Dan benar saja, Dareen menampilkan ekspresi yang seperti tengah berperang dengan batinnya. Alisha tersenyum penuh kemenangan

"Aku sangat ingin membawamu, tapi aku tidak bisa membiarkan para pria-pria di pesta itu melihat bahu dan wajah cantik mu ini, honey"

Dareen terdiam untuk beberapa saat. Baru kali ini dirinya sulit sekali mengambil sebuah keputusan dan ini benar-benar membuatnya frustasi

Dan akhirnya Dareen menghembuskan nafas berat "hanya untuk malam ini"

Alisha tersenyum manis yang malah membuat Dareen seketika menyesali ucapanya. damn, she's so beautiful

Dareen memberikan kode untuk Alisha agar mengalungkan tangan di lengan kekarnya

Alisha menatap Dareen, kemudian dengan senang hati dirinya menuruti kode yang Dareen berikan

"Ayo kita berangkat, honey" Dareen sengaja melangkah pelan nya agar dirinya bisa berlama-lama dengan Alisha.

"Bukankah tadi kau bilang pesta?" Tanya Alisha

Dareen mengangguk sebagai jawaban

"Itu berarti beberapa wartawan akan hadir juga, kan? Jika begitu teman-teman dan keluarga ku pasti tau aku ada disini ketika mereka melihat berita"

"Nope, acara malam ini merupakan acara khusus bagi kolega-kolega yang berpengaruh saja. Aku juga tidak mungkin membiarkan para wartawan memotret mu"

Alisha mengerutkan dahinya bingung "bukankah ini acara penting perusahaanmu? Sangat aneh jika tidak ada wartawan yang datang"

"Mereka sudah datang. Tadi"

"Tadi?"

"Seharian tadi adalah pesta khusus untuk publik. Semuanya, dari para  karyawanku, wartawan bahkan sampai artis sekalipun datang ke pesta ulang tahun perusahaanku"

"Ahh jadi itu sebabnya kau menghilang seharian ini... Ngomong-ngomong, memangnya kau tidak lelah?"

Dareen menghentikan langkah kakinya yang tentu saja membuat Alisha berhenti juga. Mata Dareen kini menatap wajah Alisha dengan dalam

Seakan mengerti arti tatapan itu Alisha pun menampilkan senyuman yang tulus "bukankah kau berkata jika seharian tadi menghadiri pesta perusahaan mu? Dan sekarang kau pergi lagi. Bertemu banyak orang pasti sangat melelahkan, bukan? Aku tau itu memang tanggung jawabmu. Tapi kau juga harus peduli pada dirimu sendiri juga..." Alisha terdiam sebentar sambil memikirkan kalimat apa yang harus dia katakan "... jika pestanya nanti sudah selesai, lebih baik kita langsung pulang. Kau benar-benar harus beristirahat"

Dareen tertegun dengan perkataan matenya, sebuah senyuman tulus terukir indah di wajah tampan Dareen "Terima kasih"

"Untuk?"

"Terima kasih karena telah menjadi mateku"

"Apa itu 'mate'? Kenapa kalian semua sering mengatakan kata itu?"  Tanya Alisha bingung

Dareen masih saja tersenyum "kau akan segera tau"

Obrolan mereka terhenti ketika tanpa sadar sudah sampai di mobil yang akan mereka gunakan untuk ke pesta

Seorang pengawal dengan cepat membukakan pintu untuk Alisha "Masuklah"

Dengan perlahan Alisha duduk di kursi penumpang dan pengawal itu kembali menutup pintu tersebut dengan pelan

"Dia Queen mu, jadi tundukan padanganmu!!" titah Dareen kepada pengawal yang terus memandangi Alisha tanpa berkedip

"Ma-maaf kan sa-saya King"

"Akan ku maafkan kali ini karena mood ku sedang bagus. Tapi jika kau mengulanginya lagi, akan ku penggal kepala mu"

Tanpa memperdulikan pengawal yang menunduk ketakutan, Dareen berjalan memutar untuk duduk di samping matenya

"Richard, jalankan mobilnya" ujar Dareen ketika dirinya sudah masuk ke dalam mobil

"Baik boss"

•••

Alisha menatap pintu yang berjarak beberapa meter didepannya. Dibalik pintu besar itu, pesta ulang tahun perusahaan Walcott company diadakan

"Bisakah kita putar balik? Aku tidak ingin membagimu dengan siapapun" seru Dareen sambil merenguh pinggang Alisha possesif

Alisha terkekeh ringan "Kau bisa kehilangan para kolega mu jika kau melakukan itu"

"Aku tidak peduli, kau lebih berharga dari pada perusahaanku"

Alisha menaikan alisnya heran melihat tingkah Dareen yang entah kenapa terlihat manja

Langkah mereka terhenti tepat di depan pintu, para bodyguard yang berjaga itu mulai membukakan pintu untuk Boss mereka yang datang dengan seorang perempuan untuk pertama kalinya

"Singkirkan padangan kalian dari gadis ku, she's mine!" Ujar Dareen kepada para bodyguard yang menatap Alisha dengan tatapan yang membuat Dareen ingin sekali mencongkel mata mereka

Dareen kemudian mengeratkan pelukannya di pinggang Alisha

"Mine!" desis Dareen sebelum melangkah memasuki ruangan.

🐋

Hai guys 👋👋

I am back!!! Again.

Semoga kalian suka sama part ini ୧⍤⃝🌹

Jika ada typo dan kesalahan lainnya tolong bilang-bilang ya, nanti aku perbaiki

Jangan lupa untuk Follow, Vote dan Commentnya 💋💋💋

See you in the next chapter 👋👋👋

- Love, Ryn

QUEEN FOR ALPHA Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum