Tatuke! #1

728 128 19
                                    

"Tadaima."

Neji melepaskan sepatunya. Lalu menggunakan sandal rumah sebagai alas kaki. Sambil melangkah ke kamar ia menjawab, "Biasa saja," ketika ibunya bertanya tentang sekolahnya hari ini.

Di dalam kamarnya, Neji segera amengganti seragam sekolah dasarnya dengan kaos putih dan celana rumahan dan merasa cukup lebih segar setelahnya.

"Nii chan!"

Mata si Hyuga sulung menghanagta ketika mendapati adiknya yang datang dari balik pintu. Hinata yang akan berusia lima tahun desember nanti nampak begitu lucu dengan rambut dua cepol.

Hinata kecil selalu menunggu kakaknya pulang sekolah dan langsung mendatanginya.

"Nii chan Nii chan!"

Kedua tangan kecil Hinata terangkat ke atas. Meminta atensi kakaknya yang masih merapihkan tas sekolahnya.

"Mau digendong ya?"

Jari-jari Hinata mengerjap-ngerjap, tawanya terdengar ketika sang kakak membawanya ke gendongan dan membuat kaki kecil Hinata tak lagi menapaki lantai kayu rumah mereka.

Mereka berdua pergi ke ruang tengah dan menikmati jelly yang segar dari kulkas setelahnya. Sedari tadi Neji mengajak Hinata berbicara, ia menanyakan bagaimana sekolah adiknya hari ini. Ini sudah hampir satu minggu Hinata memasuki taman kanak-kanak.

Si gadis kecil mengatakan bahwa hari itu dia menggambar pohon dan bunga-bunga, ia juga mewarnai gunung dengan warna merah jambu lalu menceritakan bagaimana ia bermain dengan teman-temannya. Neji mendengar dan menanggapi dengan begitu penuh perhatian. Sampai Hinata berkata, "Teruth tadi Nata dilamar."

Ha?

Senyum di wajah Neji tergantikan wajah kebingungan, apa baru saja adiknya mengatakan bahwa ia dilamar? Dilamar yang 'itu'? Yang menikah begitu? Neji bahkan bingung bagaimana Hinata bisa mengetahui kosa kata tersebut.

"Kamu dilamar?"

Neji bertanya untuk memastikan. Yang kini mendapat anggukkan dan senyum malu-malu adiknya.

 Yang kini mendapat anggukkan dan senyum malu-malu adiknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Na-nata dilamar Tatuke."

"Tatuke?"

Kening Neji bekerut. Adiknya belum lancar mengucapkan huruf 'S' dan 'R'. Neji tahu nama yang paling mendekati panggilan aneh Hinata itu.

"Adiknya Itachi?" tanyanya lagi pada sang adik.

Hinata yang tidak mengenal seseorang bernama Itachi hanya terdiam sambil kembali memakan jelinya. Pipinya menggembung dipenuhi jelly. Kakinya berayun karena hatinya dilingkupi rasa senang dengan jelly-jelly segar.

Lalu kembali berkata, "Tatuke thuka thama Nata," ujarnya lancar tanpa benar-benar tahu apa maksudnya. Ia hanya mengulang apa yang bocah kecil berambut emo katakana padanya di sekolah tadi.

Neji mendengus, merasa lucu juga sebal. Kenapa, sih, para Uchiha begitu aneh?

"Hinata bahagia dilamar dia?" Neji bertanya asal. Lalu mendapat anggukkan kepala adiknya.

"Kamu suka sama dia?"

Lagi-lagi adiknya mengangguk.

Hyuga Neji merasakan kepalanya begitu sakit. Bayangan-bayangan anak kecil berambut pantat ayam membawa adiknya yang lucu dan imut pergi sangat tidak menyenangkan.

"Ngapain suka sama dia, dia kan jelek."

Waduh!

"Ta-takuke baik. Dia ngathih Nata hadiah," kata Hinata dengan suara kecil. Mulai menyadari ketidaksukaan Neji akan apa yang ia katakana.

Sementara kakaknya jadi penasaran. Oh, iya. Kan tadi katanya dilamar, dikasih sesuatu, dong.

Setelahnya Hinata berari ke kamarnya karena Neji bertanya apa yang Sasuke berikan padanya saat melamarnya.

Ketika si Hyuga kecil menghampiri kakaknya, Neji seketika tersedak jelly stroberinya sendiri.

Baiklah, Neji mengekspetasikan Sasuke yang menurutnya jelek dan kurang ajar itu memberikan hadih lamaran seperti boneka, ataupun mainan lainnya. Namun yang ia temukan saat ini benar-benar membuat wajahnya memerah karena tersedak.

Karena yang Sasuke berikan pada adiknya adalah cincin berlian asli!

Gak, belum tentu ini cincin asli kan?

Neji dengan cepat menggendong Hinata, lalu berlari ke arah belakang rumah. Menemui ibunya.

"Mah, mah! Ini cincin asli?"

Hyuga Hikari menatap anaknya heran, lalu menerima cincin yang Neji ulurkan. Tak perlu waktu lama untuk menjawab, "Ini asli, sangat asli. Cincin siapa? Kamu nemuin di jalan?"

.

.

.

Sementara itu di kediaman Uchiha.

Uchiha Mikoto menutup telponnya, ia baru saja mengubungi suaminya perihal cincinnya yang hilang sejak tadi malam. Bertanya kali saja suaminya sempat melihat atau lupa atau apapun itu dan berakhir dengan kekecewaan karena Fugaku sangat yakin ia tidak melihat ataupun menyimpan cincin istrinya yang wanita itu biasa lepaskan ketika akan tidur.

Ia melangkah ke kamar anak-anaknya. Itachi dan Sasuke mempunyai kamarnya masing-masing namun si bungsu sering menghabiskan waktunya di kamar sang kakak—atau kemanapun kakaknya pergi.

Itachi yang tengah membaca komik segera menutup bacaannya ketika mendapat permintaan tolong dari sang ibu.

"Sasu chan bantuin mamah, ya. Cincin mamah ilang. Yuk, cari bareng-bareng," begitu kata Mikoto pada putra bungsunya yang kini menatapnya dengan wajah polos.

 Yuk, cari bareng-bareng," begitu kata Mikoto pada putra bungsunya yang kini menatapnya dengan wajah polos

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ah, kamu lucu banget, sih!"

Padahal Sasuke gak ngapa-ngapain.

Mikoto memeluk anaknya dengan gemas.

"Yuk, kita cari bareng-bareng," katanya lagi dan ditanggapi anggukan kepala Sasuke.


.

.

.


Bersambung...

HBD TATUKE!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 23, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

BOO YAAH! [CHIBI HINATA]Where stories live. Discover now