"Udah-udah kalau kalian bertiga diantar semua sama ayah, yang ada ayah jadi telat kekantor."ujar Yuli pasalnya ia pusing melihat ketiga anaknya itu.

"Tau tuh ka Raisa sama bang Fandy jadi ikut-ikutan."ucap Keisya menatap keduanya.

"Gue juga mau diantar sama ayah lah, lagian Minggu depan Raisa sibuuukkk banget."sahut Raisa

"Hubungannya apaan coba."ucap Keisya.

"i-iya ada lah."sahut keisya.

"Udah, Raisa Tempat kuliah kamu kan jauh dari rumah ya walaupun searah sama kantor ayah."sahut Dhika.

"Tau tuh ngelewatin kantor ayah lagi, gila parah banget Lo ka."ucap Fandy melebihkan.

"Apaansih Lo bocil."ucap Raisa menatap tajam kearah Fandy.

"Yang bener itu ayah anterin gue sama Keisya."ucap Fandy percaya diri.

"Dih mikir dong, kan sekolah Lo beda arah sama kantor ayah."ucap Keisya.

"Aduh kalian kok jadi berantem."ucap Yuli memijit pelipisnya.

"Kalo gitu semuanya ga ayah anter."keputusan Dhika sudah bulat.

"Setuju. Lagian ayah baru pulang."sahut Yuli menambahkan.

"Raisa, kamu yang antar Keisya."lanjut Yuli.

"Kok Raisa sih, kan ada Fandy."sahut Raisa tak mau.

"Kan Fandy beda arah sama sekolahnya keisya."ucap Yuli. Fandy pun tersenyum penuh kemenangan.

"iya."ucap Raisa mau tak mau.

"Lagian mau berangkat pake ribut segala."ucap Keisya.

"Ngaca bocil."ucap Fandy dan Raisa.

****

Keisya sudah diantar oleh Raisa walaupun karena paksaan. Memang kakak ga ada akhlak gitu si kalo kata Keisya. Dari sepanjang jalan tadi tidak ada yang berbicara ceritanya lagi ngambek kan.

"Minta duit dong."ucap Keisya mengulurkan tangannya.

"HAA wah dasar bocil laknat."ucap Raisa emosi.

"Tapi ka, tapi boong hayukk"ucap Keisya lalu berlari meninggalkan Raisa.

"Bocil prikk."Teriak Raisa sampai-sampai satpam menoleh dengan heran. Lalu Raisa mengangguk kan kepala sambil meminta maaf. Ia memasuki mobilnya dan menuju kampusnya.

Masya Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin